Setiap tahun SMK Bumi Pertiwi menjadwalkan kegiatan study tour, minat siswa sangat tinggi jika menyangkut jalan-jalan begitu pula dengan guru-guru dan staf tata usaha. Hari Jumat jam 7 pagi semua sudah berkumpul di halaman sekolah, beberapa bus juga sudah diparkir.
Wali kelas mulai mengabsen siswa-siswanya sebelum naik kendaraan dan ternyata ada juga siswa yang tidak ikut karena sakit, dan ijin termasuk Wilmar. Guru-guru pun dibagi di masing-masing bus untuk mengawasi para siswa.
SMK Bumi Pertiwi dijadwalkan mengunjungi salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi ikan kaleng, selanjutnya ke pameran pembangunan yang disponsori Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan jika waktu mencukupi mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan dan hiburan, maklum siswa-siswa dari desa tidak selalu mendapat kesempatan mengunjungi kota besar.
PT. Tuna Bitung menerima rombongan study tour dengan ramah dan segera diantar ke ruang pertemuan untuk diberikan arahan sebelum melihat proses produksi. Dari penjelasan salah satu pimpinan perusahaan diketahui bahwa ikan-ikan kaleng produksi PT. Tuna Bitung juga di ekspor selain untuk di konsumsi dalam negeri.
Setelah mengunjungi PT. Tuna Bitung, rombongan menuju pameran pembangunan. Grup vokal utusan SMK Bumi Pertiwi diminta mengisi acara di stand Dinas Pendidikan yang cukup ramai karena beberapa sekolah dari kabupaten dan kota di Sulawesi Utara juga berkumpul disama.
Siswa dan guru pun berpencar sesudahnya, untuk melihat budaya, produk ataupun jasa yang dipamerkan stand lain.
"Ayo kita ke stan Kabupaten Minsel" ajak Maya
"Ok, tapi sekarang gerimis aku ngak bawa payung" jawab Regina
"Tutup kepala pake tas saja, masa kita cuma diam di stand ini terus" kata Maya
"Ya sudah ayo..."
Bukan hanya ke stand Kabupaten Minsel, stand Bank Indonesia, stand kabupaten kota lain serta stand beberapa SKPD juga mereka kunjungi.
Walaupun gerimis keduanya tetap semangat berjalan dari satu tempat ke tempat lain, tiba-tiba seseorang memakaikan topi di kepala Regina. Segera Regina melihat seseorang yang kini ada dibelakangnya.
"Wilmar"
Yang dipanggil hanya memamerkan senyumnya sesaat dan segera pergi bergabung dengan beberapa siswa pria yang sedang membeli bakso bakar.
"Gina dapat topinya dari mana?" tanya Maya yang tadinya fokus membaca sebuah brosur di stand Kabupaten Talaud.
"Emm, tadi disini..." Regina tidak tahu harus menjawab apa
"Nanti kalau yang jual topi lewat lagi, panggil aku ya?" kata Maya dan hanya di balas anggukan oleh Regina sambil tersenyum dalam hati
***
Karena waktu masih memungkinkan rombongan diantar ke Trens Mart Studio salah satu pusat hiburan yang belum setahun hadir di Kota Manado, sehingga jangankan siswa, guru pun ada yang belum pernah mengunjunginya.
Sesampainya di Trens Mart beberapa guru dan siswa berganti pakaian karena kena hujan, termasuk Maya dan Regina.
Berbagai wahana ditawarkan area permainan di Trens Mart. Salah satunya Roller coaster yang sangat menantang bagi siswa dan guru, banyak juga yang takut mencobanya, tapi Ibu Eta Guru BK dengan beraninya mengajak seluruh siswa naik wahana itu.
Ibu Wisye, Ibu Greyne dan beberapa Ibu guru lainnya lebih suka mengunjungi area departemen store, hanya karena dipajang kata DISCOUNT , SALE, atau OBRAL MURAH.
Selain di area bermain, ada juga siswa yang makan di Food Court lantai 1 bersama Wilmar yang diminta mentraktir teman-temannya karena dia ulang tahun.
"Bu ayo makan" ajak Edo saat melihat Regina dan Maya yang melewati mereka
"Wilmar lagi ulang tahun, jadi dia yang traktir semua" kata Josua
"Kapan lagi ditraktir makanan begini, ayo Bu.." kata siswa lainnya
"Ia Bu kapan lagi makan sepuasnya gratis" kata Acong
"Terima kasih, tapi kalian saja yang makan nanti kalau Ibu gabung semuanya pada diam lagi" jawab Regina.
"Kan kalian biasanya ngomongin guru-guru tuh..., nanti obrolan kalian ngak seru lagi kalo kami gabung, ia kan?" kata Maya
"Kok Ibu tahu" kata Edo Jujur
"Edo, kamu bilang apa? Ngak Bu, Ngak... Edo kali Bu..." jawab Josua sambil memukul kepala Edo dengan topinya.
Wilmar hanya tersenyum melihat tingkah teman-temannya. Maya dan Regina segera berlalu meninggalkan siswa-siswanya yang lagi makan dan berjalan ke area departemen store.
Regina tidak tahu kalau hari itu adalah ulang tahunnya Wilmar dan memang dia tidak pernah cari tahu bahkan ketika Wilmar mengatakan umur mereka hanya terpaut tiga tahun. Beda halnya jika itu mengenai Andre, ia sudah menghafal betul tanggal lahirnya, tanggal ia diajak pertama kali ke rumah Andre bahkan tanggal ulang tahun orang tua Andre dia ingat karena sering diundang.
Wilmar kelihatan mulai mencair sejak ia mendekati Regina, membuat teman-teman sekelasnya seperti diberi ruang berbicara dengannya dan mereka tak segan lagi minta ditraktir di ulang tahunnya Wilmar.
Selang satu jam, ketua osis dan panitia study tour memanggil semua siswa dan guru yang akan pulang ke desa untuk segera berkumpul termasuk Maya yang sedang bersama Regina.
"Gina kamu mau ikut pulang bersama kami?" tanya Maya
"Tidak, ini kan Jumat wajib weekend sama orang tua" jawab Regina
"Ok jadi aku duluan ya? Kamu pulangnya pake apa?"
"Gampang, tinggal pesan Gocar" jawab Regina
Maya bersama beberapa guru dan siswa segera ke tempat parkir untuk pulang.
Tiba-tiba telpon berbunyi panggilan masuk dari Wilmar
"Bu, nanti pulangnya sama aku ya? tanya Wilmar
"Terima kasih, tapi Ibu mau pesan gocar saja" jawab Regina
"Bu Gina di area mana?"
"Departemen store"
"Ok aku kesana" jawab Wilmar dan segera menutup telponnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Teen FictionIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...