Saat turun dari mobil, tanpa menunggu apa-apa lagi Syifa langsung lari menuju rumah nya, gadis itu berlari tanpa melihat sekitarnya, dan mengabaikan orang-orang yang menatap nya dengan bingung, tujuan gadis itu hanya kamar mandi!
"Assalamualaikum!"
Teriakan gadis itu membuat orang yang ada di rumah terkejut, dengan sangat kencang Syifa berlari menuju ke arah kamar mandi yang ada di dapur, terlalu lama jika dia pergi ke kamar mandi yang ada di kamar nya, bisa-bisa nanti ia malah membuat lautan di bawah kaki nya.
"Waalaikumsalam, ya Allah! Adek ngapain!" Teriak Zahra dengan kencang saat melihat anak gadis nya yang berlari kencang melewati nya di dapur saat sedang masak.
Syifa tak mendengarkan kata umi nya, ia masuk ke dalam kamar mandi. Lalu menyelesaikan hajat nya. Setelah selesai berperang dengan metabolisme tubuh nya, Syifa kemudian keluar dengan keadaan lega, gadis itu tanpa rasa bersalah mendekati umi nya. "Lega." Ucap nya sambil tersenyum puas.
"Adek kenapa sih?" Tanya zahra sambil menatap bingung ke arah putrinya.
"Eh umi! Tadi Syifa kebelet, makanya lari." Jawab Syifa, ia lalu berjalan menuju ke arah wastafel dan mencuci tangannya. "Oh yaudah kamu bantuin umi dulu ya."
"Ok, tapi Syifa ganti baju dulu ya mi."
"Yaudah, tapi cepet dikit ya." Ucap Zahra sambil menumis masakan nya.
"Ok buk bos." Jawab Syifa dengan semangat. Dan lagi-lagi gadis itu berlari dengan kencang menuju ke arah kamar nya. Zahra hanya bisa geleng kepala ketika melihat tingkah putrinya.
* * *
Setelah mandi dan mengganti pakaiannya, Syifa lalu berjalan ke arah dapur dan segera menemui umi nya. "Umi, mana yang mau di bantu nih." Ucap Syifa saat sudah berada di dapur.
"Hmm pindahin lauk pauk nya dulu, ini sayur nya bentar lagi masak." Ucap Zahra sambil menunjuk dua piring lauk pauk yang sudah ia masak.
Dengan paham, Syifa lalu mengambil dua piring lauk pauk itu dan meletakkannya di atas meja makan, gadis itu menatap meja makan dengan rapi.
"Dek buatin kue red Velvet gih." Ucap Zahra dari arah dapur sambil membawa satu mangkok tumis kangkung yang ia bawa. Wanita parubaya itu lalu meletakkannya di atas meja.
"Kenapa mi, tumben nya nih." Ucap Syifa dengan heran.
"Gak ada sih, umi cuma mau makan kue buatan kamu lagi." Ucap Zahra lalu duduk di meja makan.
"Ok deh, tapi syifa ke super market dulu ya, beli bahan bahan nya." Ucap Syifa dengan semangat.
"Iya deh, tapi cepetan dikit ok. Udah mau adzan nih."
"Hehehe kalau gitu mana duitnya." Ucap Syifa sambil tersenyum cengir ke arah Zahra.
Zahra langsung membulatkan matanya dengan lebar. "Ckckck minta sama Abi aja sana, umi lagi gak megang duit nih." Ucap Zahra lalu berdiri dan kembali berjalan ke arah dapur.
"Ok deh assalamualaikum umi." Ucap Syifa lalu menyalami tangan Zahra.
Syifa pun pergi menuju taman belakang, mungkin saja Abi nya sedang menghabiskan waktu bersantai di sana. Namun, ketika sampai ia tak menemukan Abi nya. Syifa lalu melangkahkan kakinya menuju ke arah ruang kerja Abi nya.
Tok tok tok
"Apa kau bilang! Aku tak mau tau! Sekarang juga kau ambil barangnya di dermaga, asal kau tau jika barang itu sampai ditangan orang yang salah, maka satu negeri ini bisa meledak!" Syifa sedikit tersentak kaget saat mendengar Abi nya yang sedang berteriak di dalam ruang kerja nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romance⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...