"Selalu dan selalu. Apa aku harus merelakan perasaan setiap saat?"•••
Lea diantar pulang oleh Devan, tepat di depannya rumah. Lea sudah melepas jenuh, dengan pergi ke tempat yang Asri.
"Thanks ya Van, gue seneng banget" Ucap Lea tersenyum.
"Ya iya, sama-sama" Ucap Devan memakai helm.
Devan pun pergi, Lea masuk ke dalam rumah. Rumahnya sepi, padahal baru jam 14.00. Ia melihat sekeliling, tetapi ia tidak melihat batang hidung Anggi.
"Kemana si Anggi? Tumben keluar, nanti kesasar aja" Ucap Lea menggelengkan kepala.
Tak beberapa lama, ada orang yang membuka pintu. Ia langsung melihat ke arah pintu, dan itu Anggi.
"Lo kemana aja?" Tanya Lea penasaran.
"Kepo" Jawab Anggi, berjalan ke ruang tamu.
Ia menjatuhkan tubuhnya ke sofa, diikuti Lea.
"Lo habis kemana sihh?" Tanya Lea penasaran.
"Danau" Balas Anggi singkat.
Tunggu, bukankah tempat favorit Aldi ke danau? Lalu, apa Anggi pergi kesana sendirian?
"Sama siapa?" Tanya Lea mengintimidasi.
"Kepo banget sih!" Ucap Anggi pergi ke kamarnya.
"Kenapa sih dia? Cuma di tanya gitu udah marah, gak jelas" Ucap Lea pergi ke kamarnya.
•••
Saat ini, jam menunjuk pukul 19.30. Aldi pergi ke rumah pohon, ia menatap hitamnya langit malam. Aldi memakai headset, ia ingin menenangkan diri disana.
"Kesini juga" Ucap seseorang disampingnya.
Aldi menengok, ia melepas headset nya dan mengalihkan pandangannya ke langit malam.
"Gue kangen Van, gue tenang disini" Ucap Aldi tersenyum.
"Tadi, gue bawa Lea kesini" Ucap Devan yang juga menatap langit malam.
Tidak marah, justru Aldi tersenyum.
"Gue harap, lo gak keceplosan ya" Ucap Aldi terkekeh.
"Iya Aldi, gue janji" Ucap Devan menepuk pundak Aldi.
"Thanks atas tonjokannya" Ucap Aldi menatap Devan tersenyum.
"Thanks juga" Balas Devan terkekeh.
"Gue minta, lo jagain Lea. Gue gak mau dia sakit hati sama gue" Ucap Aldi menepuk pundak Devan.
"Iya, gue akan jagain dia"
"Tapi, kalau gue suka sama dia. Lo jangan marah ya?" Ucap Devan terkekeh.
"Suka-suka lo deh" Ucap Aldi tersenyum.
"Bro, kalau saran gue. Lo perjuangin Lea dulu, jangan langsung dihempas" Ucap Devan menaikan satu alisnya.
"Gue gak mau! Gue takut dia terlalu sayang sama gue. Terus pas gue jauhin dia, pasti sakitnya lebih dari ini" Ucap Aldi tersenyum sinis.
Devan memilih diam, ia tak mau bertengkar lagi dengan Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzalea (COMPLETED)
Teen FictionAlzalea cakra winata, nama yang indah bukan? Yap, dia memang indah,cantik,murah senyum, kecuali sama orang-orang yang ia benci. Namun, hidupnya tak seindah atau secantik namanya. Pasti yang kalian pikirkan sekarang hidupnya rumit,bukan? Dan pastinya...