10. let me show you:who is the bos

9 0 0
                                    

"Besok, jam delapan kurang lima belas menit. Gedung latihan. Anda punya waktu lima belas menit untuk menjelaskan" Ivy menutup panggilannya.

Untuk kasus langka seperti itu, Jaden tak protes. Ia membiarkan orang lain menyuruhnya seenak jidat. its oke! Ia bahkan sudah sampai di gedung latihan pukul 07.35 lebih awal sepuluh menit. Dengan mengenakan jas rapi warna gelap dan membawa selembar kertas, ia melangkah tegap diiringi pandangan beberapa orang yang sudah berkumpul di sana. Jelas, sebagian besar dari mereka tahu siapa Jaden. Perusak rumah tangga akademi! Penyebab mereka lembur untuk berlatih karena kehilangan satu personil! Sang Biang Kerok Keonaran! Orang yang membuat penampilan mereka hancur! Asal Mula mereka menjadi bahan tertawaan karena eror dimana-mana. Bocah tengik sialan, dan....

Ada yang berani protes?

Hitung mundur! 10 9 8 7 6 0

Oke nggak ada~

Dengan santai, Jaden membuka ruangan Ivy yang tidak terkunci dan menyalakan AC agar tidak terlalu gerah karena pakaian rangkapnya. Tidak mempan, Jaden menyerah. Ia membuka jasnya dan meletakkan di sandaran kursi. Seharusnya ia meletakkan jasnya di mobil karena jas itu sama sekali bukan untuk menghormati Ivy tapi karena harus menghadiri berbagai pertemuan dengan orang-orang penting setelahnya.

"Sudah lama menunggu?"
Suara pintu terbuka mendahului suara high-heels yang memasuki ruangan. Perempuan itu menghampiri Jaden dengan langkah tegasnya. Pakaiannya sama formalnya dengan Jaden: kemeja merah muda berlengan sebatas siku dan Rok sepan berwarna krem muda. Jaden sepakat dengan Sammy, Miss Ivy sexy.

Sammy mana Sammy?

Iya saya di seneee!

Toss! High five bro!

Jaden berdiri dan menyambut uluran tangan Ivy untuk bersamalan.

"Please sit!" Ivy mengambil sebuah gelas di dekat dispensernya "Cold or hot?"

"Cold, please!"
Sebuah air mineral tersaji dengan cepat

"Let me guess, its all about Ruby, benar?" Ivy menempati tempat duduknya dan menatap Jaden.

Untuk sekelas perempuan muda seperti dia, tatapan seperti itu terlihat sangat percaya diri dan lugas

"Apa ada yang harus kita bicarakan selain tentang Ruby?"

" Of course... No!"
"Oke mari kita perjelas. Ruby sudah menjelaskan banyak hal. Dia sangat menyesal dan meminta maaf. Dia mengatakan tidak bermaksud kabur dari pertunjukan. Bahkan dia berani mengatakan bahwa Anda akan menanggung semua kerugiannya dan memberikan kompensasi lebih. You will overcome all rumors about the white phoenix due to that incident. Ruby juga rela menanggung puhishment apapun asal tidak mengeluarkannya dari pertunjukan"

Ivy masih memandangi Jaden, sambil menautkan kedua jari-jarinya di atas meja "Intinya adalah, dia sudah menceritakan semuanya. Dan saya harap Anda ke sini tidak untuk mengulang semua cerita saya agar..."
Ivy melihat arlojinya "Tidak membuang sisa sepuluh menit Anda yang berharga!"

Belum sempat Jaden menyahut Ivy sudah mendahului
"Ah ya.. sepertinya Anda tidak perlu membeli kompensasi apapun karena jumlah penonton melonjak kemarin. Anda sebagai bosnya, tidak rugi apapun! our academy is tarnished. For the first time, yang menonton kami adalah ibu-ibu tanpa membawa anak dan para gadis muda. Most of them, datang hanya untuk bergosip. Shamefull!"

Jelas senyum kecil yang ditunjukkan Ivy adalah sebuah sindiran
"I'm apologize. Maaf!"

Ivy harus tahu kalau Jaden langka mengatakan maaf. Dan maaf buat Jaden bukan seperti permintaan maaf setelah menginjak sepatu orang dan pergi begitu saja tapi berhenti untuk membersihkannya atau membelikan sepatu baru.

GIOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang