"Regina aku minta maaf, aku mengerti perasaanmu tapi aku juga mencintai Andre" kata Sisi.
Regina tidak bisa marah pada Andre yang tidak pernah menjanjikan apapun padanya, apalagi pada Sisi yang tidak tahu menahu hubungan mereka.
Regina terus menangis, dia tidak tahu bagaimana lagi caranya untuk memohon bukan hanya untuk dirinya tapi nama baik keluarganya. Ia tahu yang dia lakukan adalah hal yang konyol dan mungkin hanya memalukan dirinya tapi ia tidak bisa berpikir cara lain untuk membawa Andre kembali
Wilmar mendengar semua yang terjadi dari balik pintu, ketika suara tangis Regina yang semakin kuat, Wilmar masuk dan segera memeluk Regina dan membawanya keluar.
"Tolong jaga dia. Terima kasih"
Kata-kata Andre tidak dipedulikan Wilmar, ia tidak berpikir kalau Regina datang untuk memohon, tapi ia juga tidak bisa menghalangi Regina. Kalau sejak awal ia tahu rencana Regina, tidak mungkin Regina dibawanya ke tempat Sisi menginap.
Wilmar membukakan pintu mobil untuk Regina, gadis itu masih terisak. Wilmar duduk dibelakang kemudi dia tidak tahu bagaimana menenangkan Regina, sesekali ia memberikan tisu dan membiarkan Regina menghapus airmatanya.
Mobil menuju ke Xander Restoran dan Wilmar memarkir kendaraannya di tempat yang langsung menghadap laut.
"Wilmar, apa aku terlihat sangat menyedihkan?" tanya Regina menatap lurus laut teduh dihadapannya.
"Lupakan Andre, jangan berharap lebih" jawab Wilmar. Hatinya juga sakit melihat apa yang dirasakan gadis yang dicintainya
"Aku mungkin tidak bisa"
"Harus"
"Aku mencintainya selama beberapa tahun ini, aku tidak membiarkan orang lain dihatiku selain dia, bagaimana mungkin dia tega melakukan ini padaku" kata Regina sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, airmatanya kembali menetes
"Dia sudah membohongimu dan kamu masih mencintainya"
"tidak mudah melupakannya"
"Kenapa? Apa yang telah dia lakukan padamu?" tanya Wilmar
"Ia pernah menggenggam tanganku, mengusap rambutku, mencubit pipiku, kami bercanda bersama, aku sering curhat padanya dan itu cukup bagiku merasa dicintai" jawab Regina bertubi-tubi apa yang dia rasakan bersama Andre
Andre dan Regina bahkan tidak pernah berpelukan apalagi berciuman seperti sepasang kekasih, tapi Regina tidak pernah mempersoalkan sikap dingin mantan tunangannya itu.
"Kamu bisa mencintai orang yang jelas-jelas sudah selingkuh? Tidak setia?"
Wilmar bertanya karena tidak mengerti bagaimana Regina tidak mempedulikan apa yang telah dilakukan Andre terhadapnya.
"Bagaimana denganmu?" tanya Regina
"Apa maksudmu?" Wilmar balik bertanya
"Kamu menyukaiku juga, bahkan disaat kamu tahu bahwa aku adalah tunangan orang lain. Kamu mencintaiku padahal kamu tahu aku tidak bisa membalas perasaanmu" Regina menjawab sambil menatap Wilmar
"Bukankah kita sama?" lanjut Regina
"Kita memang sama-sama mencintai orang yang tidak bisa membalas perasaan kita. Tapi kamu mencintai orang yang salah, Andre yang telah membohongimu, mengkhianatimu, bahkan ia tidak mampu berkata jujur kepada Sisi orang yang dicintainya. Tapi aku mencintai orang yang tepat. Selama ini kamu tidak berbohong dengan perasaanmu kepada Andre bahkan ketika sepertinya kamu nyaman bersamaku, tidak pernah memanfaatkanku hanya karena perasaan sukaku kepadamu dan yang paling penting kamu mencintai kekasihmu dengan setia. Aku ingin menjadi orang yang kamu cintai, mungkin tidak sekarang but someday"
"Wilmar maafkan aku"
"Na, kamu bukan seperti orang kebanyakan yang memanfaatkan aku setelah tahu latar belakang keluarga dan identitasku. Aku menginginkanmu karena melihat ketulusanmu, kejujuranmu dan yang paling penting kesetiaanmu, hanya orang-orang setia yang dapat diterima di keluarga Hariyanto"
"Terima kasih" kata Regina sambil menatap laut biru yang mulai pasang dengan pikiran yang masih galau
"Wilmar, bisa kita pulang?"
Regina dan Wilmar tidak makan di Xander Restoran seperti harapan Wilmar. Regina meminta untuk diantar pulang ke rumahnya, Wilmar hanya mengikutinya karena Regina terlihat lelah dan wajahnya pucat.
Kurang dari 20 menit mobil Wilmar berhenti di depan rumah Regina dan segera Regina keluar dari mobil dan masuk ke halaman diikuti Wilmar dibelakangnya.
"Na, kamu harus kuat, dan tolong lupakan Andre, kamu pasti bisa" kata Wilmar sambil memegang tangan Regina, namun Regina segera melepaskan genggaman tangan itu
"Wilmar, terima kasih menunjukkan bagaimana sebenarnya Andre, tapi kalau aku bisa memilih sebaiknya kamu tidak membawa Sisi ke rumahku semalam" kata Regina
"Apa?" tanya Wilmar tersinggung dengan kata-kata Regina
"Aku mungkin bisa melupakan Andre, boleh berpisah dengan cara baik-baik. Masalahnya banyak orang yang menguncingkan apa yang terjadi malam itu, keluargaku merasa sangat dipermalukan" jawab Regina
"Jadi menurutmu aku salah?, Selama ini aku berusaha melakukan yang terbaik untukmu Na walau tahu kamu belum bisa membalas perasaan ini"
Wilmar sangat kecewa dengan pernyataan Regina seolah-olah apa yang dilakukannya bukanlah hal yang baik di mata Regina
"Kalau itu maumu, aku sudah memutuskan besok aku harus ke Singapura, aku akan kuliah disana mulai minggu depan. Aku akan pergi jauh.., aku tidak akan mengganggumu lagi, aku juga tidak akan peduli apapun tentangmu" Setelah mengatakan itu Wilmar segera menuju ke mobilnya.
Beberapa kali pamannya membujuk Wilmar untuk kuliah di Singapura sekaligus melanjutkan perusahaan Ibunya tapi Wilmar menolak karena tidak ingin jauh dari Regina, tapi melihat Regina seperti tidak peduli padanya, Wilmar memilih mengikuti keinginan pamannya, meninggalkan Manado.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah itu CEO ? - END
Teen FictionIni cerita pertama saya, coba-coba menulis semoga dapat respon positif dari Reader. Saya pastikan ini murni imajinasi saya, bukan plagiat ya.. ********* Menjadi guru matematika SMK di usia 21 tahun dan mengajar siswa yang hanya terpaut 3-5 tahun da...