49. Waktu Pertama kali

25 0 0
                                    


Apakah Ruby pernah bercerita kalau kebiasaan Edward Edoardo adalah menerjemahkan lagu-lagu Mandarin tahun 2000-an. Yang paling favorit milik Michael Guang Yuang.

Itu terjadi di awal-awal Ruby belajar seni akrobat di Beijing. Sampai sekarang lagu-lagu itu masih setia menemani.

Lagu Guang Yang kali ini terdengar merdu di telinganya

dāng nǐ kàn zhe wǒ, wǒ méiyǒu kāikǒu yǐ bèi nǐ cāitòu

(Ketika kau melihatku, Kau telah menyadarinya sebelum aku berkata apapun)

ài shì méi bǎwo háishi méiyǒu fúhé nǐ de yāoqiú
(saya masih belum yakin, apakah saya cukup baik buatmu)

shì wǒzìjǐ xiǎng de tài duō háishi nǐ yě zài shǎnduǒ

(Apakah hanya aku, atau kamu yang lari dan bersembunyi)

rúguǒ zhēn de xuǎnzé shì wǒ, wǒ gǔqǐ yǒngqì qù jiēshòu

(Jika kamu benar-benar memilihku, saya akan menerima dengan berani)

bùzhībùjué ràng shìxiàn kāishǐ shǎnshuò

(Mataku mulai berkedip-kedip di luar kendali)

Dan jelas, walau lagu itu sering dinyanyikan Edward saat itu, tapi sekarang jelas bukan Edward lagi yang terbayang. Sejak ada lelaki yang kini duduk di sebelahnya, Edward pamit dengan sangat sopan dari pikirannya. Lagu-lagu itu menjelma menjadi lagu indah di telinga tanpa ada ingatan akan mantan, entah itu mantan terindah, terburuk atau cinta pertama yang susah dilupakan.

Tadi, sejak mereka bertemu dalam pesawat, yang pertama Jaden lakukan adalah memasang shift belt milik Ruby setelah Ruby tak berhasil memasang shift beltnya karena rasa gugup luar biasa yang menghinggapinya.

Hal kedua yang mereka lakukan adalah terdiam hingga pesawat benar-benar berada di atas dan lampu bertanda sabuk pengaman sudah padam

" Bagaimana kakimu?" Adalah pertanyaan yang berhasil lolos setelah bersembunyi cukup lama di ujung lidah Jaden, dan

" Baik!" Adalah jawaban singkat yang keluar dari persembunyian bibir Ruby.

Jeda sekitar lima menit, baru setelahnya kata-kata Jaden yang terkunci cukup lama menemukan jalan keluar " Maaf, aku tak sempat berpamitan.."

Dibalas dengan senyuman Ruby sambil memandangi Jaden " Tak apa....".

Senyuman Ruby tak akan hilang lagi karena banyak hal. Tapi yang paling kentara adalah karena satu hal. Saat ini, mereka saling bertemu, duduk bersama dengan tujuan yang sama, pasti bukan karena kebetulan.

Lima jam penerbangan telah berlalu. Jaden bersyukur, karena selama jam-jam sebelumnya, setelah ia berhasil meminta maaf, mereka bercerita dengan lancar, tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupan masing-masing selama setahun ke belakang, lebih tepatnya tentang pekerjaan masing-masing.

Bisakah Jaden bernafas lega? Lega karena menebak Anna adalah tokoh utama di balik semua ini? lega karena akhirnya, ia menyetujui hubungan mereka? benar, kan, ini tandanya Anna menyetujuinya?

o dì-yī cì wǒ shuō ài nǐ de shíhou, hūxī nánguò xīn bùtíng de chàndǒu

(Oh, pertama kali aku bilang aku mencintaimu, Nafasku sesak, jantungku terus berdebar-debar)

GIOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang