Langit mulai gelap, Regina masih di rumah Oma Sali, ia memilih duduk di halaman belakang menyendiri. Baru dua hari ia dan Wilmar jadian dan hanya karena menerima telpon dari Rio, Wilmar marah besar padanya, Regina menitikkan air mata, ia tidak percaya kalau Wilmar tega meninggalkannya sendiri, apalagi Wilmar yang mengajaknya ke desa.
Hampir satu jam berlalu sejak Wilmar pergi, bintang kecil dan bulan setengah lingkaran muncul menunjukkan hari sudah malam. Oma Sali mengajak Regina untuk masuk dan makan, tapi Regina memilih untuk tetap menatap langit, hatinya masih sakit mengingat sikap Wilmar dan ia merasa tidak berbuat kesalahan.
"Mana Gina" Wilmar muncul dan bertanya kepada Oma Sali ketika melihat Regina tidak duduk makan bersama.
Satu jam Wilmar keluar dari rumah Oma Sali tapi bukan kembali ke kota. Ia sangat cemburu mengingat kedekatan Rio dan Regina. Semenjak kembali ke Manado dan berpacaran dengan Regina, ia ingin menanyakan hubungan kekasihnya itu dengan Rio tapi ia enggan. Rasa cemburunya memuncak saat melihat Regina menerima telpon dari Rio dan membaca pesan-pesan yang dikirimkan rivalnya.
Wilmar menghentikan mobilnya di depan pintu gerbang SMK Bumi Pertiwi, sekolah dimana ia bertemu pertama kali dengan gadis pujaannya. Mengingat semua yang dilaluinya bersama Regina sebelum mereka bersama tidaklah mudah.
Akhirnya ia menyesali apa yang baru dilakukan nya pada kekasihnya itu. Saat kembali ke rumah Oma Saki ia berharap Regina dapat memaafkannya
"Kalian kenapa? Gina nangis tuh di belakang.." kata Ine
Wilmar pun berlari kecil dan menemui Regina.
"Na.."
Regina hanya melirik, tangisnya hampir pecah ketika melihat Wilmar dan tanpa menjawab Regina bergegas masuk ke dalam rumah, Wilmar dengan cepat menahan lengannya
"Maaf, aku salah"
Regina menghentakkan tangannya tapi genggaman Wilmar cukup kuat, dan dalam hitungan detik Wilmar sudah memeluknya, tangis Regina akhirnya pecah, Wilmar dapat merasakan guncangan tubuh Regina karena menangis, ia pun sangat menyesal sudah bersikap kelewatan pada kekasihnya
"Maafkan aku Na" tidak cukup mengeratkan pelukan, pipinya bersandar di kepala Regina
"Kamu keterlaluan Wil, baru dua hari kita jadian" kata Regina masih terisak
Masih memeluk Regina, ia menghapus airmata kekasihnya. Mereka kemudian duduk dibangku dan tangan Wilmar tetap menggenggam tangan Regina
Beberapa menit Wilmar mencoba menenangkan Regina, membelai dan menciumnya dengan tulus
"Aku minta maaf, aku benar-benar cemburu sama Rio. Waktu ulang tahunku di Shanghai, aku lihat foto-foto kamu sama dia di FB n Ig, padahal aku lagi menunggu kalau ada ucapan selamat ulang tahun darimu Na..."
"Jadi kamu melihatnya? Aku juga pingin ngucapin selamat waktu itu tapi takut kalau nanti kamu berantem sama Claudia." Kata Regina sambil menghapus sisa airmata dipipinya
"Aku pikir kamu lupa karena lagi dekat sama Rio" kata Wilmar dengan wajah sendu
"Mana mungkin lupa, aku hampir menitipkan kado untukmu lewat Om Hariyanto, malam sebelum dia ke Shanghai kami sempat ketemu"
"Ia Papi sempat bilang, tapi katanya kamu cuma titip salam"
"Malam itu aku tahu kita ngak mungkin ketemu, tapi setidaknya kamu bisa telpon atau chat kan?"
"Sorry..." Wilmar memeluk lagi kekasihnya. "Makasih kamu juga sudah sabar sama aku waktu di hotel hari itu. Mulai sekarang kalau aku salah silahkan kamu marah, tapi kita jangan sampai putus ya?"
"Tergantung"
"Jangan dong.. ya ya ya?" pinta Wilmar dengan wajah memohon
Senyum menghiasi bibir Regina melihat Wilmar yang memohon padanya, entah kenapa walaupun merasa sakit ia tidak bisa marah lebih lama pada cowok itu. Wilmar mengajak Regina masuk dan memakaikan mantel untuknya.
"Ayo makan dulu" ajak Oma Sali ketika melihat keduanya masuk, ia pun mengatur kembali meja makan dan menghidangkan makanan hangat.
Sempat berfoto bersama dan makan malam, keduanya pun kembali ke kota Manado dalam dua jam perjalanan.
(Foto diatas adalah Wilmar bersama Author 😍😍😍)
Sesampainya di rumah, Wilmar segera mengunggah foto-fotonya bersama Regina dan berharap Rio rivalnya bisa mengetahui status Regina yang telah menjadi pacarnya.
***
Bangun pagi pesan masuk di WA Regina
Rio : "Gina, yang foto sama kau di Ig itu siapa?"
Regina segera membuka Ig nya dan melihat beberapa fotonya bersama Wilmar
Gina : "Wilmar"
Rio : "Kalau ngak salah, dia yang mukul Stan waktu itu kan?"
Gina : "Ia"
Rio : "Dia pacarmu?"
Gina : "Ia"
Rio : "jadi kalian sudah pacaran waktu kamu ke Jakarta?"
Gina : "kami berteman waktu itu dan baru jadian 3 hari yang lalu"
Rio tidak langsung membalas pesan Regina, ia menyesal kenapa tidak lebih dekat lagi dengan Regina sebelumnya.
Rio : "sorry aku ngak tahu, tapi kalau aku ke Manado, aku tetap ditemani ka?"
Gina : "Ia, dia juga kenal sama kamu"
***
Beberapa hari menutup tahun Wilmar disibukkan dengan email dari sekertarisnya, ada banyak berkas yang harus diperiksa dan ditanda tanganinya, cuti liburan bukan berarti kerjaan pun ikut liburan.
Mengetahui kalau Wilmar harus menyelesaikan pekerjaannya, Regina pun berusaha untuk tidak sering menghubungi. Malam itu Wilmar bersikeras ke rumah kekasihnya bahkan sempat tertidur di sofa. Regina sengaja tidak membangunkan karena ia mengerti kalau kekasihnya yang masih mahasiswa itu memikul tanggung jawab yang cukup berat dengan pekerjaannya.
Sopir Wilmar segera dihubungi Regina setelah kekasihnya itu bangun, ia tidak membiarkan Wimar membawa kendaraan dengan kondisi lelah dan mengantuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Ficção AdolescenteIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...