41 - apakah dia adikku ?

15.2K 708 36
                                    

Seseorang wanita tengah duduk di sebuah taman rumah sakit, ia kini tengah menangis dalam diam, ditaman suasananya sangat sepi, cuaca mulai menggelap, hujan deras akan turun, namun ia tetap tak mau beranjak dari tempat nya duduk.

Seolah olah angin kencang yang menimpa dirinya adalah sebuah sapaan lembut dari kerinduan yang dipendam nya selama ini. Namun, ia tetap tak mau beranjak dari tempatnya kini. Matanya yang indah itu tetap mengalirkan air yang deras.

Namun, tak seorang pun tau keadaan wajahnya hingga kini, itu dikarenakan ada sebuah penutup yang melekat diwajah indahnya. Yaitu ...cadarnya.

21 tahun bukanlah waktu yang lama. Namun, sepertinya Allah telah memberikan nya kekuatan agar selalu bisa bertahan. Disetiap harinya, pasti mulutnya yang mungil itu akan mengeluarkan teriakan, tangisan, dan permohonan yang sangat memilukan hati.

Disetiap harinya ia selalu kena siksa, cacian, dan yang lebih parahnya lagi ia sempat beberapa kali hendak dilecehkan, namun sepertinya hati nurani sang paman masih berfungsi. Pamannya tak akan pernah membiarkan para bodyguard nya untuk mengotori sang keponakan.

Dia Zakia, seorang gadis yang disetiap detiknya selalu merasakan siksaan. Siksaan yang akan membuat banyak orang untuk menyerah dalam menjalani kehidupan. Namun, ia selalu ingin bertahan dengan satu secercah harapan, yaitu... Bisa memeluk sang kakak untuk yang terakhir kalinya.

Ia sangat bingung, kenapa ia tak pernah menemui kakaknya, ia masih takut untuk menemui sang kakak, ia masih takut jika harus melihat sang kakak. Padahal kerinduan dan kasih sayangnya kepada sang kakak sangat lah dalam.

Kadang ia berpikir apa yang harus ia lakukan, ia tak akan selalu bergantung kepada Zahir. Karena ia sadar bahwa dirinya ini bukanlah siapa siapa didalam kehidupan Zahir.

" Apa aku harus menemui Syifa " gumam Zakia kepada dirinya sendiri.

Sejenak ia terdiam dan menunduk.

" Ya... Aku harus menemuinya. A...aku ingin menanyakan keadaan kakak kepadanya " ucap Zakia pada dirinya sendiri.

" T...tapi bagaimana jika kakak melihatku " gumamnya dengan lesu.

" Tidak... Aku harus menemui Syifa, aku harus melihat keadaannya " ucap Zakia dengan pasti.

🐝🐝🐝

Kini Syifa tengah merapikan isi lemarinya, ntah kenapa ia tiba tiba mau melakukannya. Mungkin ini keinginan sang bayi.

Dengan bersenandung indah, sesekali Syifa melantunkan beberapa lagu islami. Ia bersenandung dengan tenang sambil melipat baju baju dan jas milik Zaki.

Bruk.

Beberapa jas Zaki tampak terjatuh dari gantungannya, Syifa sedikit terkejut ketika mendengar suara jatuhan tersebut. Lalu dengan mengelus dadanya Syifa berdiri dan mengambil beberapa jas tersebut dan kembali menggantung nya.

Namun, tak selang beberapa lama, mata nya tak sengaja menangkap secarik kertas yang terselip dikantong jas milik Zaki. Dengan penasaran Syifa segera mengambilnya dan membawanya ke kasur dan mulai membacanya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Kakak pasti heran bukan kenapa ada surat didalam jas mu, dan juga Pasti heran ketika mendapatkannya.

Namun yang perlu kakak tau, aku akan selalu merindukanmu, aku selalu menyayangi mu, dan aku selalu ingin memelukmu. Tetapi sepertinya Allah masih belum mengizinkan kita untuk bersama kak.

Kakak.... Zakia rindu kak, Zaki sangat rindu dengan kakak, kakak... Kapan tubuh ini bisa memelukmu, Zakia masih hidup kak... Zakia masih hidup kakak.

SYIFA (Lagi Revisi Nih!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang