Bagian 29

1.9K 98 0
                                    

Dua jam sebelum acara resepsi pernikahan Nanda dan Rex

Wilmar sementara meeting di Singapura ketika mendapat pesan dari informannya untuk menyelidiki Rio setelah tahu Regina dekat dengannya. Informasi yang didapat bahwa Rio adalah seorang playboy, beberapa gadis jatuh dalam pelukannya dalam waktu singkat dan sasarannya adalah wanita lugu.

Wilmar yang sudah menyuruh bodyguard untuk menjaga Regina merasa tidak tenang mengingat Rio yang lihai memperdaya wanita.

Meeting belum ditutup ketika Wilmar yang hanya membawa dompet dan hanphonenya segera ke Changi Airport Singapura dan menuju ke Jakarta. Claudia segera menyuruh bodyguard untuk mengikuti Wilmar dan menutup meeting.

***

Sabtu Pagi

Lisa dan Kris pun akhirnya dapat menghubungi Regina di pagi hari, mereka berdua tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Regina. Melihat Regina yang menjawab video call, teman- temannya merasa sangat lega. Banyak hal yang mereka tanyakan kepada Regina, tapi ia masih menutupi soal Wilmar

Lisa kemudian mengajak Regina untuk shopping, Sendy juga ikut. Saat keluar pintu kamar malam sebelumnya, Wilmar sempat menyerahkan sebuah Kartu Kredit kepada Sendy untuk diberikan kepada Regina.

Tiket ke Manado sudah dibeli Regina untuk kepulangannya hari Minggu, artinya ada satu hari lagi yang bisa dia habiskan di Jakarta.

***

Regina meminta Sendy bersiap-siap untuk ikut dengannya setelah makan siang di hotel. Kaos dan celana jeans segera diberikannya kepada Sendy yang hanya menggunakan setelan jas dan celana panjang, untunglah ukuran badan mereka sama.

"Nona, ini kartu kredit dari Tuan" Sendy menyerahkan kartu kredit sebelum mereka keluar kamar hotel

"Aku tidak mau menerimanya" jawab Regina

Selang beberapa menit mereka diantar oleh sopir, Wilmar menelpon dan Sendy dengan jelas melaporkan semuanya.

"Nona tidak mau mengambil kartu kreditnya Tuan" kata Sendy kepada orang yang menelponnya

"Sini" Regina segera meraih handphone di tangan Sendy

"Aku tidak butuh uangmu, aku masih punya uang sendiri. Aku butuh kamu!!" kata Regina lewat telpon, setelah itu ia menyerahkan hanphone kepada Sendy.

Sendy hanya mengangkat alis dan bahunya melihat sikap manja Regina

"Sendy aku minta tolong kalau ketemu sama teman-temanku, aku akan perkenalkan kamu sebagai teman lamaku. Kamu tidak keberatan kan?" tanya Regina

"Never mind, Nona" jawab Sendy

Tiga puluh menit kemudian Regina dan Sendy segera menemui Lisa. Regina langsung menerima pelukan erat dari teman dekatnya seolah ia anak yang hilang dan sudah ditemukan.

"O ya, Lisa kenalkan ini temanku" kata Regina memperkenalkan Sendy

"Sendy"

"Aku Lisa"

Sendy segera menyambut dengan hormat tangan yang terulur kepadanya

Lisa kemudian membawa keduanya ke lantai 3 Mall Indo, mencari barang-barang yang digemari para wanita seperti sepatu, baju, tas, kosmetik dan asesoris.

Makan di sebuah restoran yang direkomendasikan Sendy adalah tempat terakhir yang mereka kunjungi sebelum kembali ke hotel.

"Semalam aku sangat kaget dan takut setelah Kris menelpon. Aku minta maaf tidak bisa menemanimu semalam" kata Lisa sambil mengosokkan kedua telapak tangannya

"Sudah gpp sekarang" kata Regina

"Kris terus mencari informasi tentangmu, Rio kelihatan sangat ketakutan juga, ia bahkan menyewa beberapa orang untuk mencarimu. Kris dan Rio sempat meminta rekaman cctv di pub tapi tidak jelas memperlihatkan plat mobil yang mengantarmu"

"Maaf merepotkan kalian semalam"

"Dan kenapa kamu pindah hotel? Kami sudah cari tahu kemana-mana ternyata di Mercifull Hotel"

"Ini... Ehm, Sendy yang ajak aku ke sana, dan semalam dia tidur denganku. Ia kan Sendy?" tanya Regina mempertegas pernyataannya

Sendy mengangguk dan tersenyum lalu melanjutkan makannya.

"Kata Rio ada cowok yang membawamu semalam, dia siapa?" tanya Lisa

Ini pertanyaan yang ingin dihindari Regina dan ia belum mendapat jawaban yang tepat agar temannya percaya.

"Lisa, di resto ini ada menu baru yang katanya sangat enak, kita coba ya?" kata Sendy sambil memanggil pramusaji. Ia berusaha mengalihkan perhatian Lisa yang bertanya penasaran kepada Regina.

Lisa pun tidak menolak tawaran Sendy dan topik pembicaraannya berubah ke merek barang-barang yang baru dibeli mereka.

Saat ketiganya makan Lisa menerima dan membalas chat dari seseorang.

"Hai semua" suara bariton seorang pria menyapa, sontak ketiga gadis cantik itu menoleh ke arah suara yang sepertinya tertuju kepada mereka

Bocah itu CEO ? - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang