Bagian 36

1.9K 126 6
                                    

BAGIAN 36

Tuan dan Ny. Maramis, juga Sheren dan Adi melihat keduanya dari jauh, mereka ikut bahagia melihat orang yang mereka sayangi, dicintai.

Sebelum memasuki mobilnya untuk pulang ke rumah, Wilmar mengecup manis pipi Regina.

"Merry Christmas, Sayang. Besok kita ke gereja bareng ya? Aku jemput" kata Wilmar

"Merry Christmas, take care ya, see you" jawab Regina sambil menggenggam tangan Wilmar.

"Ini kamu pake besok" Wilmar pun menyerahkan sebuah bingkisan yang sudah disiapkannya dari Singapura untuk Regina

Tidak lama Regina masuk ketika mobil Wilmar tidak terlihat lagi dari depan rumahnya. Saat pintu rumah dibuka oleh Regina, tatapan empat orang yang sedari tadi melihat kemesraannya dengan Wilmar meminta penjelasan darinya.

"Aku ke kamar dulu ya" Regina merasa gugup setelah dipergoki oleh keluarganya.

"Ok aku ikut ke kamar" kata Sheren

Regina pun tidak bisa lagi menghindar, ia kemudian menceritakan tanpa menutup-nutupi identitas Wilmar dan hubungan mereka. Regina meminta kepada kakaknya agar berjanji untuk tidak menyampaikan identitas Wilmar kepada siapapun termasuk Ibu mereka.

***

Pagi jam 8.30 tanggal 25 Desember Wilmar menjemput Regina dan di mobil yang lain orang tua Regina dan keluarga kakaknya juga ikut ke Gereja. Regina mengenakan baju yang dihadiahkan Wilmar untuknya, gaun merah simple berkerah putih, sedangkan Wilmar memakai jas hitam dengan dasi bercorak merah putih.

Mereka mengikuti ibadah dengan khusyuk dan menutup Ibadah dengan saling berjabat tangan dan saling memberi ucapan Selamat Natal kepada Pendeta dan Jemaat yang hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka mengikuti ibadah dengan khusyuk dan menutup Ibadah dengan saling berjabat tangan dan saling memberi ucapan Selamat Natal kepada Pendeta dan Jemaat yang hadir.

Teman-teman Regina yang masih tergolong pemuda bahkan menggodanya dengan menanyakan kapan menikah setelah melihat Wilmar yang berada disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman-teman Regina yang masih tergolong pemuda bahkan menggodanya dengan menanyakan kapan menikah setelah melihat Wilmar yang berada disampingnya.

Dito juga mengulurkan tangan kepada Regina dan agak cemburu melihat sosok tampan yang bersamanya. Wilmar memaklumi kalau gadis pujaannya sangat cantik sehingga banyak cowok yang terpesona seperti Dito yang juga memiliki wajah rupawan, ia menggenggam tangan Regina untuk menunjukkan bahwa dialah pemilik gadis itu.

***

Hidangan makan siang di hari Natal terhidang di atas meja setelah di siapkan oleh Ny. Maramis, Regina dan Sheren. Regina bangun lebih pagi dan memasak beberapa menu untuk Wilmar yang resepnya di mintanya dari Bastian.

Semua makan dengan gembira diiringi tembang-tembang Natal. Mangkok kecil diisi sup oleh Regina dan diletakkan didepan Wilmar, begitupun dengan piring ditaruh makanan yang sudah dimasaknya seolah ia sudah hafal betul menu kesukaan cowok yang duduk disampingnya.

Sheren yang melihatnya tidak heran lagi karena telah mendapat penjelasan dari Regina soal hubungan mereka, sedangkan Tuan dan Nyonya Maramis sangat heran karena putri mereka seperti sudah lama berpacaran dengan Wilmar.

Seingat mereka Wilmar adalah orang yang pernah hadir di ulang tahun Regina dan juga yang mengungkapkan soal Andre dan Sisi tapi tidak menyangka kalau ia kini menjadi pacar putri kesayangan mereka. Setelah makan bersama semuanya pindah ke ruang keluarga dan mencicipi desert yang sudah disiapkan oleh Sheren.

"Wilmar tinggal dimana?" tanya Ny. Maramis

"Lebih banyak di Singapur, tapi sering weekend di Manado" jawab Wilmar

"Di Singapur?"

"Ia aku kuliah disana" kata Wilmar sambil melirik Regina meminta bantuannya untuk menjelaskan.

"Selain kuliah dia juga ada kerjaan disana, nanti aku ceritakan semua sama Mami ya?" kata Regina.

Sebelum Wilmar menjemput mereka, Regina sudah meminta kepada kedua orang tuanya untuk tidak bertanya banyak pada Wilmar karena cowoknya tidak nyaman bersama orang yang baru dikenal. Yang sudah diketahui oleh Ny. Maramis adalah Ibu Wilmar sudah meninggal dan Ayahnya menikah lagi tapi tidak tinggal bersamanya.

"Ayo ditambah lagi pudingnya" kata Ny. Maramis

"Terima kasih tante" jawab Wilmar

"Mulai sekarang panggil Mama saja sama seperti Regina ya? Mama dan Papa sebenarnya ingin berterima kasih karena informasi dari kamu sampai Regina tidak menikah dengan orang yang salah, ia kan Pa?" kata Ny. Maramis sambil melihat suaminya dan dibalas anggukan oleh suaminya

Walaupun keluarga mereka sempat jadi guncingan orang karena tunangan Regina dianggap selingkuh, tapi itu lebih baik daripada mengetahuinya setelah anak kesayangan mereka sudah menikah.

"Ia, Papa harap kalian tetap bersama" kata Tn. Maramis

"Ia, Om... ,maaf... ia Pa, Ma, aku janji akan jaga Regina" jawab Wilmar

"Wah baru jadian sudah dapat restu nih.. selamat ya Bro" kata Adi menyambung pembicaraan dan menjabat tangan Wilmar.

"Awas ya.. Bang" geram Regina sambil menonjok lengan kakak iparnya.

Suara tawa Sheren dan Adi pecah melihat salah tingkahnya Regina dan wajahnya yang putih sudah bersemu merah karena malu.

Klik bintang n komen ya Reader..

Bocah itu CEO ? - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang