Setelah selesai melaksanakan kuliahnya, Syifa tampak dengan terburu buru pergi ke supermarket, ia sangat lupa jika stok bahan dirumah sudah habis.
" Loh... Mau kemana fa " tanya Keysa saat melihat Syifa yang tengah duduk di halte bus.
" Loh kamu belum pulang ya " ucap Syifa yang melihat Kesya menuju kearah nya.
" Oh...bang Kevin belum jemput " ucap Kesya dengan tenang.
" Oh... Yaudah sini aja bareng aku nunggu nya " ucap Syifa.
" Iya deh, oh iya kamu ini anak orang kaya kok malah pake bus" ucap Kesya.
" Hmm yang kaya itu orang tua ku, dan sekarang aku ini bukan lagi tanggungjawab mereka " ucap Syifa dengan tersenyum.
" L...loh... Bu...bukannya kamu ini anak keluarga Al Furqan, kenapa bukan tanggungjawab lagi " heran Kesya.
" Hmm nanti akan aku beritahu, dan nanti itu bukan sekarang ini " ucap Syifa sambil menepuk pelan bahu Kesya.
" Kau membuatku bingung " ucap Kesya dengan mata yang kosong.
" Hahaha udah ah, jangan itu yang dipikirin" ucap syifa dengan gemas.
Tin tin...
Bunyi klakson mobil pun terdengar, hingga membuat kedua gadis ini menoleh.
" Oh bang Kevin udah jemput " ucap kesya.
" Yaudah kamu pulang sana, hati hati ya " ucap Syifa.
" Hmm gimana kalau aku antar aja fa, daripada kamu nungguin bus nya kelamaan " ucap Kesya.
" Hmm gak usah deh, palingan bentar lagi bakalan datang kok " tolak Syifa dengan lembut.
" Khmm ayo fa, lagipula busnya setengah jam lagi baru sampai " ucap Kevin yang berada didalam mobil.
" Loh, benar bang " tanya Syifa sedikit panik.
" Iya, soalnya tadi ada kecelakaan di jalan raya depan sana, jalannya juga terhambat, Abang aja lewat jalan motong tadi " ucap kevin.
" Hmm yaudah deh, yuk " ucap Syifa lalu ikut masuk ke mobil.
🐝🐝🐝
" Makasih ya sa, bang " ucap Syifa saat sudah diturunkan di depan supermarket.
" Yakin gak mau di tungguin " ucap Kesya.
" Iya kok, kalian duluan aja, lagian rumahku beberapa komplek lagi kok " ucap Syifa sambil tersenyum.
" Hmm yaudah, kami duluan ya fa, dada " ucap Kesya sambil melambaikan tangannya.
" Dada " Syifa melambaikan kembali.
Syifa pun mulai berjalan menuju supermarket yang berada tak jauh dari rumahnya.
Sesampainya didepan supermarket, Syifa segera masuk dan mulai mengambil keranjang belanja.
Sekitar 10 menit ia memilih segala keperluan rumah, akhirnya ia pergi menuju kasir.
Syifa mulai memberikan barang belanjaannya kepada sang kasir. Sambil menunggu, ia melihat ke sekitar supermarket. Tak sengaja matanya melihat brosur atau lebih tepat kartu undangan.
" Hmm mbak, undangan ini dijual " tanya Syifa saat melihat undangan itu.
" Oh nggak kok mbak, ini gratis, cuma kalau mbak mau ikut ke acara nya, mbak harus mengisi biodata dulu. Ini adalah acara pertemuan dengan penulis ternama Tere Liye, mbak berminat " ucap kasir tersebut.
" T...Tere Liye mbak, serius... Dimana pertemuan nya mbak " ucap Syifa antusias.
" Oh, nanti akan dijelaskan didalam brosur kok mbak, kalau mau ambil saja " ucap kasir itu lalu memberikan belanjaan Syiah sekaligus brosur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romance⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...