35 - my sister ?

14.1K 693 24
                                    

Di perjalannya, Syifa hanya bisa menatap lurus kearah jalanan dengan disampingnya ada Febby yang tengah mengemudi. Syifa hanya bisa berdiam diri sambil melihat kearah jalan. Didalam pikirannya ia bertanya, kemanakah Febby akan membawanya.

" Sebenarnya kita mau kemana kak" tanya Syifa yang dari tadi hanya diam.

" Oh... Hmm... Rahasia deh " ucap febby lalu kembali fokus kearah jalanannya.

" Huh...iya deh.." gumam Syifa.

🐝🐝🐝

Drrttt....

Ketika sedang mengemudi, tak sengaja Zaki merasakan jika ponselnya bergetar. Lalu ia menepi untuk mengecek keadaannya.

" Halo " ucap Zaki dengan nada yang tegas.

Cukup lama keheningan terjadi semenjak Zaki mengangkat telfon tersebut hingga terdengar suara yang membuat Zaki membelalakkan matanya.

" K...kakak " ucapan lembut dari seberang sana dengan nada yang bergetar.

Deg.

Sejenak jantung Zaki berdetak hebat ketika mendengar suara yang sudah tak asing baginya.

" Siapa kau " ucap Zaki dengan setenang mungkin.

" K....kakak masih sehat " nada bicaranya terdengar sangat menyayat hati.

Ingin sekali Zaki mencari tau siapakah wanita ini.

" Siapa ini, apakah kau tukang mengerjai orang. Jika iya aku tidak suka!! " bentak Zaki karena merasa dirinya telah di permainkan.

" K...kakak, bang Zahir kak " ucapnya dengan tangisan yang tertahan.

Lalu ketika mendengar nama Zahir, jantung zaki tambah berdetak dengan kencang.

" Siapa kau ha, kenapa kau sampai menyebutkan Zahir " bentak Zaki karena sudah menahan emosi.

" Kakak, kumohon datang lah ke alamat **** sekarang juga kak " ucapnya dengan sedikit keras.

" Kau ini memangnya siapa ha, beraninya menyuruh ku " bentak Zaki yang semakin emosi.

" Jika kakak mau melihat bang Zahir selamat, maka kakak lah harapan satu satunya yang bisa aku mintai pertolongan nya kak " isaknya dengan deras.

Sedikit hati Zaki merasa teriris ketika mendengar suara itu menangis.

" Yang kutanya sekarang ini kau itu siapa, k...kenapa suaramu sangat mirip dengan-" ucapan Zaki terhenti.

" Aku Zakia. Cepatlah " ucapnya singkat lalu mematikan telfonnya.

Deg...deg...

Jantung Zaki seolah olah tak berhenti untuk selalu berdetak. Nafasnya memburu air mata nya mulai menggelinang, tubuhnya melemas, ingatan pedihnya dimasa lalu mulai terputar kembali bak seperti kaset yang memutar kembali rekaman ulangnya.

" A....adik ku.. " tepat saat ia mengatakan kata itu, air mata pun jatuh dengan sendirinya dari tempat asalnya.

Dengan perasaan yang campur aduk, Zaki langsung membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ketempat yang wanita tadi sebutkan.

🐝🐝🐝

" Sebenarnya kita mau kemana sih kak " tanya Syifa dengan khawatir, sebab hari sudah beranjak malam.

" Shhh nih kita udah sampai " ucap Febby lalu sedikit memperbaiki rambutnya yang berantakan.

" Yuk turun " ucap Febby lalu keluar dari mobil.

SYIFA (Lagi Revisi Nih!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang