Handphone ada disamping telinga keduanya sampai mereka tertidur, Wilmar hampir terlelap di sofa sampai asisten pribadinya membangunkan dia untuk pindah ke kamarnya, sedangkan Regina tertidur tanpa menutup panggilan telpon.
***
Regina tidak bisa dibangunkan oleh alarm lagi membuat Ny. Maramis harus turun tangan. Jam 6.30 pagi ia baru duduk dimeja makan untuk sarapan, lebih lambat 30 menit dari biasanya dan sebelum ke sekolah Regina menelpon Wilmar untuk membangunkannya, tapi telpon belum diangkat. Setelah sampai di parkiran sekolah Regina mengirim pesan WA dan fotonya
"Good morning Sayang, jangan sampe telat ke kampus ya? Gbu" dengan emoticon kiss
Tidak lama Wilmar juga dibangunkan oleh asistennya, setelah berdoa pagi dan saat teduh, ia pun membuka handphone dan membaca pesan dari Regina. Ia tahu Regina mungkin sudah ada di dalam kelas sehingga tidak bisa lagi menelpon, ia pun hanya membalas WA
"Tx sayang, kissnya bikin semangat, love you n GBU"
***
Sebuah undangan tiba di rumah Regina, Tuan Hariyanto mengundang Regina dan keluarganya untuk hadir di acara ulang tahunnya yang akan dilaksanakan di hari Sabtu di Grand Resort Manado. Undangan tersebut disambut baik oleh keluarga Regina, dan tentu saja Ny. Maramis adalah yang paling sibuk menyiapkan pakaian dan sepatu yang akan dikenakan keluarganya.
Regina juga menelpon Wilmar untuk memastikan kepulangannya di hari Sabtu
Regina : "Sabtu nanti aku jemput di bandara jam berapa?"
Wilmar : "Sorry Na, belum pasti jam berapa, jadi ngak usah dijemput"
Regina : "tapi kamu pulang Sabtu ini kan?"
Wilmar : "Aku juga belum bisa pastiin coz jadwalku padat di Sabtu"
Regina : "Yang kemarin bilang Sabtu ini pulang siapa?"
Wilmar : "ia, waktu itu aku ngak tahu ternyata ada jadwal ketemu sama kontraktor"
Regina tidak bicara lagi, sebenarnya ia kecewa kalau nanti Wilmar tidak menyempatkan waktu untuk pulang menghadiri ulang tahun ayahnya sendiri, tapi Regina tidak bisa memaksa karena ia sudah berjanji akan mendukung studi dan karir kekasihnya.
***
Sabtu jam 07.00 malam, halaman parkir Grand Resort hampir penuh dengan undangan dari Tuan Hariyanto, bukan hanya dari kota Manado, kerabat dan koleganya dari luar kota dan dari luar negeri banyak yang hadir. Artis Ibukota yang jadi idolanya Tn. Hariyanto, Glen Fredl juga dihadirkan untuk menyemarakkan acara ulang tahunnya. Suasana pesta outdoor dihiasi lampu bergelantungan, meja dan kursi diatur rapih saling berhadapan dan kue ulang tahun dengan hiasan bunga dan dedaunan memberikan suasana pesta yang segar namun mewah.
Regina datang bersama orang tuanya juga Sheren, Adi dan Dave, mereka mengenakan pakaian bernuansa putih sesuai dengan dress code yang tercantum di undangan, white/ green.
Berkali-kali Regina menghubungi Wilmar karena acara ulang tahun sudah dimulai tapi handphone tidak diangkat.
"Wilmar belum kelihatan" tanya Nyonya Maramis sambil melihat-lihat.
"Nomornya aktif tapi tidak diangkat, apa mungkin dia masih meeting" jawab Regina
"Sabar ya Neng, kalau dia sibuk jangan ditelpon terus, nanti juga di telpon balik" kata Sheren
"Ia Kak, Wilmar juga ngak janji bisa datang hari ini" jawab Regina
Acara dibuka dengan doa dan dilanjutkan dengan penyerahan kado dari beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan Tuan Hariyanto. Sebelum acara ulang tahun pembawa acara memberikan kesempatan kepada Tuan Hariyanto untuk memberikan sambutan
"Pertama tentu saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan umur panjang dan semua yang terbaik dalam hidup saya. Terima kasih untuk isteri dan anak-anak serta keluarga besar yang selalu mendampingi dan mensupport saya, dan terima kasih atas kehadiran dari Bapak Ibu Saudara Saudari yang merupakan sahabat, kerabat yang kami. Saya tidaklah sempurna tapi ada kalian yang menyempurnakan saya. Isteri dan anak-anak adalah semangat paling besar bagi saya untuk sampai sejauh ini, saya banyak kekurangan sehingga harus sering belajar dari mereka dan saya bangga memiliki mereka. Hari ini saya ingin memberikan kado untuk penerus saya yang sudah sangat bekerja keras sejak umurnya menginjak 17 tahun, saya merasa belum menjadi Ayah yang terbaik baginya karena selama ini jarang berada disisinya. Malam ini saya ingin memberinya hadiah yang saya yakin ini adalah yang dia inginkan..."
Sebuah kotak kaca kecil dengan cincin berlian didalamnya segera di serahkan Sindy istrinya.
"Wilmar.." Tuan Hariyanto memanggil nama Wilmar sambil mencari melihat-lihat
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Teen FictionIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...