BAGIAN 1

5.1K 324 5
                                    

Jam pelajaran ke empat selesai, lonceng istirahat di SMK Bumi Pertiwi dibunyikan oleh salah satu guru piket hari Selasa. Para guru yang selesai mengajar biasanya kembali ke ruang guru diikuti oleh satu atau dua siswa yang disuruh mengumpulkan dan membawa buku-buku PR siswa dan buku-buku cetak milik sekolah.

Bagi siswa lonceng ini artinya secepatnya berlari dan antri di kantin karena jam istirahat hanya 30 menit.

Baru masuk dan belum sempat duduk , handphone di meja Regina berbunyi ada sms masuk dari nomor yang tidak dikenal.

"Siang Bu.. Aku mau nantangin Ibu, tujuannya sama dengan teman-teman aku sebelumnya. Kalau menang aku diterima jadi pacar Bu Gina kan?" SMS Pertama

"Ha? siapa lagi yang nekat kali ini, dasar bocah kurang gizi, bukannya cari makan, cari cobaan, nanti pas di suruh masuk jam berikutnya bilangnya jam istirahat kurang" Regina bicara sendiri.

Beberapa waktu lalu juga ada siswa pria yang jelas-jelas menyatakan perasaan kepada Bu guru cantik itu, maklum selain cantik, Regina belum menikah, belum terdengar ada yang melamarnya, yang suka antar jemput juga belum terlihat dan umurnya hanya terpaut 3-5 tahun dari umur siswa-siswanya.

Untuk menjawab tantangan itu Regina lalu meminta siswanya untuk menjawab beberapa soal matematika yang dia berikan, tapi siswa tersebut tidak mampu menjawab dengan cepat dan tepat dan artinya Regina tidak perlu repot-repot membalas perasaan siswanya. Setelah kejadian itu ternyata siswa lain ikut-ikutan mencoba menantang Regina, berharap bisa menggaet hati guru matematika mereka yang memiliki senyum secerah mentari.

Jadi bukan hal mengagetkan lagi jika kali ini dia menerima sms kurang kerjaan dari siswanya.

"aku tahu ibu sudah baca smsnya tadi aku sempat liat Ibu di ruang Guru lagi pegang hape, jawab ya Bu?" SMS kedua

"Nekat amat nih bocah sampe gerak gerik aku diperhatikan segala. Kamu pikir karena kita hampir seumuran jadi berani sama gurunya" Regina kembali bicara sendiri

Regina awalnya mau menggubris tantangan siswa-siswanya, tapi akhirnya dia juga yang capek sendiri karena harus susun soal, yang pasti bukan soal yang mudah, harus pulang lebih telat karena tantangan itu dijadwalkan pulang sekolah, imbasnya durasi waktu menonton drama korea kesayangannya harus dikurangi lagi.

"Ini siapa? kelas mana?" balasnya

"Sebelum aku jawab Ibu harus janji dulu. Materi soal yang akan di tes sama aku nanti, Ibu harus bilang dulu, contohnya Geometri, Logaritma, Matriks and etc. biar adil Bu.."

"Ok, deal. Sekarang jawab pertanyaan saya"

"Wilmar Hariyanto, kelas 12 TKJ 2" SMS Selanjutnya

Regina kaget membaca nama siswa yang menantangnya kali ini, dia adalah siswa pindahan yang baru dua bulan ada di SMK tempatnya mengajar. Anaknya ganteng, memiliki postur yang tinggi, penampilannya keren dan modis, berasal dari keluarga kelas atas mungkin dapat dilihat dari tas dan sepatu yang dipakainya selalu bermerek, membuat teman-teman laki-laki apalagi perempuan dikelasnya suka cari perhatian.

Dalam beberapa kali pertemuan bocah itu terlihat pendiam, mengerjakan soal sendiri entah benar atau salah dia jarang bertanya atau sekedar bicara dengan teman sebangkunya, apalagi nge-rumpi dengan teman sekelasnya, bahkan kalau disuruh diskusi kelompok atau presentansi, miskin kosa kata, mahal komentar.

Beberapa guru juga pernah membahas mengenai kebiasaan siswa baru itu. Ke kantin jarang mengajak teman, datang dan pulang sekolah sendiri tanpa teman jalan, jarang bertegur sapa dengan teman atau guru selain kata "selamat pagi Pak / Bu", seolah asyik dengan dunianya sendiri.

Bocah itu CEO ? - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang