Teriakan kedua ipar itu menggema disunyinya malam. Mereka hanya bisa saling berpelukan dan menguatkan satu sama lain.
satu dari mereka selalu berpikir bahwa pasti ada yang akan tertembak. Namun, lama mereka menunggu reaksi dari tembakan itu, keduanya mulai membuka matanya dengan perlahan.
" S....Syifa... Kau tak apa apa " ucap Zakia dengan khawatir.
Syifa yang masih syok itu hanya bisa mengangguk dan mengeluarkan air matanya.
" T....takut kak " ucap Syifa lalu menangis.
Zakia yang melihat Syifa ketakutan itu hanya bisa menahan air matanya.
Jika Syifa lemah, maka ia harus bisa kuat untuk melindungi ipar nya ini.
" Syifa !!!" Teriak seseorang pria dari arah depan mereka.
Merasa ada yang tengah berteriak, Zakia dan Syifa pun segera menoleh.
" K...kak Zidan " gugup Syifa.
" Lari kesini " teriak Zidan lalu dengan cepat menuju kearah adiknya tersebut.
" Syifa cepatlah kita lari " teriak Zakia lalu menarik tangan Syifa.
Syifa yang sudah sepenuhnya sadari itu lalu dengan cepat membawa dirinya berlari bersama dengan Zakia.
Dor.
"Aaaaaaaaa..." Teriak mereka dengan terkejut.
" Teruslah berlari Syifa " teriak zahdan yang tiba tiba muncul dari belakang mereka.
" K...kakak " heran Syifa.
" Sshhhh.... Lari lah dengan hati hati, nanti keponakan kakak bisa terluka " ucap zahdan lalu menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk kedua wanita yang berada didepannya ini.
Satu meter lagi. Batin zahdan.
Dor.... Dor...
" Lari lah Syifa ... Jangan melihat kebelakang... " Ucap Zakia dengan lemah.
" Sial... Beraninya kalian " teriak Jordi lalu melemparkan bom asap kearah lawan.
Zahdan tertembak, lengan kirinya terkena tembakan tersebut.
" Kakak " teriak Syifa lalu mendekat kearah zahdan
" Sshhhh.... Kesini saja, biar zahdan Abi yang urus " ucap Zidan lalu membawa adiknya pergi ketempat yang lebih aman.
" K...Kak Zakia mana " teriak Syifa.
Seketika Zidan menyeritkan keningnya dengan bingung.
" Siapa Zakia " tanya Zidan dengan bingung.
" Wanita yang berada disamping ku tadi " teriak Syifa dengan histeris.
Seketika wajah Zidan membeku.
" Tuan!!! Ada wanita yang tertembak " teriak salah satu bodyguard.
Dengan suara yang bergetar Syifa membalikkan badannya dan mematung hingga tak bersuara.
" Kakak !!!" Teriaknya lalu segera berlari kearah Zakia.
" Aaargghhhh... Apa yang kalian lakukan pada adikku " teriak Zaki yang sudah berlari keluar dari rumah sakit.
" Brengsek " gumamnya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya.
" Ledakkan area musuh " teriak Zaki tepat kepada ke arah benda pipih yang ia keluarkan dari jas nya tadi.
Jordi yang mendengar Zaki memerintahkan seseorang untuk menghancurkan pihak musuh hanya bisa membulatkan matanya.
" Zaki!! " Teriak Jordi lalu berlari kearah menantunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romansa⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...