Bulan telah berganti, tak terasa mereka pun sudah sedikit lama menjalani status sebagai pelajar di bangku SMA. Kini saatnya rutinitas hari sekolah akan berlangsung kembali. Zidan yang dari tadi menunggu adik perempuan nya yang tak kunjung turun akhirnya memanggil itu agar segera turun. "Dek, udah belum?" Teriak nya.
"Bentar."
Dari lantai atas terdengar pula sahutan dari seorang gadis yang Zidan panggil adik itu. Dengan tergesa-gesa, Syifa melangkah kan kakinya dengan cepat menuju ke lantai bawah, saat sudah sampai di depan Abang nya, ia lalu memegang tangan nya.
"Udah siap?" Tanya Zidan sambil menatap adik nya yang hanya setinggi dada nya ini. "Udah kok, yok!" Ucap Syifa dengan semangat sambil menarik tangan Zidan menuju ke arah Zahra dan Jordi yang tengah duduk di ruang keluarga.
"Syifa pergi ya umi, Abi assalamualaikum."
Mendengar bahwa anak-anak nya akan berangkat ke sekolah, kedua pasang suami istri itu lalu membalas salam anak nya. "Waalaikumsalam, hati-hati dijalan, belajar yang benar ok." Ucap Zahra sambil mengelus lembut kepala Syifa.
"Bang jangan ngebut bawa mobil nya ya." Pesan Jordi kepada Zidan, dan lelaki itu hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Yaudah kami pergi dulu umi, Abi. Assalamualaikum." Ucap Zidan beranjak keluar diikuti zahdan dan Syifa.
"Waalaikumsalam." Jawab Zahra dan Jordi.
"Woi tungguin zahdan dong!"
Syifa dan Zidan hanya bisa menatap datar ke arah kembarannya itu, huh.
* * *
"... jangan lupa, jam istirahat nanti anggota OSIS berkumpul di aula, karna ada beberapa hal yang akan kita diskusikan, sekian terima kasih, assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh." ucap kepala sekolah lalu menutup arahan singkatnya.
"Alhamdulillah Selesai juga." Ucap laila sambil melepas topi upacara dari kepala nya yang tertutup hijab.
"Iya, tumben lama arahannya kali ini." Ucap Syifa yang ikut berjalan di samping Laila.
"Mungkin karena rapat OSIS nya kali." Ucap Rasya yang tiba-tiba muncul di belakang Syifa dan Laila.
"Astaghfirullah aladzim." Teriak Syifa dan Laila dengan suara yang serempak.
"Heheh assalamualaikum." Ucap Rasya sambil tersenyum di balik cadarnya
"Hmm waalaikumsalam, kebiasaan nih." Jawab Syifa dan Laila sambil menatap datar ke arah Syifa.
"Heheh maaf deh. Yaudah, kekelas yok." Ajak rasya sambil menggandeng kedua tangan temannya.
"Yok!!!" Teriak Syifa dan Laila. Lalu ketiga gadis itu mulai berjalan ke arah kelas nya.
* * *
Sesampainya di depan kelas, Laila dan Syifa sedikit mengerutkan keningnya masing-masing, karena di pintu kelas mereka sedang berdiri Zidan dan zahdan. Well jika zahdan yang berada di sana itu sudah biasa, apalagi jika bukan untuk menganggu Laila, tetapi Zidan? Entah kenapa dia bisa ada di sana?
"Tumben Bang Zidan disini, mau ngapain nih?" Tanya Syifa sambil mendekat ke arah saudara tertua nya.
"Eh, i-itu si Zahdan minta di temenin, hmm ya i-itu!" Ucap Zidan dengan nada suara yang terdengar gugup.
Zahdan yang mendengar saudara nya berkata seperti itu lalu memandang bingung ke arah Zidan, sejak kapan dirinya mengajak Zidan ke sini. "Eh! mana ada, bohong tuh. Orang tadi Abang Zidan main ikut-ikut aj-"
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romance⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...