Malam ini tak seperti malam yang lainnya, Syifa terduduk diam dibawah guyuran hujan yang sangat lebat. Begitu banyaknya petir keras yang menyambar, namun seolah semuanya itu tak membuat Syifa terganggu sedikitpun.
Ia hanya duduk dan terus membayangkan kata kata yang diucapkan oleh Zaki. Apakah selama hidupnya, Syifa pernah membuat kesalahan hingga takdirnya menjadi seperti ini.
Brak.
" Apa yang kau lakukan " ucap Zaki yang mendobrak pintu kamar milik Syifa dan segera berlari menuju kearah Syifa.
Namun, Syifa tak menyadari kedatangan Zaki, ia hanya termenung sambil tersenyum perih menatap lurus tanpa ada pandangan yang tetap.
" Syifa " tegur Zaki lalu mengguncang tubuh Syifa.
Syifa pun segera menoleh kearah Zaki dengan tatapan perih dan penuh dengan penderitaan.
" Kau bisa sakit lagi, masuk " ucap Zaki lalu mencoba untuk mengangkat tubuh Syifa.
" J...jangan kak, biarkan saja " ucap Syifa sambil mendorong tubuh Zaki.
" Jika kau sakit, maka aku juga yang akan susah " ucap Zaki dengan heran.
"Biarkan saja kak, kalau aku sakit, nanti juga akan mati dan setelah itu kakak bisa bersama dengan pujaan hati kakak bukan " ucap Syifa dengan tatapan kosong serta nada suara yang sangat menyayat hati.
" Diamlah, kau sungguh bodoh, siapa suruh untuk mencintaiku " ucap Zaki lalu mengangkat tubuh Syifa.
" Bersihkan tubuh mu " ucap Zaki lalu keluar dari kamar Syifa.
Blam.
" Aku rindu umi " gumam Syifa saat berada didalam kamar mandi.
🐝🐝🐝
Drrttt...
Ponsel milik Zaki berbunyi.
" .........."
" Waalaikumsalam, Alhamdulillah baik paman "
" ..........."
" A...ah...i...itu... Tentu saja paman "
"..........."
" Iya paman, aku akan melakukannya"
" .........."
" Waalaikumsalam"
Lama Zaki termenung setelah selesai menelfon pamannya. Akhirnya ia pun segera untuk keluar dari kamarnya dan pergi menuju keluar sekedar untuk menghirup udara segar.
Ceklek...
Baru saja ia keluar dari rumah, angin dingin karena sisa sisa hujan menyambut kedatangan nya.
Kadang Zaki selalu mengingat 7 tahun yang indah bersama dengan keluarga nya dulu. Walaupun ingatan itu sangat samar, namun hanya itulah yang ia punya untuk mengingat kenangan singkat.
Dengan perasaan yang bercampur aduk, Zaki pun duduk di bangkunya tamannya dan mulai menikmati dinginnya malam.
Sejenak Zaki menutup matanya. Dan mulai membayangkan tentang masa lalunya.
Malam dihari orang tua dan adik Zaki mengalami kecelakaan.
" Shhh... Diam sayang, sebentar lagi anak buah ayah akan datang, kamu jaga bunda dan adek ya, ayah mau ke depan dulu " ucap sang ayah dengan tenang, padahal tubuhnya telah dipenuhi oleh darah.
" K..kakak, jangan kak... Kumohon, jangan tinggalkan kami " ucap sang bunda yang merupakan seorang istri.
" Linda, jaga anak anak kita. Berlindunglah didalam mobil ini, jangan biarkan mereka berdua terluka" ucap ayah zaki dengan menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romance⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...