27. Tidak Semudah Itu Furgoso

34 0 0
                                    


Pesan Jaden:

Untuk sementara, jangan pernah temuin Mami!

Ruby terdiam tak mengerti waktu itu.

Ia tak mengerti sejauh mana Anna akan berusaha menemui dia. Hingga ia mengalaminya sendiri.

Untung Ruby sudah berpengalaman menghadapi para orang-orang sawahan itu. Jadi, ketika .ia melihat orang-orangan sawah tadi muncul di tempat latihan, ia akan menjauhi mereka. caranya? Banyak!

Kalau orang-orang itu belum menghampirinya, Ruby buru-buru memakai jurus menghilangkan diri dengan menyelinap dalam kelompoknya. Ini seperti bermain 'hide and seek'. Bila orang itu sudah bicara dengannya agar menemui Anna, Ruby akan ijin ke toilet seperti ia sering ijin kepada Pak Aldo- guru yang mengajar matematika, lalu kabur secepat Atta Halilintar yang sedang ngoceh di video Youtube-nya.

Terakhir ia menemukan cara terampuh: menelpon Jaden dan mempersilahkan si orang-orangan sawah berbicara langsung dengan bos mereka.

Cerdas! Akhirnya orang-orangan sawah itu tak tampak lagi di mana-mana.

Permainan hide and seek tamat!

---***---

Tamat dengan sad ending.

Permainan hide and seek antara Tom dan Jerry memang sudah selesai. Ruby berhasil memerankan Jerry dengan lihai hingga tak diterkam oleh Tom!

Masalahnya, permainan ini mendapat rating istimewa hingga dibuat sequelnya. Dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.

Bila selesai dengan mudah, Jaden tak akan melanjutkan pesannya:

Jangan temuin Mami walau Mami mau nemuin kamu. Jangan bicara dengannya. Mami punya banyak cara buat misahin kita

Dan definisi 'menemui kamu' tak harus bertatap wajah!

Catat baik-baik!

Saat ini sore hari, ketika Ruby sudah menuntaskan latihan dan baru saja tiba di apartemen, ponselnya berdering. Dari nomor tak dikenal. Ruby hanya menatapnya dan tak ambil pusing.

Ia menyiapkan pakaian santainya dan segera mandi. Selesai di sana, ponselnya berdering lagi. Nomor yang sama.

Berpikir sebentar. Menimbang. Lalu rasa penasarannya mengalahkan segalanya

"Hallo..."

"Ruby..."

Tanpa pikir panjang Ruby mematikan ponselnya. Suara itu ia aminkan milik Anna. seratus persen yakin!

Ponselnya masih berdering. Saat itulah kalimat dari Jaden dan suara hatinya sendiri bersahut-sahutan

Terima saja. Hadapi!

Jangan temui Mami.

Telepon masih berbunyi.

Kamu tidak sopan

Jangan temui Mami

Telepon terus berbunyi

Bagaimana kalau beliau semakin membencimu

Bunyi telepon berhenti

Mami punya banyak cara untuk memisahkan kita Kalimat Jaden mulai muncul

Cobalah bicarakan baik-baik

Berdering lagi.

Cepat terima By!!

Beliau akan semakin membencimu

Dia akan memisahkanmudak

Kalian akan berpisah selamanya

kalian tidak akan bisa bersatu

selamanya tidak akan bisa.....

Dering ponsel berhenti.

Ruby diam dengan was-was

Masih berhenti

Tidak ada suara lagi

Ruby memandangi ponselnya lalu ia merasa pasukan oksigen di tubuhnya kembali melimpah.

Sudah berakhir! ponselnya benar-benar tak menjerit lagi.

Ruby mencoba tersenyum. Ia bisa mengemban amanah Jaden dengan baik: jauhi mami sementara waktu.

Apa Anna benar-benar berpikir bisa menemui Ruby sementara Ruby sudah membuat tembok yang cukup tinggi?

Tidak semudah itu furgoso! Jawab Ruby pada rumput tetangga yang sudah kering!

Ruby meraih ponselnya dan membaca panggilan tak terjawab: jumlahnya lima. Kemudian satu pesan dari nomor itu masuk!

Tunggu.... satu pesan dari nomor tersebut?

Ini belum berakhir?

sungguh belum berakhir?

pasokan oksigen di tubuh Ruby kembali kembang kempis.

Apa yang harus dia perbuat? Menelpon Jaden?

What? Hanya untuk memutuskan membuka dan mengabaikan saja ia harus menelpon Jaden?

Kekanak-kanakan! Rutuknya sendiri

Abaikan saja By.

Ruby menganggukkan kepala. Ide cemerlang. Jadi dia segera menekan tombol dan membukanya.

Benar.... membukanya!

Ruby benar-benar membukanya. Bagaimanapun, rasa penasaran memang mengalahkan segalanya.

Ini tentang Naomi! Mungkin kamu harus menanyakan langsung pada Jaden, siapa gadis itu!

Begitu pesan singkatnya!

Pesan singkat yang membuat Ruby mematung di tempatnya.

Ia mencoba tersenyum sementara hatinya gamang. Ia menyesal telah membukanya. Kini ia sendiri harus sibuk menenangkan batinnya.

Ruby menggigit bibirnya sendiri. Mencoba mengatakan bahwa: ini hanya upaya Anna untuk menganggu hubungannya. ia harus mengingatkan dirinya sendiri berkali-kali tapi tak berhasil.

Semuanya hanya berakhir pada dua pertanyaan:

Satu, siapa Naomi?

Dua, sepenting itukah gadis itu buat Jaden?

Kemudian munculah pertanyaan ketiga yang muncul dari keraguannya mendalam,  membuat Ruby insomnia akut malam ini

Apakah Jaden benar-benar mencintainya?

------***-----

GIOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang