BAGIAN 12

2.2K 144 1
                                    

Hari masih subuh ketika semua siswa dan guru berkumpul untuk jalan sehat dalam rangka ulang tahun sekolah. Tidak terkecuali Regina dan Marlin dengan pakaian olahraga, datang lebih awal dari yang lainnya karena mereka adalah panitia.

Senam bersama di lapangan sekolah dilakukan kelar jalan sehat diiringi lagu Poco Poco dari Jopie Latul, dan Meraih Bintang lagunya Via Valen di Asian Games

Jadwal lomba, tim juri bahkan hadiah sudah dipersiapkan hari sebelumnya. Beberapa kelas mulai melakukan briefing dan mengutus teman-teman mereka mengikuti perlombaan seperti lomba voly, sepak bola, lomba gitar akustik dan bintang vokalia.

 Beberapa kelas mulai melakukan briefing dan mengutus teman-teman mereka mengikuti perlombaan seperti lomba voly, sepak bola, lomba gitar akustik dan bintang vokalia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum perlombaan para guru bergabung bermain voly dan sepak bola. Siswa biasanya lebih antusias dengan kegiatan seperti ini dari pada disuruh belajar, makanya tidak perlu diminta, hampir semua ada di lapangan apalagi matahari belum terik.

Selang tiga puluh menit kemudian, lomba di mulai. Semua siswa berada di pinggir lapangan, memberi support kepada teman-teman sekelas mereka.

Karena postur tubuhnya yang tinggi Wilmar diminta ikut lomba Voli dan dia tidak menolak. Kehadirannya membuat siswa-siswa perempuan bersemangat memberikan dukungan, walaupun yang disupport tidak memberikan respon bahkan hanya sekedar senyuman.

"Gina... gina..." Maya memanggil nama Regina saat temannya jatuh pingsan di pinggir lapangan sekolah. Beberapa siswa dan guru langsung berkumpul.

"Bu Gina pingsan" seorang siswa perempuan memberitahukan kepada siswa lainnya.

Wilmar yang sedang bertanding voli bersama teman-teman sekelasnya langsung keluar dari arena lomba dan berlari ke arah kerumunan setelah mendengar hal itu.

Regina masih tergeletak di lapangan sekolah namun kepalanya ditopang oleh lengan Maya. Tanpa disuruh Wilmar segera mengangkat Regina dan membawanya ke ruang UKS diikuti Marlin dan Maya.

Sesampainya di ruang UKS Regina segera dibaringkan di tempat tidur. Wajahnya pucat, kaki dan telapak tangannya sangat dingin.

Handphone dan dompet segera di keluarkan dari kantong celana olahraganya, sneakernya langsung di lepas. Sementara Maya mengoleskan minyak kayu putih di pelipis dan di bagian perut Regina, Marlin mengambil air hangat untuk diminum Regina.

Wilmar menatap gadis yang disukainya itu, tapi tidak dapat berbuat apa-apa hanya menunggu dan berdoa agar Regina segera siuman. Wilmar terus berada disana tanpa peduli pertandingan yang menunggunya.

Beberapa menit kemudian Regina akhirnya bisa sadar walaupun masih berat membuka matanya. Marlin dan Maya pun sangat lega, tiba-tiba handphone Regina berbunyi.

"Wilmar tolong diangkat, tangan Ibu berminyak" kata Maya setelah melihat Wilmar masih ada di Ruang UKS.

"Halo" Wilmar menerima telpon dari seseorang yang tersimpan dengan nama "Handsome" di hp Regina

"Gi? O bukan ya, ini siapa? Bisa bicara dengan Regina?" suara bariton seorang cowok terdengar di telpon yang diterima Wilmar

"Saya Wilmar, ini siapa!" Wilmar menjawab ketus setelah mendengar suara cowok yang disimpan dengan nama Handsome itu

"Regina mana?"

"Dari siapa Wilmar, sini Ibu yang bicara.." Segera Maya mengambil handphone dari tangan Wilmar setelah mengelap tangannya.

"Oh Andre" Maya tersenyum menjawab seseorang diseberang. "Wah ini yang dibilang just a feeling i have ya. Regina barusan pingsan, e Pak dokternya nelpon. Memang kalo jodoh ada saja yang connect- in ya?" Maya melanjutkan.

"Gina ini ada Pak Dokter Cinta nelpon, pasti deh pasien kesayangannya langsung sembuh" segera Maya menyerahkan handphone ke Regina, dengan senyum menggoda.

"Halo Ndre.." suara Regina masih berat

"Kamu kenapa Gi sampe pingsan?, pasti ngak sarapan kan?" tanya Andre, cowok yang selalu ditunggu Regina.

"Ia, tadi bangunnya subuh" kata Regina dengan suara rendah.

"Kamu minum air putih pake gula, selanjutnya minum obat maag dan langsung sarapan ya?"

"Hmm" jawab Regina

Selanjutnya tidak jelas apa yang dikatakan Andre yang membuat Regina hanya menjawab "iya".

"Ndre kapan pulangnya?, aku kangen" kata Regina merengek, tanpa memperdulikan ada tiga pasang mata yang sedang menatapnya.

Regina terlihat membaik setelah menerima telpon dan sempat merengek kepada Si handsome, hal itu membuat Wilmar cemburu dan segera meninggalkan ruang UKS dengan kesal.

Wilmar kembali ke kelasnya dan secepatnya menghubungi seseorang. "Tolong cari tahu tentang Andre, dia dokter!"

 "Tolong cari tahu tentang Andre, dia dokter!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----> bersambung

please klik bintangnya Reader.. n komen ya....

Bocah itu CEO ? - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang