"Aku mana berani aneh-aneh" kata Wilmar
"Oke, sekarang bilang minta kado apa"
"Kalau di sekolah aku panggil Bu Gina atau Ibu, tapi kalau tidak di sekolah aku panggil Bu Gina dengan Noona, gimana? Ibu kan sukanya korea-korea. Aku ngak bisa kalau panggil Ibu dengan Mbak atau Kakak"
"Ooo begitu, kirain...."
"Memang Ibu pikirnya apa?"
"Bukan apa-apa" jawab Regina menggeleng, ia sempat berpikir Wilmar akan melakukan sesuatu padanya (Reader kebayang hal yang sama dengan Regina juga kan?)
"Jadi panggilnya Nuna?" tanya Regina selanjutnya sambil berpikir
"Kan ngak sopan kalau langsung panggil nama. Nanti kalau aku sudah lulus, panggil apa saja bisa kan?"
"Ok deh, terserah"
"Gomawo (terima kasih) Nuna..." kata Wilmar sambil mengacak rambut Regina.
(Pemeran Regina adalah Jung So Min artis Korea).***
Wilmar kembali memacu kendaraannya, tidak berapa lama mereka sudah tiba di Xander Restoran. Tn. Hariyanto sudah menunggu mereka, Wilmar sengaja meminta ulang tahunnya hanya dihadiri oleh Ayahnya dan orang-orang yang bekerja dengan mereka.
Tn. Hariyanto segera berdiri dari tempat duduknya tanda menyambut ketika Wilmar dan Regina tiba mendekati mejanya.
"Selamat malam" hampir serentak Regina dan Wilmar menyapa beberapa orang di salah satu ruangan Xander Restoran tempat makan malam untuk ulang tahunnya Wilmar
"Papi kenalkan ini temannya Wilmar"
"Regina" kata Regina sambil menunduk hormat dan menjabat tangan Tn. Hariyanto
"Silahkan duduk" kata Tn. Hariyanto
Hidangan makan malam mulai disajikan dengan menu yang tidak biasa. Bastian sengaja memasak menu spesial untuk acara ulang tahunnya Wilmar. Sebelum makan mereka berdoa bersama yang dipimpin Tn. Hariyanto.
Selama makan malam, Tn. Hariyanto tidak bertanya banyak pada Regina, tapi memperhatikan bagaimana cara Wilmar memperlakukan Regina seperti memberikan makanan di piringnya, begitupun sebaliknya Regina tanpa diminta menuangkan air putih di gelasnya Wilmar yang hampir kosong.
Hampir selesai makan, Bastian masuk membawa kue ulang tahun dengan lilin yang sudah menyala berangka 18 diatasnya. Semua yang melihat langsung menyanyikan lagu "Happy Birthday To You" sambil bertepuk tangan.
Bastian menaruh kue di depannya Wilmar
"Sebelum tiup lilin, make a wish dulu" kata Sara pengurus rumah tangga keluarga Hariyanto
Wilmar pun menutup matanya dan berdoa, setelah itu Tn. Hariyanto memberi selamat sambil memeluk dan mencium pipi putranya itu. Selanjutnya satu per satu yang hadir memberi selamat kepada Wilmar sama seperti Tn. Hariyanto memeluk dan mencium pipinya. Terakhir giliran Regina.
"Happy birthday, Wil" Regina hanya menjabat tangannya. Semua mata tertuju kepada Regina, mereka merasa aneh karena ia tidak memeluk atau mencium Wilmar
"Itu pacarnya Tuan kan?" tanya seorang pegawai restoran kepada temannya.
Merasa diperhatikan akhirnya Regina yang masih menggenggam tangan Wilmar terpaksa menarik tangannya dan secepatnya melakukan cipika cipiki, spontan terdengar tepuk tangan meriah oleh para penonton yang menunggu moment itu. (mungkin penonton mengharapkan lebih tapi belum terjadi, maafkan Penulis ya penonton, waktunya belum tepat hehehe...)
"Masa cuma cium pipi doang" kata Wilmar bersikap manja pada Regina di depan Ayahnya dan semua yang melihat mereka. Regina pun merasa malu dengan sikap Wilmar dan tidak tahu harus melakukan apa.
"Ok, siap-siap ya?.." jawab Regina
Wilmar hanya mengangguk menunggu apa yang akan dilakukan Regina padanya.
Regina mengambil whiping cream di atas kue ulang tahun dengan tiga jarinya dan langsung mengoleskannya di pipi Wilmar. Tidak mau kalah Wilmar pun melakukan hal yang sama mengoleskan whipping cream di hidung mancung Regina.
Suasana ulang tahun Wilmar terasa meriah dengan tingkah Wilmar dan Regina. Tn. Hariyanto pun sangat senang melihat rona kebahagiaan terpancar dari wajah putranya.
Hampir dua jam mereka berada di Xander Restoran sampai akhirnya Regina pamit pulang.
Sebelum mengantar Regina, Tn Hariyanto sempat berbisik kepada putranya. "Sepertinya Regina cocok jadi menantu Papi deh.."
"Siap Pi, doa in ya?" jawab Wilmar tersenyum senang dan melakukan hi five dengan ayahnya.
"K'mon Boy.. Good luck" support Tn. Hariyanto untuk putranya.
Dari sekian kali pertemuan Tn. Hariyanto dengan Wilmar, sepertinya kali ini ia melihat putranya lebih ceria dan terbuka dengannya, hubungan mereka pun terasa semakin membaik.
***
Wilmar pun mengantar Regina pulang ke rumahnya.
"Jadi kapan aku bisa dikasih soal matematika" tanya Wilmar sambil mengemudikan mobilnya
"Kamu masih ingat?"
"Tidak lupa sedetikpun" jawab Wilmar lebay
"Ok, kamu tidak perlu dapat soal dari aku" kata Regina
"Jadi aku lulus nih"
"Bukan itu maksudnya. Begini saja kalau hasil UNBK kamu mendapat nilai diatas 80 aku siap jadi pacar kamu" kata Regina karena berpikir sangat jarang siswa mendapat nilai matematika se tinggi itu
"Ok, deal" jawab Wilmar yakin
Tidak lama keduanya tiba di depan rumah Regina dan turun dari mobil. Wilmar mengambil kantong belanja di bagasi mobil, Regina menyerahkan sebuah kado untuk Wilmar
"Ini kado buat kamu, jangan dilihat harganya ya?" kata Regina
"Jadi aku dapat kado lagi, thank's ya Na?" kata Wilmar senang
"Kok Na?" tanya Regina
"Itu gabungan pendekan kata dari Gina dan Nuna" kata Wilmar gemes sambil mencubit pipi Regina, namun tangannya Wilmar segera dilepas Regina dari pipinya
"Terima kasih ya boleh bergabung bersama kami malam ini" kata Wilmar selanjutnya
"Ia, aku suka acaranya, santai, sederhana namun berasa. Kamu pulang hati-hati ya?" kata Wilmar
"Ok, sampe rumah aku WA" jawab Wilmar dan segera membawa mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Dla nastolatkówIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...