42 - the true

15K 733 78
                                    

Suasana didalam kamar inap milik Zahir pun tiba tiba mencengkam, syifa maupun zahir tak ada yang berani untuk membuka suara. Begitu pula dengan Zakia dan Zaki. Mereka berdua hanya bisa mematung.

Sesekali Zaki melirik tak percaya kearah Zakia. Ia masih merasa ini seperti hal yang tak nyata.

" A....adakah yang mau menjelaskan ini " ucap Zaki dengan nada yang dingin.

Semuanya pun terkejut ketika mendengar Zaki yang membuka suara.

" Jelaskan, apakah kau ini hanya memiliki nama yang sama " ucap Zaki yang menaikkan satu tangga nada suaranya.

Lagi lagi tak ada yang berani untuk mengungkapkan kebenarannya.

" Jelaskan!!!" bentak sekaligus teriak Zaki.

Syifa yang mendengar bentakan Zaki tersebut hanya bisa terkejut.

" Kau ! Namamu hanya kebetulan mirip dengannya bukan " ucap Zaki dengan emosi lalu menatap kearah Zakia Yaang tertunduk takut.

" Jawab !!!" Teriak Zaki.

" Zaki...kumohon tenanglah.. " ucap Zahir yang sedikit tak enak.

" Diam kau Zahir... Aku bertanya kepada wanita ini, apakah namamu hanya mirip dengannya... Dan siapa kau ha!!! Apakah kau berusaha untuk menyusup kesini " teriak Zaki dengan emosi.

Pasalnya, kini ia merasa seperti sedang di permainkan.

" K...kakak" panggil Syifa dengan berlinang air mata.

Sontak Zaki melihat istri mungilnya tengah menahan takut, seluruh emosi dan amarah Zaki pun hilang seketika.

Ia yang semula panas sepanas bara api, kini langsung dingin sedingin es, hanya karena panggilan pelan dari sang istri kesayangannya itu.

" S....Syifa, m...maafkan kakak " ucap Zaki dengan gugup dan menatap sendu kearah istrinya.

" I...ini... Seharusnya Syifa memberikan itu dari tadi " ucap Syifa lalu memberikan surat dari Zakia yang ia temukan tadi.

" Surat apa ini " bingung Zaki.

" Ini dari dia.... Zakia " ucap Syifa lalu menunjuk kearah Zakia yang tengah tertunduk dalam.

🐝🐝🐝

Semilir angin berhembus di taman belakang rumah sakit, keheningan terjadi diantara dua insan yang telah lama berpisah ini. Kecanggungan pun ikut menghadiri pertemuan mereka yang tak terduga ini.

Hanya ada pandangan kosong diantara keduanya. Namun, diantara mereka tak ada yang berani membuka suara, keduanya hanya bisa diam dan tak mampu menyadarkan diri masing masing bahwa kejadian saat ini adalah nyata.

" Khmm a...apa kabarmu " ucap Zaki yang memecah keheningan.

Zakia yang mendengar pertanyaan dari kakaknya itu hanya bisa tertegun.

" Aa...i...hiks...itu... Hmm Zakia baik baik saja ka- hiks...kak " ucap Zakia yang tersendat sendat akibat menangis.

Zaki yang mendengar adiknya itu menangis hanya bisa menahan diri untuk memeluknya.

" Hmm, darimana saja kamu selama ini " ucap Zaki yang sudah menahan tangis.

"......." Zakia hanya diam. Padahal ini lah saatnya ia memberi tahu kebenaran nya bukan. Namun ntah kenapa lidahnya tak berani untuk mengungkapkan kebenarannya.

Zaki yang melihat raut kening Zakia yang tampak seperti menyimpan kesedihan itu hanya bisa diam dan terus menahan air mata nya.

" A....aku selama ini... Hidup bersama dengan... " Ucapan Zakia tiba tiba terhenti  karena ia merasa nafasnya tebgah tercekat saat ini.

SYIFA (Lagi Revisi Nih!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang