34.H-2

9 1 0
                                    

Kemarin Sammy tak melihat Ruby di tempat latihan, ponselnya juga tak bisa dihubungi. Awalnya ia kuatir, tapi ia bisa bernafas lega saat teman seapartemen Ruby mengatakan gadis itu sedang beristirahat. Mungkin dia sedang tak enak badan, begitu pemikiran Sammy.

Tapi sekarang, ketika waktu menunjukkan pukul sepuluh malam dan gladi kotor selesai, ia tak mendapati Ruby. Sammy langsung tahu ada yang tak beres.

Dan hanya ada satu alasannnya! Siapa lagi kalau bukan karena Jaden? Oke, tak ada!

Sial, kenapa jadi begini? Ia pikir Jaden bisa menjaga Ruby! Ia pikir gadis itu bahagia dengan pilihannya. Ia pikir melepas Ruby semuanya akan baik-baik saja. Tapi...

Pria itu, Jaden sialan itu harus menjelaskan semuanya.

Dengan teliti, Sammy menyusuri orang-orang disekitarnya dan mendapati Jaden di sana, sedang membicarakan sesuatu dengan beberapa orang. Ia memutuskan untuk menunggu di luar gedung sambil duduk menikmati sebuah roti.

Pukul 22.30 Jaden terlihat keluar dari gedung dan Sammy segera menghampirinya.

"Kita perlu bicara!" ia mencegat Jaden di dalam parkiran mobil.

"Aku akan meninggalkan kalian berdua..."

"Nggak perlu Ler!"

Lerry terdiam di tempatnya sementara otaknya berputar menganalisa sesuatu yang pada ujungnya adalah sebuah pernyataan: ada yang tidak beres!

"Apa ada masalah dengan pementasan?"

Nah benar ada yang tidak beres! Tak masuk akal bila para lelaki di depannya ini membicarakan pementesan!

"Ruby...." Sahut Sammy.

Tebaan Lerry seribu persen benar!

"Kenapa dia tidak mengikuti latihan!"

"Serius?" Tanya Lerry refleks

Sammy memandang Lerry "Benar! Sudah dua hari dia tidak ikut latihan.."

"Mungkin dia sedang sakit..."

"Aku pikir juga begitu. Tapi ponselnya tak bisa dihubungi..."

"Hmm.. tapi tak mungkin bila ia tak mengikuti pementesan. Pertunjukan bisa kacau balau hanya karena salah satu pemainnya mengundurkan diri secara mendadak... Ya.. walau setahuku dia tak mendapat peran penting! Tapi bukankah itu tetap mempengaruhi pertunjukan?"

"Sudah ada penggantinya..."

Kening Jaden berkerut samar

"Secepat itu?" Lerry ikut kebingungan

"Kalau begitu bagus!" Sela Jaden. Lerry dan Sammy langsung memandang Jaden bersamaan "Itu artinya pertunjukan tetap berjalan ada atau tanpa dia..."

Jaden berbalik dan berjalan cepat menuju mobilnya tapi Sammy buru-buru menghadangnya

"Kalian bertengkar?"

Jaden memandang Sammy "Tidak!" Jawabnya cepat

"Dia tidak mengikuti latihan. Ponselnya tak bisa dihubungi. Ia tak keluar apartemen. Ia mengurung diri di apartemen..." Sammy berhenti sejenak, melihat ekspresi Jaden yang datar.

Ah benar! Sammy salah terlalu mempercayai Jaden

"Kau tak kuatir sedikitpun?"

"Aku hanya akan bicara denganmu tentang pekerjaan!"

"Apa kamu tak curiga ini berhubungan dengan ibumu?"

Jaden masih menatap Sammy tajam "Dan itu bukan tentang pekerjaan..."

GIOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang