Pintu pagar besi berukir terbuka menyambut kepulangan tuan rumahnya. Jalan masuk dengan paving merah maroon, kuning dan abu-abu bermotif seperti batik, hamparan rumput austalia yang dipangkas rapih, tanaman bonsai tertata di beberapa bagian halaman dan pohon cemara berbaris di bagian depan adalah pemandangan yang dapat dinikmati sebelum mendapati sebuah bangunan besar.
Rumah mewah dua lantai bergaya mediteran dengan lampu di setiap sudut rumah dan pintu masuk berukir adalah bangunan dimana Wilmar tinggal. Ayahnya tidak tinggal lagi bersamanya beberapa bulan setelah menikah dengan seorang wanita lebih muda lima tahun dari mendiang ibunya, hanya Wilmar bersama Oma Sali, tukang taman, pengurus rumah, seorang pegawai yang merupakan asisten pribadi dan sopir yang menemaninya di rumah itu. Orang-orang yang bekerja di rumahnya adalah mereka yang sudah sejak lama bersama keluarga Hariyanto.
Setelah memarkir mobil, Wilmar berlari kecil buru-buru masuk ke dalam rumah seperti ada yang akan ditemuinya. Sebuah kamar cukup luas bersih dan tertata rapih, dengan sebuah lemari putih, tempat tidur ukuran king size dan karpet bludru di bagian depan, serta meja kecil disamping tempat tidur adalah pemandangan di kamar tidurnya. Sebuah foto dan lilin, juga kotak musik yang mungil ditaruh diatas meja kecil.
"Mami, aku sangat senang. Gadis yang sering aku ceritakan sama Mami, mau menemaniku hari ini bahkan sampai dinner" kata Wilmar sambil menatap foto mendiang Ibunya.
"Mami please bantu aku, ya?. Aku sangat menyukainya karena dia orang yang baik dan mudah-mudahan menjadi orang yang tepat untuk mendampingiku nanti." lanjut Wilmar sambil memeluk foto Ibunya.
"Mami, Wilmar sangat kesepian disini tanpa Mami...." hikshiks...
Ia mencium foto Ibunya dan terus memeluk foto itu sampai tertidur.
Kelas 3 SMP Wilmar sangat terpukul mendengar kecelakaan mobil yang dialami Ibu nya di Singapura dan sebelum meninggal Ibunya sempat berpesan jika ia meninggal, ia minta agar dikebumikan di Manado.
Ibu Wilmar, Ny. Hariyanto adalah seorang pengusaha yang sangat handal dan berpengalaman. Dengan tangan dinginnya dan kerja keras adik-adiknya, perusahaan real estate orang tua mereka dapat melakukan expansi besar-besaran di Jakarta sampai ke luar negeri yakni Singapura dan Macau.
Sejak menikah dengan Ayah Wilmar, Tuan Hariyanto yang juga seorang pengusaha, mereka sepakat untuk membuat Wilmar lebih banyak waktu tinggal di Manado, itu dilakukan demi kenyamanan keluarga kecil mereka.
Oma Sali adalah adalah TKW (tenaga kerja wanita) dari Manado yang pernah bekerja di Singapura yang dulunya adalah baby sitter Ibu Wilmar. Setelah Ibu Wilmar dewasa, ia masih sering menemui Oma Sali di sela-sela kesibukannya, apalagi setelah menikah dan memiliki seorang anak, Oma Sali adalah orang yang dipercaya untuk menjaga buah hatinya. Oma Sali sudah seperti Ibunya sendiri. Wanita yang tulus, sangat baik dan rendah hati itu juga mampu menjaga rahasia dan identitas keluarga Hariyanto, sehingga terus dipercaya berada dekat dengan keluarga pengusaha ternama itu
Walaupun memiliki perusahaan real estate yang cukup ternama dengan nilai investasi yang cukup besar di beberapa kota besar sampai luar negri, tapi Xander Restoran adalah satu-satunya usaha keluarga Hariyanto di Manado. Awalnya mereka hanya membutuhkan tempat makan yang nyaman untuk keluarga besar namun berubah menjadi restoran terkenal ketika menjamu beberapa rekan bisnis yang sangat menikmati bahkan memuji makanan yang disajikan.
***
Tidak seperti biasa hari Minggu sore itu Ayah Regina mengantar putrinya kembali ke desa tempat Regina mengajar setelah Regina dengan manjanya merengek kepada Ayahnya.
Senin pagi Wilmar mengendarai Honda Repsol CBR 150 R kembali ke desa. Hari sebelumnya Wilmar sempat menawarkan untuk pulang bersama tapi Regina menolak karena ingin menjaga nama baiknya.
****
"I love Monday"
"I love Monday"
Dua orang di tempat berbeda mengucapkan kalimat yang sama. (bisa ditebakan siapa?), disaat sebagian besar orang akan bilang sebaliknya " i hate Monday"
Regina tiba di sekolah Senin pagi sebelum lonceng masuk berbunyi karena dia tidak suka terlambat. Seperti biasa ia akan menebarkan senyum manis, yang hangatnya saingaaan sama matahari pagi.
Perbedaannya, senyumnya matahari terasa sampai ke pelosok bumi, bisa bikin bunga mekar, bikin pohon berbuah, kasih vitamin D buat manusia dan yang tidak kalah penting bikin jemuran Emak-Emak kering.
Kalau senyum Regina terpancar sampai ke sudut SMK Bumi Pertiwi dan terasa sampe ke dalam relung hati siswa-siswanya.
Jadi siapa yang menang, masih matahari kan?
Part ini lebih banyak bahas latar belakang Wilmar yang misterius
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Teen FictionIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...