8.Sebuah kisah

22 1 0
                                    


Gadis itu adalah primadona kampus. Namanya Naomi- Shienita Naomi.

Tiga kata yang menggambarkan seorang Naomi:
1. Memiliki mata yang indah
2. Senyum innocent Im Yoon-ah, dan
3. pendek

point ketiga tak mengurangi pesonanya agar para lelaki kampus mengejarnya. Naomi tetap cantik luar biasa. Satu-satunya penghalang yang membuat mereka mundur kocar kacir adalah satu: dia milik Jaden Orlando.

Ada dua hal yang paling diingat Jaden ketika bersama Naomi.

Yang pertama adalah hari ketika mereka menonton pertunjukan akrobat.Waktu itu Jaden pulang ke Jakarta menghabiskan liburan musim panas di akhir tahun. Ada sebuah gathering dimana salah satu acaranya adalah pertunjukan akrobat.

Naomi sangat menyukainya. Sama seperti Jaden suka memandangi Naomi. Mata gadis itu adalah tempat favoritnya. Bahkan seperti sekarang, ketika mata coklat itu tak memandanginya, Jaden masih suka.

Sepertinya, walau mata itu tak berwarna coklat, Jaden tetap suka. Asal itu Naomi-Shienita Naomi dan bukan yang lain, tak masalah!
Karena itulah, ia menyibakkan rambut panjang Naomi ketika gadis itu asik menonton, mengalungkan sesuatu di lehernya hingga gadis itu memandangnya dengan kaget.

"Untukmu..."

Naomi mematung. Ia hanya memandangi kalung itu. Sebuah kalung dengan liontin giok berwarna hijau muda.

"Suka?"

Gadis itu tak menjawab. Ia hanya terdiam beberapa saat. Jaden tak menyangka kalau pertunjukan akrobat yang sangat disukai Naomi tak lagi merebut perhatiannya.

"Mereka bilang, liontin ini bawa hoki.. membawa keberuntungan..."
Jaden mengambil nafas. "Aku harap kamu beruntung jadi pacarku... dan aku harap aku cukup beruntung bisa membahagiakanmu..."

Gadis itu terpaku lagi beberapa saat.
Lalu,seolah terlambat, Naomi mengangguk, masih kikuk tapi hatinya sudah bersorak sorai.

Jaden yang ia kenal bukan pria romantis tapi entah mengapa pemberian yang ini begitu bermakna.
Sebuah makna yang bila diterjemahkan - tanpa google translate- akan berbunyi: aku mencintaimu, aku tak main-main denganmu, dan suatu saat aku ingin hidup bersamamu seterusnya.

"Apa kau sangat menyukaiku?" Naomi memastikan

"Aku akan tetap memilihmu walau Bae Suzy melamarku"

Naomi tersipu
"Apa kau akan menuruti semua keinginanku?"

Jaden tersenyum mendengar pertanyaan itu "Asal kau bahagia..."

"Termasuk menemenaniku menoton acara seperti ini?"

Jaden mengangguk

"Setiap hari?"

"Setiap hari... asal aku boleh tidur kalau bosan...."

Naomi tersenyum kemudian.

Dan Jaden tak akan pernah melupakan senyuman itu, tak akan! Seberat apapun dia mencoba.

Dia sudah mencoba hingga menyerah.
Kalau memang kenangan itu belum waktunya menghilang, maka ia tak akan menghilang. Pernah dengar kalimat: semua akan indah pada waktunya? itu berlaku buat Jaden.

" Jade..."

Jaden menoleh ke belakang. Ia melihat Ruby berdiri di depan pintu kamarnya. Ia menyumpahi dirinya sendiri karena keadaannya yang kacau hingga melupakan seseorang sedari tadi

GIOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang