Aku tak tahu bagaimana kisah ini dimulai. Biar kupikirkan dulu sebentar. Bagaimana bila dimulai dengan: saat aku bergelantungan di atas seutas kain? Ah, orang-orang akan menganggapku sebagai seekor kera betina di atas pohon pisang. Atau, saat pertama kali aku berjumpa dengannya? Pangeran tampan berkuda putih? Hmm.. aku rasa pangeran berkuda putih hanya milik Putih Salju atau Cinderella di dongeng-dongeng Walt Disney. Dan aku bukan penggemar mereka sama sekali- tidak waktu kecil dan tidak sekarang. Sungguh! ooh Baiklah. Aku menyerah. Aku benar-benar perlu waktu sedikit lagi untuk berpikir ulang.By the way anyway busway on the way: Aku adalah Ruby Graviella. Dan aku sama sekali bukan tipe orang sanguin yang bisa membuat joke-joke receh yang berkuliatas. So.. enjoy my story!
-----
Tidak ada yang lebih nikmat daripada sekedar duduk bersandar di sebuah kursi taman yang kosong. Duduk sambil memandangi gerombolan bunga peony yang sedang bermekaran dengan indahnya di ujung waktunya. Melepas lelah lebih tepatnya. Setelah dihajar dengan latihan selama empat jam lebih, bersantai seperti ini adalah momen terindah dalam hidup Ruby Graviella.
Ditemani lagu milik Guang Liang yang penuh makna, ia bisa memejamkan mata. Lagu yang waktu SD sering ia dengar di radio, kemudian bermetamorfosa menjadi 'lagu kenangan terindah bersama mantan' saat menjalani LDR, dan terakhir hanya sebagai 'obat penenang' di saat mengistirahatkan badan seperti sekarang.
Bagian yang ia dengarkan saat ini adalah:
🎵Ni Ku Zhe Dui Wo Shuo Tong Hua Li Dou Shi Pian Ren De
(You cried and told me fairy tales are lies)Wo Bu Ke Neng Shi Ni De Wang Zi
(I can't be your prince charming)Ye Xu Ni Bu Hui Dong Cong Ni Shuo Ai Wo Yi Hou
(Maybe you can't understand, but when you said you loved me)Wo De Tian Kong Xin Xin Dou Liang Le
(all the stars in my sky have brightened)Sedikit lagi akan sampai pada Reff, puncak nada paling indah dimana Ruby Graviella sudah bersiap membuka mulutnya untuk ikut bernyanyi bersama Guang Liang tanpa perlu membuka teks di kapan lagi dot com ( bila ia berada di Indonesia ).
Lalu lagu itu menghilang begitu saja ketika seseorang melepas headset di telinganya dengan sadis."Pantesan, dari tadi aku tereak-tereak nggak digubris. Emang enak ngomong sama tembok!" Mengambil nafas secepat kilat "Padahal aku bawa berita penting yang pasti akan membuat kamu jingkrak-jingkrak semalaman. Bayangkan berapa lama kita diam di sini? Di negeri asing yang hanya ada kita berdua di sini yang bisa berbicara satu sama lain tanpa perlu pakai bahasa Inggris, Hokkian, Mandarin, Melayu... Cuma kita By, KITA! Ah ya... ada lagi... Miss Ivy.. dia juga bisa walau jarang menggunakannya... Dan...."
Ruby Graviella ingin membantah tapi teman sebangsanya itu buru-buru meletakkan telunjuknya di dekat bibir Ruby
Diam
Tunggu. Mari diperjelas: 1) Yang harusnya ceramah di sini bukannnya Ruby, karena 2) orang itu dulu yang mencabut headsetnya dengan paksa hingga dia bisa dituntut dengan pasal tindakan tidak menyenangkan, dan 3) menganggu istirahat Ruby yang sangat berharga, lebih berharga dari butiran berlian di toko perhiasan ternama.
"Hahahaha...." Tawa orang itu- namanya Sammy by the way- meledak "Kau masih dengerin lagu ini? Dont say kalau kamu masih inget sama mantan kamu.. Edwarhff..."
Ruby Graviella bertindak dengan cepat, ia membungkam mulut Sammy dengan gemas.
![](https://img.wattpad.com/cover/163647118-288-k807152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GIOK
RomanceEdward Edoardo selalu menemani Ruby Graviella selama menjadi murid di sekolah akrobatik Beijing. Melakukan panggilan telepon, chating dan video call dengan akses terbatas. Tak masalah. Awalnya! Namun semuanya berakhir setelah tiga tahun lewat dua ha...