"Oh itu ya, begitulah resiko cogan (cowok ganteng)" kata Wilmar dengan percaya diri, ia membuka kedua telapak tangan dan mengangkat bahunya
"Makin pede aja nih anak" kata Steve sambil menepuk pundak sepupunya
"Ok, kalau gitu meeting hari ini kita awali dengan presentasi dari Wilmar. Kita kasih waktu 15 menit untuk jelasin siapa yang bikin kiss mark itu gimana?" tanya Cecilia
Semua tertawa dan menyambutnya dengan antusias.
"Ok, come on boy, c'mon.." Uncle Dom dan Uncle Smith bertepuk tangan memberi semangat kepada ponakan kesayangan mereka.
"OK" kata Wilmar bersemangat. Ia mengeluarkan handphone dan dengan menggunakan kabel data beberapa foto Regina dan keluarganya muncul di layar LCD. Wilmar pun menjelaskan hubungannya dengan Regina, juga pekerjaan dan latar belakang keluarga kekasihnya itu.
"Wajah pacarmu mirip artis korea namanya Jung So Min, ya kan?" tanya Grace yang juga penggemar drama korea.
"o ya? Mungkin karena dia juga suka nonton drakor sama kayak Aunty" jawab Wilmar
"Kalian sebenarnya sudah pacaran sejak kapan sih, kok kamu bisa sedekat itu sama keluarganya?" tanya Steine setelah melihat foto-foto Wilmar bersama keluarga Regina
"Aku sudah kenal and pdkt sama Gina setahun lebih tapi resmi pacaran pas Christmas Eve kemarin" jawab Wilmar
"Sepertinya dia gadis yang baik dan cocok buat kamu, apalagi dia berasal dari Manado, kota yang sangat dicintai Ibumu" kata Dom sambil mengingat mendiang kakaknya
"Do you realy love Her?" tanya Smith
"Yes, I do" jawab Wilmar dengan yakin
"Uuuuuh.... yakin buanget" kata Claudia sambil bertepuk tangan, disambung yang lain, baru kali ini mereka melihat Wilmar sangat percaya diri dan tidak malu mengungkapkan urusan pribadinya.
"Kamu tadi bilang dia sudah tahu semua siapa kamu, right? Menurutmu apa dia siap menjadi bagian keluarga kita?" tanya Cecilia
"Aku pasti bisa meyakinkanya" jawab Wilmar
"Mantap Bro.." kata Steve melihat tekad Wilmar
"Jadi kapan kita bisa melamarnya" tanya Dom
Semua kaget melihat Uncle Dom menanyakan hal itu
"Why not?" tanya Dom melihat reaksi semua orang yang ada di ruangan itu. "Tunggu apalagi?, Wilmar sudah cukup umur untuk menikah dan kita tidak perlu carikan jodoh buat dia seperti planing kemarin kan? " lanjut Dom.
Ketika Wilmar mengambil cuti liburan paman dan bibi nya berencana menjodohkannya dengan salah satu dari anak rekan bisnis mereka setelah ia kembali ke Singapura. Claudia sudah menjelaskan bagaimana perasaan Wilmar kepada Regina tapi melihat sikap pemalunya Wilmar, paman dan bibinya masih sangsi ia bisa merebut hati cewek yang disukainya, sehingga mereka harus secepatnya bertindak, takut keponakan kesayangan mereka patah hati.
"Gadis itu juga dapat diandalkan walaupun bukan dari kelas kita, ia bisa belajar dengan cepat dan karena bantuannya Wilmar dapat mengirimkan laporan tepat waktu" lanjut Steine sepupu Wilmar sebagai Chief Accounting di Keihtsen Coorporation
"Wilmar kamu siap menikahi Regina?" tanya Cecilia
"Yup, as soon as posible" jawabnya lagi sangat meyakinkan
"Wuiiiihh, buru-buru amat Bro.." kata Allan sepupu Wilmar yang kesehariannya pacaran sama komputer, tapi jangan salah ia bukan hanya jago programer, jago hacker juga, sayangnya belum ada cewek yang pernah di hack.
"Ngak usah ikut sama kamulah Alan, mo nembak cewek aja keringetan... payah!" kata Britmi
"Brit, liat nih, aku juga sudah punya istri pertama, setia lagi, kemana-mana minta dibawa, tinggal cari yang kedua" kata Allan sambil menunjukkan laptop kesayangannya.
"Gaya lu.." kata Britmi
"Ok. Kalau gitu, aku siap jadi WO –nya (wedding organizer) asalkan nikahnya di Singapur" kata Dea anaknya Uncle Dom.
"Aunty Grace siap bantu kamu Dea"
"Soal bridal, aku yang handle" jawab Cecilia
"Hilton Hotel juga siap melayani.." sambung Britmi sepupu tertua Wilmar
"So, everything is ok, right?" tanya Claudia
Sebagian masih berpikir yang lainnya mengangguk.
"Kalau gitu, mewakili keluarga besar, kita semua akan ngedukung kamu, cuma kita mo minta sesuatu sama kamu Wilmar..." lanjut Claudia
"OK, tell me.." jawab Wilmar
"berikan kami keponakan yang buanyaaaaak ya brother.. biar makin rame...." kata Claudia yang disambut gelak tawa semua yang ada di meeting room.
"OK, siap" kata Wilmar dengan membulatkan jari telunjuk dan ibu jarinya.
Ia sangat senang kekasihnya bisa diterima oleh keluarga besarnya bahkan mereka sangat mensupport hubungannya dengan Regina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Teen FictionIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...