BAGIAN 7

2.7K 170 2
                                    

(karena baru update, Pembaca harap baca part sebelumnya dulu ya, biar nyambung..)

****

Hampir salah tingkah, Regina segera menghabiskan minuman yang ada ditangannya.

"Bukannya cemburu, Ibu lebih suka kalau kamu punya pacar dan sebaiknya yang seumuran, biar kamu lebih ceria, lebih semangat, ngak murung lagi.."

"Aku juga mau punya pacar, bukankah Ibu tahu siapa orang yang aku harapkan?" jawab Wilmar datar sambil membawa kendaraannya.

Pertanyaan itu membuat Regina menatap beberapa saat orang disamping kanannya, ada rona kekecewaan disana, tapi tidak mungkin keinginan Wilmar diikutinya, bukan hanya karena hubungan yang tidak biasa guru dan murid, tapi seseorang sudah mengisi hatinya sejak lama.

Regina menurunkan kaca mobil dan menikmati udara malam di sepanjang jalan pinggiran pantai Kota Manado. Wilmar melirik wajah polos Regina dengan rambut yang melambai diterpa angin, sesekali Regina menutup matanya. "Cantik" gumannya.

"Sejak kapan kamu belajar karate" tanya Regina

"Sejak SD"

"Tidak heran kemarin kamu bisa hadapi mereka dengan mudah, padahal Ibu sudah sangat kuatir. Berikut-berikut kamu jangan coba hadapi mereka sendiri, takutnya mereka membawa senjata tajam"

Regina mengingatkan Wilmar, karena tidak menutup kemungkinan siswa-siswa yang merasa dikalahkan kemarin coba mencari masalah lagi.

"Ibu juga jangan berani pergi sendiri, bisa saja itu jebakan, Ibu kan perempuan"

Kata-kata Wilmar ada benarnya dan ia merasa tidak perlu membantah.

Memasuki daerah Kalasey, mobil Wilmar segera berbelok ke arah kanan masuk ke halaman Xander Restoran mencari tempat parkir. Sebuah restoran klasik, mewah dan berkelas tepat di depan mereka.

Regina sempat menyesal dengan apa yang dia kenakan saat itu, dia merasa penampilannya tidak pantas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regina sempat menyesal dengan apa yang dia kenakan saat itu, dia merasa penampilannya tidak pantas.

Wilmar segera keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Regina.

"Ayo Bu"

"Bukankah disini restoran mahal?" tanya Regina

Wilmar hanya mengangguk

"Kalau ke sini harus reservasi dulu kan?" Regina tidak yakin kalau Wilmar tahu benar restoran yang dipilihnya

"Sudah kok"

"Kapan?"

"Tadi"

"Yang Ibu tahu biasanya satu atau dua hari reservasi baru..." belum sempat melanjutkan, Wilmar segera memotong kata-katanya

"Bu, kita jadi makan tidak?"

"Ok, sorry" Regina merasa Wilmar tersinggung dengan beberapa pertanyaannya.

Bocah itu CEO ? - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang