Masih terdengar suara sepeda motor Wilmar berlalu, sampai tukang ojek langganan Regina menyapa. Regina bukanlah penduduk asli desa dimana dia mengajar, jadi harus menyewa tempat tinggal di salah satu rumah penduduk. Kedua orang tua Regina bertempat tinggal di Kota Manado yang berjarak sekitar 60 KM dari tempatnya bekerja, sehingga tidak memungkinkan baginya untuk pulang pergi dengan kendaraan umum.
Sejak kecil Regina hidup di kota besar sampai menyelesaikan kuliahnya, karena pekerjaan akhirnya mengharuskan ia tinggal di desa yang bahkan belum pernah ia kunjungi sebelumnya.
Selang beberapa bulan tinggal di desa itu Regina semakin betah. Selain lebih tenang, udaranya bersih, oksigen melimpah dengan tanaman-tanaman hijau dan pohon yang tumbuh hampir di setiap halaman rumah warga, tegur sapa dan senyum yang ramah dari masyarakat setempat membuatnya nyaman.
Bapak dan Ibu berumur 60-an tahun pemilik rumah dimana Regina tinggal juga sangat baik. Tidak sekali atau dua kali Regina dan Maya temannya diberikan makanan gratis padahal kedua orang tua itu hanya hidup dari gaji pensiunan dan hasil bercocok tanam.
Malam menunjukkan pukul 20.15, Regina masih sibuk membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang wajib dibuat setiap guru sebelum mengajar. Handphone Regina berbunyi tanda pesan masuk di WA, ia tidak menggubris dan terus menatap laptop sambil jari-jarinya bergantian menekan tuts keyboard.
"Selamat malam Bu" pesan ini belum dibaca Regina
"Maaf mengganggu, Ibu sudah tidur ya?" pesan selanjutnya masuk
"good night, have a nice dream" ketika pesan ketiga masuk, Regina meraih handphonenya yang terletak di samping laptop.
"Hm, dari Wilmar" Regina bicara sendiri sambil menyandarkan punggungnya.
Walaupun Wilmar sempat bicara dengannya tadi siang, Regina masih belum yakin kalau yang mengirimkan pesan itu adalah Wilmar, ia penasaran untuk mencari tahu lebih banyak tentang kepribadian siswanya itu. Perilaku Wilmar di sekolah dan cara ia mengirim pesan seperti dua pribadi yang berbeda.
Malam semakin larut dan chatingan Wilmar tidak dibalas Regina. Bukan hanya kali ini, Regina memutuskan untuk tidak lagi membalas chatingan dari Wilmar berikutnya.
**
(ini pas foto Regina yang sudah jadi Ibu Guru dan masih kuliah..cantik mana?)
Seperti hari biasanya, Regina dibangunkan alarm pukul 5.00. Setelah khusuk berdoa dan membaca beberapa ayat Alkitab, Regina membuat sarapan dan bersiap ke sekolah. Hari ini jadwalnya mengajar di kelasnya Wilmar.
Setelah mengajar di jam pelajaran ke lima dan ke enam, Regina berpindah ke kelas berikutnya.
"Selamat siang Bu" suara serentak dari siswa-siswa di kelas 12 TKJ 2 menyambutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Fiksi RemajaIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...