15 - makam

9K 558 4
                                    

Kini hari pernikahan hanya tersisa 2 hari lagi, dan hal itu membuat Syifa sangat bahagia, ia tak henti hentinya mengucapkan rasa syukur nya kepada Allah.

Namun, beberapa hari ini eyangnya kerap kali datang melalui mimpinya, ntah itu menyampaikan selamat yang bahagia, kadang juga eyangnya datang dalam keadaan yang menyedihkan.

Lalu setelah bersiap dengan mantap, Syifa pun segera turun kebawah untuk membantu uminya yang memasak sarapan.

" Astaghfirullah aladzim" ucap Syifa terkejut karna melihat kekacauan dilantai bawah.

" Ehh...tuh calon pengantin nya" ucap Nala yang merupakan bibinya dari Zahra.

" Eh... Kok rame gini" ucap Syifa lalu berjalan menuju arah uminya.

" Kan pernikahan kamu tinggal 2 hari lagi sayang, pestanya kan diadakan dirumah kita " ucap Zahra.

" Ohh, ngikutin tradisi ya umi" ucap Syifa.

" Iya sayang, abis itu kamu bakal tinggal dirumah Zaki nanti" ucap Zahra.

Syifa hanya mengangguk kan kepala.

" Jadi, udah siap nih mau nikah muda" ucap iren yang menggoda Syifa.

" S....siap lah aunty" ucap Syifa sambil malu malu.

" Hmm iya deh, tapi pesan aunty satu sayang, kamu harus bisa menjadi dewasa nantinya, karna perempuan juga ambil andil dalam sebuah rumahtangga, dan aunty harap kamu bisa menjadi istri yang bijak dan dewasa nantinya" nasihat Iren kepada Syifa.

" Hmm Syifa bakal berusaha aunty, karna selama ini Syifa juga telah diajarkan sama umi untuk menjadi istri yang kuat " ucap Syifa sambil tersenyum.

Dan Iren hanya bisa menatap sendu kearah Zahra. Seolah olah ia merasakan penderitaan Zahra dulu. Namun, Zahra hanya tersenyum manis kearah iren.

" Bunda" panggil Rezi kearah iren yang tengah menyusun parsel dari pihak Zaki.

" Apa sih bang, lihat ni bunda lagi sibuk" ucap iren.

" Tadi bang Zaki telfon, Bunda aja yang jawab ya. Aku mau nganggungin si Ros." ucap Rezi.

" Yaudah kasih aja sama kak Syifa nya" ucap Nala.

" Oh iya juga yaa" ucap Rezi sambil memukul kepalanya.

Lalu Rezi pun segera menuju ke arah Syifa.

" Kak" panggilnya.

" Hm, apa dek" ucap Syifa.

" Nih bang Zaki telfon Lo " ucap Rezi sambil mengedipkan matanya.

" E...eh...kamu aja yang angkat " ucap Syifa gugup.

" Loh, ini kan calon kakak" ucap Rezi heran.

" Ada apa sih dek" tanya Zahra kearah Rezi.

" Ini nih, ada yang malu umi, masa calon suaminya telfon dia gak mau jawab" ucap Rezi sambil menggoda Syifa.

" Yaudah, sini umi yang jawab" lalu Zahra pun mulai mengambil telfonya.

" Assalamualaikum Zaki"

" ......."

" Oh, si Syifa nya malu kayaknya "

" ......."

" Oh... Gitu yaa, yaudah tapi jangan lama lama ya, ingat kalian kan sebenarnya dipingit Lo"

" ......."

" Iya Tante bercanda kok, yaudah tapi jangan kesorean pulangnya "

"........"

SYIFA (Lagi Revisi Nih!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang