Sebelum keluar dari ruang meeting, Wilmar dan Claudia berjabat tangan dengan semua tim pengajar di Pintar Bimbel termasuk Regina.
Saat menjabat tangan Regina, Wilmar tidak menyapanya sebagai orang yang dia kenal, walaupun Regina memanggil nama Wilmar dan tersenyum padanya. Wilmar sempat melihat liontin salib pemberiannya yang dipakai Regina.
Wilmar keluar bersama dengan Claudia yang terus menggandeng tangannya, hati Regina terasa teriris menyaksikan kemesraan keduanya.
Regina pulang di jemput Tn. Maramis, sepanjang jalan Regina hanya diam tidak seperti biasanya menceritakan hal-hal lucu yang dialaminya ketika mengajar.
"Kenapa Gina ada masalah?" tanya Tn. Maramis
Regina menggeleng
"Kenapa dari tadi diam, kamu capek?"
Regina mengangguk dan membuat Tn. Maramis tidak melanjutkan percakapan diantara mereka.
***
"Tadi aku beli baju di NTC biar ngak bikin malu di Xander Restoran, Bu Gina sudah siap-siap juga kan?" tanya Santi seorang pengajar di Pintar Bimbel
"Tidak, kalian saja yang pergi"
"Kata Pak Gary semua harus hadir lho, ini juga bagian dari penilaian kinerja kita"
"Aku akan minta ijin padanya" kata Regina
"Bu Gina, itu kan Restoran Mewah, sayang kalau kita tidak kesana, dengar-dengar pemiliknya Pak Wilmar investor kita" kata Santi
Regina segera menuju ruang Gary
"Pak apa aku bisa ijin tidak hadir nanti malam?" tanya Regina
"Bu Gina tahu kan ini makan malam dengan investor kita. Tidak banyak orang yang mau menginvestasikan uangnya di tempat seperti kita. Aku harap Bu Gina bisa mengerti" jawab Gary
"Ok Pak"
Regina segera keluar dari ruangannya Gary, sebenarnya Gary sudah dihubungi agar dapat mengajak Regina ikut makan malam.
Karena tidak membawa pakaian ganti, Regina segera menelpon mamanya untuk membawakan pakaian dan sepatu untuknya. Setelah menjelaskan kepada mamanya soal makan malam dan menyebut nama restorannya, Ny Maramis memilihkan sebuah gaun yang sangat cocok dengan Regina, tidak lama seorang pengendara gojek menyerahkan bungkusan kepadanya.
Pintu Pintar Bimbel ditutup Pak Jon, semua tim pengajar, tata usaha, cleaning service sampai satpam diajak ke Xander Restoran"Bu Gina benar-benar cantik pake baju itu, ayo kita ke mobil" ajak Santi.
Mobil bertuliskan Xander Restoran dan mobil pribadi Gary segera mengantar mereka. Ruang melati dengan kapasitas 20-50 orang salah satu ruang di Xander Restoran sudah ditata rapih untuk menjamu pegawai dan tim pengajar Pintar Bimbel.
"Wah ini restoran mewah ya.."
"Baru kali ini aku ke restoran se mewah ini"
"Kalau restoran ini milik Pak Wilmar, mungkin bukan hanya kali ini tapi nanti kita pasti diajak lagi"
"Lihat beberapa wisatawan asing juga makan disini"
Regina hanya mendengar semua tanggapan teman-temannya dengan senyum tipis, matanya mencari Wilmar dan orang yang dicarinya segera bergabung dengan mereka bersama Claudia.
Tidak berapa lama makanan terhidang di depan mereka dan Wilmar segera mempersilahkan untuk makan.
Semua makan dengan lahap, mungkin hanya Regina yang makan seadanya. Ia melihat Wilmar dan Claudia yang duduk berdampingan sambil sesekali bersenda gurau, Wilmar terlihat bahagia dengan Claudia.
Steak yang di potong Claudia ditaruh di piring Wilmar membuat Regina mengingat hal yang sama yang pernah dilakukan Wilmar untuknya. Tidak dapat menahan diri lagi Regina segera keluar mencari udara segar di bagian belakang Xander Restoran yang menghadap ke laut.
Sesekali Regina menghapus airmatanya, ia bingung dengan perasaannya apakah ia harus senang atau sedih melihat Wilmar yang kini memiliki kekasih dan terlihat bahagia, atau ia hanya sedih karena merasa diabaikan.
"Selamat malam Nona" seseorang menyapa Regina
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Teen FictionIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...