33 - bolehkah aku mengadu

16.8K 651 37
                                    

Dipagi ini, alam kembali asri dan seluruh tanaman terlihat lebih segar, embun pagi yang sejuk, dan juga udara yang murni.

Namun, sepertinya hal itu tak membuat Syifa tertarik sedikitpun untuk beranjak dari kamar.

" Nghhh " Zaki melenguh dari tidurnya. Ia mendudukkan dirinya guna untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya.

Lama ia terduduk, kemudian Zaki terperangah melihat sosok yang tengah menangis dibawah kasurnya.

" Syifa " panggil Zaki dengan suara yang agak khawatir.

Syifa yang mendengar namanya dipanggil pun hanya bisa menggigil hebat, ia sangat ketakutan, dengan sisa sisa tenaganya, Syifa berusaha untuk menghindar, namun inti nya masih sangat sakit.

" Syifa, apa yang kau lakukan dikamar ku " tanya Zaki.

Lagi lagi Syifa hanya diam serta air mata yang tak berhenti mengalir.

" Apa yang kalian lakukan disini " ucap Zaki lalu memegang pundak Syifa.

" Aaaa... J...jangan kak " ucap Syifa yang terkejut lalu segera menghindar.

Zaki agak terheran ketika melihat sikap Syifa.

" Ada apa Dengan mu " heran Zaki.

Syifa lama menatap mata Zaki, dan tak henti hentinya air mata pilu itu setia jatuh dari matanya.

" K...kakak kejam, k...kakak seorang iblis " ucap Syifa dengan nada yang penuh penderitaan dan tatapan yang menyendu.

" Apa maksudmu, kau menghina ku " emosi Zaki pun telah memuncak.

Syifa tertunduk takut ketika mendengar bentakan Zaki.

" Kakak jahat.... Hiks... Kenapa kakak tega... Apa salah Syifa kak... Syifa ini sudah hancur kak, tapi kakak malah menghancurkan nya secara tak bersisa... Apa salah Syifa kak " ucap Syifa dengan tangisan yang keras dan suara yang lemah.

Zaki sedikit heran ketika mendengar penuturan dari Syifa. Kemudian ia memejamkan mata sejenak dan berusaha mengingat apa yang tengah terjadi. Ketika Zaki membuka matanya, hal yang pertama yang ia lihat adalah, kamarnya yang berantakan.

Sedetik kemudian Zaki pun sadar akan keadaan disekitarnya. Mukanya pun mulai memucat. Lidahnya mengelu, hatinya menyesal dan dirinya tak percaya dengan apa yang terjadi.

" K... kenapa kau tidak memakai baju, k...kenapa kau hanya memakai selimut " ucap Zaki dengan hati hati.

" Aaaaa.... Jangan ingatkan lagi... " Teriak Syifa yang mulai frustasi lalu menjambak rambut nya sendiri.

" Apa yang terjadi Syifa " teriak Zaki.

Syifa hanya menangis histeris. Dan sedetik kemudian Zaki menyibakkan selimut yang berada dikasurnya.

" D...darah " ucap Zaki dengan gugup.

" A...apakah tadi malam kau yang melakukannya " ucap Zaki dengan dingin.

" A...apa maksudmu " ucap Syifa tak percaya.

" H...hahahahaha, kau yang menggodaku bukan " ucap Zaki dengan menatap tajam kearah Syifa.

" A...aku menggodamu kak ??... Kau yang memaksaku kak, apa lagi yang akan kau lakukan setelah ini kak... Kenapa kau menjadi seperti ini " ucap Syifa lalu memperkuat pelukan ditubuhnya sendiri.

" Pergi " teriak Zaki.

" ........" Syifa mematung ketika mendengar perkataan Zaki.

" Apa kau tuli ha, pergi. " Bentak Zaki sekali lagi.

SYIFA (Lagi Revisi Nih!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang