Sudah 1 jam lebih Zaki terlelap dalam tidur nya, atau lebih tepatnya dalam ketidak sadaran nya.
" Ngghh..." Zaki melenguh panjang saat kedua matanya mulai terbuka. Ia kemudian dengan perlahan lahan mulai mendudukkan tubuhnya.
" K...kakak sudah bangun " ucap Zakia yang berada disamping bangkar milik Zaki.
Zaki kemudian membulatkan matanya, ia menatap Zakia dengan heran.
" Kau tidak apa apa " ucap Zaki dengan suara yang keras.
Zakia tertegun mendengar nada suara Zaki yang terdengar tinggi itu.
" Ssshhh... Zakia baik baik saja kak " ucap Zakia dengan tersenyum dibalik cadarnya.
" T...tapi tadi kau dioper-" ucapan Zaki terhenti.
" Cuma kena betis kaki saja, tidak terlalu parah " ucap zakia lalu menggenggam hangat tangan Zaki.
Zaki yang mendengar penuturan adiknya itu hanya bisa bernafas lega.
" Huh... Alhamdulillah ya Allah... sini " ucap Zaki lalu menggeser tubuhnya dan menyuruh Zakia untuk duduk disampingnya.
Zakia yang melihat betapa hangatnya Zaki ini hanya bisa menahan air mata bahagianya.
" Zakia sayang kakak " ucap Zakia lalu membenamkan kepalanya di dada milik Zaki.
" Hmm... Kakak lebih sayang sama kamu " ucap Zaki lalu mengecup kepala adiknya itu.
" Tapi Zakia masih membenci kakak " ucapan Zakia itu lalu membuat pelukan Zaki melonggar.
Dengan cepat Zakia lalu memisahkan dirinya dari Zaki.
Zaki mematung ketika melihat Zakia yang mulai berdiri dan seperti sedang mengambil sesuatu.
" Ini " ucap Zakia lalu memberikan buku yang bersampul pink dan bersampul biru gelap.
" Bacalah, jika sudah selesai aku akan kembali dengan sejuta penjelasan " ucap Zakia lalu berjalan menuju keluar dari kamar inap Zaki bersama dengan tingkat bantunya.
Blam.
Sedetik setelah hilangnya tubuh Zakia yang ditelan oleh pintu kamar inap tersebut, Zaki mulai mengalihkan pandangannya kearah dua buah buku yang berada ditangannya.
Satu berwarna pink dan satu lagi berwarna biru gelap yang diakibatkan oleh debu.
Terdapat secarik surat diatas buku yang berwarna pink itu.
Baca dulu yang bersampul pink.
Dengan mengikuti instruksi dari secarik kertas itu. Zaki mulai membaca buku buku itu.
Betapa bergetar nya jantung Zaki ketika melihat nama yang tertera di sampul buku yang berwarna pink.
Punya Syifa, jangan dibaca... Ada ularnya...
Dan tawaan geli muncul dari mulut Zaki ketika membaca tulisan Syifa yang terdengar lucu. memangnya ular bisa hidup didalam sebuah buku.
Halaman pertama ia buka.
28 Maret 20**
Zaki mulai membaca halaman demi halaman buku yang bersampul pink itu dengan teliti, kadang matanya mengeluarkan air mata dan juga kadang ia dibuat ketawa oleh isi buku yang merupakan tulisan tangan dari sang istri dan juga buku ini telah ada sejak 4 tahun yang lalu.
Betapa tersayatnya hati Zaki ketika mengetahui betapa sucinya cinta milik Syifa kepadanya. Namun, ia malah membuat cinta itu hanya sebagai permainan yang justru menghancurkan Syifa secara ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romance⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...