7 tahun telah berlalu
" bunda !!!! " Teriak seorang anak dengan nyaringnya sambil memanggil bundanya.
" Bunda!! Peci Faisal mana " ucap Faisal dengan nyaring.
" Ya Allah tunggu sayang, kakak tolong cariin peci Faisal ya " ucap Syifa yang kesusahan karena tingkah ketiga lelakinya.
" Bunda !! Fakhri belum make sepatu nih " teriak bocah satunya lagi.
" Huh... Iya sayang, minta tolong sama ayah aja ya, bunda susah gerak nih... Adek kalian nendang nendang " ucap Syifa dengan geram lalu segera membenahi cadarnya.
" Apa!! Adek nendang " ucap dua bocah yang berusia 7 tahun itu.
" Iya ! " Jawab Syifa dengan lirih lalu berusaha mengusap perut nya.
Sayang jangan nakal didalam sana ya, bunda kesakitan nih.. batin Syifa lalu mengelus nya dengan kasih sayang.
" Sayang, kamu kenapa hmm " ucap Zaki yang melihat Syifa tengah menahan sakit.
" Kakak darimana aja sih " ucap Syifa dengan wajah yang sendu.
" Loh... Kan kakak tadi habis manasin mobil. Kamu kenapa hmm, dedek nendang ya " ucap Zaki lalu mengelus perut buncit Syifa dengan kasih sayang.
" Iya kak, akhir akhir ini dedenya suka nakal " Rajuk Syifa lalu memeluk zaki.
Dengan sabar Zaki lalu mengelus perut Syifa dengan kasih sayang hingga Dede nya tak menendang lagi.
" Ohh... Dedenya mau di belai ayah rupanya " ucap Syifa saat merasakan perutnya membaik ketika Zaki yang mengelusnya.
" Bunda !! Dedenya nendang ya " ucap Faisal lalu menempelkan kepalanya di perut Syifa.
" Eh... Dede kok nendang, emangnya mau main bola ya " ucap Fakhri lalu ikut menempelkan kepalanya di perut syifa.
" Hahaha... " Seketika tawa Zaki pecah ketika mendengarkan penuturan kedua putranya.
" Kok ayah ketawa " bingung Fakhri.
" Hmm gak ada sayang " ucap Zaki lalu merangkul tubuh Syifa.
Lama mereka diam diposisi ini lalu seketika Mata Syifa membulat.
" Astaghfirullah aladzim, kapan perginya ini, ayo cepat... Nanti telat lagi " ucap Syifa lalu berdiri.
" Eh... Astaghfirullah aladzim, kakak lupa. Ayo pergi " ucap Zaki lalu menggandeng kedua putranya.
" Terus peci Faisal gimana " ucap Faisal dengan bingung.
" Nanti pinjam punya Afnan aja ya " ucap Syifa lalu menarik tangan Faisal.
🐝🐝🐝
" Khmm... Bismillahirrahmanirrahim wahai ananda Zidan Al Furqan bin Jordi Al Furqan saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Rasya Baehaqi binti alm Ghaffar Baehaqi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan surah Ar Rahman dibayar tunai " ucap pak penghulu dengan lantang hingga membuat siapapun yang mendengarnya langsung merinding.
Deg.
" Saya terima nikahnya Rasya baehaqi binti alm Ghaffar Baehaqi dengan maskawin tersebut dibayar tunai " ucap Zidan dengan sekali tarikan nafas dan perasaan yang lega.
" Bagaimana semuanya, sah " tanya pak penghulu.
" Sah " teriak seluruh orang yang ada didalam rumah Zidan.
" Alhamdulillah " ucap pak penghulu.
" Sekarang giliran zahdan, nah mari pak Guntur mulai akad nya " ucap pak penghulu lalu duduk di samping meja akad.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romansa⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...