23

4.2K 168 6
                                    


"Mungkin inilah yang disebut takdir, tapi aku tidak mengharapkan takdir seperti ini"

•••

Selesai membereskan ruang makan, Lea pergi ke kamarnya. Lea melewati kamar Anggi, ia menguping.

"Kamu cantik banget, Anggi"

"Makasih tante, tante juga cantik luar biasa"

Mereka berdua tertawa bersama.

"Kasih lagi maskernya, kurang tau"

"Iya tante, nih Anggi mau pake lagi"

Lea mematung di depan pintu kamar Anggi, ia menunduk lesu. Ia ingin sekali ikut bersama mereka, namun tak diajak.

"Gue iri sama lo, lo bisa bahagia sama orang tua gue"

"Lo yang beruntung, atau gue yang memang gak beruntung?"

Lea pergi ke kamarnya, ia duduk di ujung kasur. Rasanya, ia ingin cerita sama Aldi. Namun, ia harus belajar merelakan Aldi.

"Gue sedih, gue kecewa sama takdir. Kenapa harus gue yang ngalamin ini semua?" Tanya Lea menitihkan air mata.

"Harusnya, gue bahagia saat ini! Tapi, kenapa kebalikannya?"

"Rasanya, gue mau lari sejauh mungkin dari kenyataan ini. Tapi gak bisa, gak bisa sama sekali"

"Gue bego!" Ucap Lea menangis.

Lea menutup wajahnya, ia terisak dibalik tangannya.

"Gue— kecewa—" Ucap Lea samar-samar.

'Tok Tok Tok'

Lea yang mendengar suara ketukan itu, ia langsung menghapus air matanya. Ia segera membukakan pintu.

"KAMU KENAPA?!! CENGENG BANGET!"

"Nangis gara-gara cowo?!" Tanya Sinta melihat mata Lea sembab.

"E—enggak maa" Ucap Lea mencoba tersenyum.

"Kamu tuh ya! CENGENG banget jadi cewe! Bikinin mama sama Anggi es" Ucap Sinta melirik dapur.

Lea mengangguk, ia segera membuatkan es. Kali ini, ia benar-benar seperti pembantu! Selesai membuatkan es, ia mengetuk pintu kamar Anggi.

"Anggi, ini es nya" Ucap Lea mengetuk pintu.

Anggi membukakan pintu, ia mengambil minumannya.

"Thanks" Ucap Anggi menutup pintu kamarnya.

"Sama–sama" Ucap Lea pelan.

Lea kembali ke kamarnya, ia mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada Aldi.

DIDII

Lea: Gue sedih, gue butuh temen

End

"Gue butuh seorang sahabat, gue gak bisa jalanin semua ini sendirian" Ucap Lea menitihkan air matanya.

Butuh 30 menit, barulah Aldi menjawa pesannya.

Alzalea (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang