21

4.5K 181 4
                                    


"Belajar mencintai, tanpa harus memiliki"

•••


Setelah selesai eskul, Lea menonton Aldi berlatih basket. Aldi mengikuti eskul basket, karena ia sangat menyukainya.

Lea duduk di tribun, dan membaca novel. Sesekali ia melirik ke arah tribun, memberi senyuman tipis kepada Aldi.

Aldi menghampirinya, ia duduk disamping Lea. Dan meneguk air minuman.

"Lea, gue mau pdkt nih sama cewe" Ucap Aldi tersenyum.

Lea pun sontak menutup novelnya dan menatap Aldi.

"Siapa?" Tanya Lea penasaran

"Bidadari"

"Gimana ya,caranya?" Tanya Aldi menggaruk rambutnya.

Deg.

Sakit, sangat sakit hati ini mendengar ucapannya. Sepertinya, kali ini ia harus lebih tegar dan kuat.

"Terserah lo sih"

"Pake cara sendiri aja, itu lebih baik" Ucap Lea mencoba tersenyum.

"Iya kali ya? Kalau gitu, gue lanjut latihan lagi ya" Ucap Aldi pergi ke lapangan.

Lea menghela nafas, dan kembali membaca novelnya. Sungguh, pikirannya tidak fokus untuk membaca novel. 

"Gue bilang juga apa"

"Lo harus belajar, relain Aldi" Ucap seseorang menepuk pundak Lea.

Lea terkejut dan menengok kepada orang itu. Ia mencoba tersenyum.

"Gue rasa lo tau banyak tentang dia, tapi kenapa kalian harus jadi musuh?" Tanya Lea penasaran.

"Gue dulu sahabat Aldi, seorang Devan adalah sahabat Aldi. Yang sekarang menjadi musuh bebuyutan" Jelas Devan menghela nafas.

"Aneh ya? Seorang sahabat bisa jadi musuh" Ucap Lea terkekeh.

"Sama kan kayak lo?" Sindir Devan terkekeh.

"Iya juga, yah namanya juga hidup" Ucap Lea mengalihkan pandangannya kepada Aldi.

Aldi tidak mengetahui, bahwa Devan ada disampingnya saat ini. Apakah ia akan cemburu?

"Keluar yuk" Ajak Devan menarik tangan Lea.

Disitu, Aldi melihat mereka. Ia sebenarnya sadar dari tadi. Namun, ia tak ingin mengulanginya lagi. Lagipula ia sudah berjanji kepada Lea.

•••

Anggi pergi ke sekolah Lea, ia ingin mengantar powerbank milik Lea. Ia tau, pasti Lea sangat  membutuhkannnya.

Anggi memasuki aula, sepi ternyata. Kemudian, ia melihat beberapa anak berada di lapangan. Anggi pun pergi ke lapangan

"Aldi?" Tanya Anggi melihat sesosok Aldi duduk di tribun.

"Anggi?" Tanya Aldi dengan nada tak percaya.

"Lo sekolah disini?" Tanya Anggi penasaran.

"Iya, lo sendiri mau apa?" Tanya Aldi bingung.

"Gue mau anterin powerbank, ini punya saudara gue. Tapi kayaknya dia udah pulang" Ucap Anggi melihat sekitar.

"Oh, kalau gitu jangan pulang dulu. Gue mau ke toilet, nanti kita pergi dulu. Sebagai tanda terimakasih gue" Ucap Aldi tersenyum.

Alzalea (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang