"Ada tambahan seratus lagi, available nggak?
Suara Lerry terdengar dari balik ponselnya.
"Buat acara Milenial Gathering itu lagi?"
"Hmm..."
"Bentar ya..."
Jaden memandang layar laptop pada meja di sebelahnya dan mengamati dengan cermat
"Bisa!" Jawabnya setelah memastikan ia bisa memenuhi permintaan Lerry
"Good!"
" Thanks Ler. Gue nggak nyangka, selain jadi sekretaris direktur, Lo juga bakat jadi Salesman..."
" Mantan bos Gue galak bro. Gaji Gue bisa hangus kalau gue nggak serba bisa." Lerry terkekeh
"Kurang ajar tuh. Nggak Lo hajar sekalian?" Jaden ikut tertawa, mengetahui siapa mantan bosnya itu.
"Gue takut. Dia jago karate pas SD. Tapi kayaknya sudah jadi karatan sekarang. Hahahaha..."
"Mentang-mentang mau kawin aja! Belagu banget" Jaden mengapit ponselnya dengan leher, sementara ia berjalan menuju balkon dan memunguti pakaian yang ia jemur seharian.
" Iya dong. Gue sudah bisa nidurin cewek, lo masih nonton film porno!HA-HA-HA-HA-HA"
"Oh shit!!" Umpat Jaden ketika sehelai pakaiannya jatuh gara-gara tawa Lerry yang menggelegar.
"Ngapain Lo, filmnya error ya"
Lerry masih meledeknya sementara Jaden lebih memilih melanjutkan memunguti pakaiannya kemudian meletakkannya di meja tadi, meja 'Doraemon' yang bisa digunakan apapun. Untuk kerja bisa, setrika baju, tidur sampai ngiler hingga makan mie instan sambil ngunyah permen karet.
What???
Ia kemudian menyiapkan segala keperluan untuk menyetrika pakaian, sementara ponselnya masih dalam kendali lehernya.
"Lo mau gue kirimin link yang bisa buat..."
"Rusak lo....!"
"Come on lah, kita kan cowok tulen bro.. Emang lo kuat selama nahan nge-se"
"Oke bye!"
Jaden segera menutup ponselnya daripada membuang waktu dengan omongan Lerry yang semakin melantur. Lerry sialan itu sekarang benar-benar lupa kalau dia dulu adalah mantan bos nya yang paling ditakuti!
Tapi Lerry adalah Lerry, mantan karyawan dan sahabatnya yang paling baik.
Selama dua bulan ini, Lerry yang membantunya. Setidaknya, apartemen dengan tipe studio ini adalah milik Lerry yang ia pinjamkan secara Cuma-Cuma sampai Jaden bisa menyewa apartemennya sendiri. Modal untuk membuat Tshirt ciptaannya juga tak luput dari peran Lerry.
Lerry dan beberapa temannya membantunya dengan sukarela. Ada yang mendesign gambar, teman lainnya yang memiliki pabrik tekstil membantu dalam pengadaan kain dan produksi, yang lainnya membantu dalam membuat website. Tapi tetap Lerry yang terdepan dalam membantunya.
Keberuntungan berpihak padanya. Untuk seseorang yang memulai dari nol, penjualannya sangat bagus. Penjualan bagus artinya omset naik. Omset naik berarti kesibukan bertambah. Kesibukan bertanda sama dengan pertanda baik.
Pertanda baik karena ia tak memikirkan gadis itu lebih banyak.
Gadis itu... Ruby....
Ruby... apa yang dia lakukan sekarang? Apakah ia masih tak berubah? Apakah ia tetap cantik? Apa dia memiliki pacar baru? Tidak-tidak, ia sangat sibuk hingga tak memikirkan menjalin hubungan dengan siapapun. Lalu bagaimana dengan Sammy? Mereka selalu berdua, tanpa dirinya. Mungkinkah dia masih menunggu Jaden? Masih mungkin, kan? Bukankah mujijat itu ada? Bagaimana kalau lupakan Ruby saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIOK
RomanceEdward Edoardo selalu menemani Ruby Graviella selama menjadi murid di sekolah akrobatik Beijing. Melakukan panggilan telepon, chating dan video call dengan akses terbatas. Tak masalah. Awalnya! Namun semuanya berakhir setelah tiga tahun lewat dua ha...