Seperti biasanya, di sepertiga malam nya, Syifa akan terbangun dan mulai menghadap kepada sang khalik. Di malam itu ia akan menumpahkan segala keluh kesah nya, dimalam itu ia akan menangis dengan sepuas hatinya.
Setelah selesai menunaikan ibadah malamnya, Syifa mulai berdiri dan beranjak menuju tempat suaminya tertidur.
Syifa membungkukkan tubuhnya sehingga sejajar dengan posisi tidur Zaki, ia menatap wajah tampan Zaki, ia tak henti hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah, ternyata doanya selama ini telah terkabulkan.
Syifa diam dan menatap wajah suaminya, senyuman bahagia timbul diwajahnya, sesekali ia membelai wajah suaminya, tanpa ia sadari setetes air jatuh Dimatanya.
Kadang ia heran, di sisi lain ia sangat mencintai suaminya, dan disisi lain suaminya sudah persis seperti iblis yang berupa manusia.
" Assalamualaikum kak, maafkan Syifa yang selama ini mencintai kakak dalam diam, maafkan Syifa yang menjadi penggangu di kehidupan kakak, Syifa tau kak, kakak sangat membenci Syifa, tapi maafkan Syifa kak, sebenci apapun kakak dengan syifa, namun Syifa akan tetap mencintai kakak, syif.. hiks... Kakak tau... L...luka ini... Ntah kenapa rasanya sangat menyakitkan... T...tapi n...ntah kenapa hati i...ini tetap tidak mau membenci mu... " Syifa hanya bisa bergumam sambil menatap wajah tenang milik Zaki.
Di malam ini ia selalu menyampaikan kerinduan nya kepada Zaki, tak kuat lagi tubuhnya menanggung berbagai macam siksaan, tak sanggup lagi ia merasakannya.
Namun, cinta nya kepada Zaki sudah sangat amat dalam, kadang ia berfikir apa kesalahan nya kepada Zaki.
🐝🐝🐝
Paginya Syifa sudah mulai mengerjakan pekerjaan rumah, ia mulai memasak sarapan untuk Zaki, dan mulai membersihkan rumah.
Rumah yang besar ini hanya dihuni oleh 2 orang, siapa lagi jika bukan sepasang suami istri ini, rumah yang besar ini hanya Syifa yang membersihkan nya, tanpa ada satupun pelayan yang disewakan.
Dan setelah menata meja makan nya, Syifa dengan cepat berlari menuju ke atas dan memanggil Zaki agar segera sarapan bersama.
Tok...tok...
" Kak, sarapannya udah siap" ucap Syifa dengan nada bahagia.
" Iya bentar lagi " ucap Zaki dari dalam kamar.
" Yaudah aku turun kebawah " ucap Syifa lalu pergi menuju lantai bawah.
Dua menit kemudian, Zaki sudah turun dari kamar dan menyusul Syifa yang berada ruang makan.
" Oh Kak, duduk... Maaf hari ini syifa cuma bisa masak nasi goreng " ucap Syifa dengan senyuman.
" Hmm " gumam Zaki.
Lalu dengan perlahan Syifa mulai meninggalkan Zaki untuk sarapan.
" Mau kemana " ucap Zaki.
" Kedapur" jawab Syifa.
" Duduk " ucap Zaki dingin.
Syifa hanya menurut dan duduk didepan Zaki.
" Makan " ucap Zaki lagi.
Syifa hanya menurut lagi.
Lalu setelah selesai berdoa Syifa mulai memasukkan satu suap nasi kedalam mulutnya.
" Uhukk...uhuk..." Syifa terbatuk.
Ya Allah kok bisa asin begini.
" Jadi niatmu ingin membunuh ku ha" ucap Zaki lalu menjambak rambut Syifa yang belum tertutup hijab.
" Akhh s...sakit kak " rancau Syifa.
" Kenapa ha, kau sengaja membuat sarapan nya bukan, jawab " ucap Zaki lalu memperkuat jambakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romansa⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...