Mendekati hari H latihan semakin intens dilakukan. Dalam minggu terakhir, mereka bahkan berlatih dari pagi hingga malam, dengan 2 kali jeda. Jeda pertama saat makan siang, jeda kedua pukul empat sampai pukul enam. Mulai besok lusa mereka akan berlatih bersama artis lain hingga menjelang gladi bersih. Kesibukan bertambah ketika beberapa dari mereka harus menghadiri jumpa pers. Semoga hari H berjalan dengan baik tanpa ada yang sakit sebelum waktunya. Doa semua orang hari-hari ini. Semoga pertunjukan berjalan baik! mereka semua, baik pemeran utama atau pendukung sangat antusias menyambut lima hari kemudian. Termasuk Ruby.
Ia tersenyum bercampur dengan detak jantung berdegup kencang ketika mengingat pertunjukan besar mereka akan selesai lima hari lagi. Dan belum selesai rasa penasarannya ponselnya berdering.
Dari Jaden. Ruby menerimanya dan mereka tampak berbicang sejenak.
Jam sudah menunjukkan pukul empat sore saat ini dan Ruby sudah bersiap ke apartemen untuk beristirahat sebentar.
"Aku akan menjemputmu begitu urusanku selesai" Seru Jade dari seberang di tengah percakapan.
Ruby mengangguk sambil terus berjalan menuju ruang ganti.
"Tunggu aku, oke!"
"Hmmm..." Gumam Ruby sambil tersenyum lebar.
Ia masih mengapit ponselnya ketika mengambil pakaian ganti di loker ketika Ivy menghampirinya.
" Aku akan menelponmu lagi begitu urusanku selesai." Ruby segera mengakhiri panggilannya dan memberi salam kepada Ivy.
" Kita perlu bicara..." Ivy membuka pembicaraan singkat " I'm waiting for you in my room..." Ruby mengangguk dan membiarkan Ivy keluar dari ruang ganti. Dengan bergegas Ruby berganti pakaian dan menuju ruangan Ivy. Ia mengetuk pintu dan membukanya ketika Ivy mempersilahkannya. Lalu Ruby terpaku di tempat ketika melihat siapa yang ada di dalam ruangan.Tidak ada orang-orangan sawah atau bodyguard berbadan tegap tapi kenapa wanita itu muncul di depannya dan duduk manis di kursi Ivy sambil menatapnya dengan senyum tipis?Senyum tipis yang selalu membuat bulu kuduk Ruby merinding. Dan siapa yang menyangka bawha melihat Anna sama menyeramkannya dengan melihat hantu! ----***----
Ruby berharap, barusan ia sedang bermimpi.
Mimpi yang sangat buruk. Mimpi dikejar hantu, misalnya! Orang bilang ketindihan, yang lain lagi bilang karena efek terlalu lelah. Apapun itu, Ruby tak peduli! Ia berharap hantu itu mengejarnya tanpa ampun hingga ia tersengal-sengal dan menjerit kencang tanpa bisa bersuara. Tak ada yang menolong hingga hantu itu berhasil menangkapnya dan Ruby bangun dari tidurnya. Dengan nafas tersengal, dengan keringat bercucuran dan dengan perasaan mencekam yang lainnya. Its oke... itu jauh lebih baik!
Akan sangat melegakan bila itu yang terjadi.
Kenyataannya bukan seperti itu sama sekali
Secepat apapun ia berlari, Anna lebih cepat. Seberapa aman persembunyiannya, Anna akan dengan mudah menemukannya.
Kini, Ruby hanya bisa kembali termangu di depan gedung pertunjukan dengan pikiran sangat kacau. Di dalam tasnya berisi selembar kertas yang barusaja diberikan oleh Anna.
Sebuah tiket kembali ke Beijing lengkap dengan namanya dan tanggal keberangkatannya.
Masih sangat jelas di kepalanya, apa yang Anna sampaikan padanya.
"Awalnya, Tante pikir hubungan kalian hanya hubungan biasa saja. Tante pikir Tante bisa memberi kalian sedikit waktu bermain-main!" Anna memberi kalimat pembuka dengan sangat baik.
![](https://img.wattpad.com/cover/163647118-288-k807152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GIOK
RomanceEdward Edoardo selalu menemani Ruby Graviella selama menjadi murid di sekolah akrobatik Beijing. Melakukan panggilan telepon, chating dan video call dengan akses terbatas. Tak masalah. Awalnya! Namun semuanya berakhir setelah tiga tahun lewat dua ha...