Di Manado Regina hanya bisa memandang Wilmar lewat akun Ig nya, ucapan selamat mengalir dari teman dan keluarganya hanya dengan caption "Praise The Lord 19th y o", ingin rasanya Regina juga memberi komentar tapi ia takut kalau Wilmar akan bermasalah nantinya dengan Claudia.
Kado berupa jam tangan yang sempat dibelinya waktu di Jakarta juga sudah di bungkus rapih, ingin rasanya ia menitipkan kado itu tapi merasa ragu ketika Wilmar tidak menemui apalagi menghubunginya lagi dan ketika Tn. Hariyanto mengatakan akan pergi ke Shanghai, Regina bisa menebak untuk merayakan ulang tahun Wilmar.
Tidak memberi ucapan selamat atau memberi kado, bukan berarti Regina juga lupa mendoakan seseorang yang sudah masuk ke hatinya. Doa tulus tetap dipanjatkannya, ia percaya kalau doa adalah kado terbaik untuk orang yang disayangi, walaupun orang yang didoakan bahkan tidak mengetahuinya.
***
Kembalinya Regina ke Manado, tidak memupuskan harapan Rio untuk tetap mendekatinya, video call, chating, dan sering memberikan komentar pada postingan Regina intens dilakukan sedangkan Regina masih ragu untuk merespon semua perhatian Rio, selain karena ia trauma dengan hubungan jarak jauh, ada seseorang yang selalu dipikirkannya walaupun ia tidak berani berharap.
Menjadi penerus perusahaan kontraktor milik ayahnya, tidak membuat Rio bisa absen seenaknya, beberapa kali ia minta ijin cuti untuk menemui Regina tapi belum diijinkan ayahnya mengingat status Rio sebagai karyawan training.
Ny. Maramis pun sering dihubungi oleh Renata temannya untuk memastikan bahwa Regina belum dekat dengan cowok manapun, keduanya berencana menjodohkan Regina dan Rio.
***
Beberapa minggu setelah menikah, pengantin baru mengadakan acara Christmas Eve dan mengundang teman-teman dekat mereka untuk hadir setelah ibadah Malam Natal di Gereja masing-masing.
Lagu Natal bergema di rumah baru Nanda dan Rex. Halaman belakang dengan ruang makan terbuka dan taman yang cukup besar adalah tempat dimana mereka berkumpul. Lisa membantu Nanda memasang Pohon Natal, sedangkan di dapur Rex, Kris dan pacarnya Lisa memilih beberapa ikan Mangael juga daging yang akan di panggang, sementara Regina dan Sella membuat salad dan mengatur meja makan.
Acara kumpul bersama rutin mereka lakukan saat Malam Natal dan tentu saja dengan pasangan masing-masing, tapi seperti tahun-tahun yang sudah lewat hanya Regina yang tidak membawa pasangan, sebenarnya Nanda sudah meminta Regina untuk mengajak Dito sepupunya tapi Regina menolak.
Jam 20.30 Topi Santa Clause dibagikan oleh Nanda, semua menyanyikan beberapa lagu Natal dan memasang lilin-lilin kecil di sekitar taman. Doa dipimpin oleh Kris sebelum mereka makan.
Foto bersama, live di FB dan Insta story menjadi aktivitas kedua selain asyik menyantap hidangan masing-masing.
"Selamat malam" suara seseorang cowok menyapa mereka.
Pandangan mata juga jari-jari Regina sementara sibuk dengan handphonenya, memberi ucapan selamat Natal ke beberapa teman dan keluarganya, tidak merasakan seseorang yang sudah bergabung bersama mereka. Nanda dan Rex segera menyambut tamu mereka dengan berjabat tangan.
"Ayo masuk" kata Rex.
"Maaf, aku telat ya.." kata cowok yang juga sudah memakai topi Santa Clause itu.
Cowok tampan yang baru masuk masih berdiri sambil matanya menatap Regina, Lisa kemudian sengaja menyikut lengan temannya, Regina menatap Lisa seolah bertanya, Lisa pun menunjuk orang yang kini ada di sampingnya
Regina kaget, matanya membesar seolah tidak percaya.
"Kenapa kamu disini" tanya Regina spontan. Lisa, Kris dan Sela makin penasaran setelah Regina bertanya, mereka saling berpandang-pandangan, mengangkat alis seolah bertanya sedangkan yang ditanya mengangkat bahu.
"Aku sudah minta ijin kepada Tuan Rumah untuk bisa gabung dengan kalian, ia kan Rex? " jawab cowok itu dengan santainya sambil menarik kursi dan duduk disamping Regina.
Semua pandangan yang tadinya menatap Regina, akhirnya spontan melihat Rex
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Ficção AdolescenteIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...