" arrgghh... Darah!!!!" Teriak Zaki yang kini sedang berada didalam kamar, tentunya sedang diikat oleh pamannya.
" Paman!!! Aku mau membunuh" teriaknya.
Paman yang mendengar teriakan Zaki hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" Huh... Kenapa bisa jiwa psyicopat nya kembali" tanya paman kepada para bodyguard yang tengah berdiri didepan nya.
" Hmm, semenjak peristiwa nyonya Syifa keluar dari kamarnya dengan keadaan yang hancur, t...tuan Zaki sempat mengintip, dan hasilnya dia melihat darah yang mengalir dari tubuh nyonya Syifa " ucap bodyguard.
" Ggrrhh... Kalian cari 5 orang dan bawa kerumah, biar kan monster itu membunuh dengan puas " ucap paman lalu berdiri.
" Baiklah tuan " ucap mereka serentak lalu meninggalkan paman.
Cukup lama paman berdiri sambil memikirkan sesuatu, lalu ia putuskan untuk melihat keadaan Zaki.
Ceklek...
" P...paman, darah...darah !!! " Teriak Zaki yang meronta ronta.
" Diam!!! Mangsanya sedang dicari, jadi menunggu lah" ucap paman yang mulai frustasi.
" Ha...hahaha... Aku sangat menyukai darah paman, apalagi kalau yang keluar dari tubuhnya... Hahaha wanginya pasti harum... Aku tak sabar paman" ucap Zaki yang membayangkan Syifa dengan keadaan yang ia fikirkan.
" Yah... Kau benar, dan ketika sudah menikah nanti, kau harus menyiksanya, jika perlu bunuh saja dia ya, tak perlu khawatir dengan Abi nya, kau paham.. bunuh dia " ucap paman dengan aura membunuh.
" Membunuh nya " ucap Zaki dengan menatap kosong.
"Ya nak, apalagi, tujuan akhirmu adalah membunuhnya, membunuhnya " ucap paman.
" Tapi... Dia gadis yang baik paman, bisakah aku membunuhnya " tanya Zaki yang sudah seperti orang gila.
" Ya... Ketika kalian sudah menikah nanti, dia bebas menjadi milikmu" ucap paman.
" Aku akan pikirkan paman" ucap Zaki sendu lalu menatap lantai.
Brak..
Pintu terbuka kasar dan muncul lah para bodyguard dengan membawa orang orang yang diculik tadi.
" Selamat menikmati nak " ucap paman lalu memerintahkan bodyguard untuk meninggalkan kamar dan para mangsa.
Blam
Pintu tertutup, dan sang empu akan segera memulai aksinya.
" Arrrgghhh lepaskan!!!!!" Teriak sang korban.
" Ibu!!! Sakit!!" Teriak anak kecil, salah satu korbannya.
🐝🐝🐝
" Wah... Cantiknya anak umi" ucap Zahra saat melihat Syifa memakai baju pengantin.
" Udah ya mi, Syifa malu" ucap Syifa yang kurang enak memakai baju pengantin nya.
" Loh... Kenapa, kan cuma ada umi sama mbak butiknya sayang" ucap Zahra lalu sedikit membenahi jilbab Syifa.
" Hmm Syifa takut umi, bajunya sama seperti di mimpi Syifa " ucap Syifa menahan tangis.
" Khmm mbak, bisa tinggalkan kami berdua " ucap Zahra kepada mbak butiknya.
" Baiklah nyonya besar " ucap nya lalu segera pergi meninggalkan Syifa dan Zahra.
Blam
" Jadi, tadi malam mimpi apa lagi hmm" ucap Zahra sambil mengelus kepala Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA (Lagi Revisi Nih!)
Romance⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. Syifa alfurqan POV Kata umi, dia menikah dengan abi sewaktu umur 22 tahun, umi bilang awal masa pernikahannya tidaklah baik, tapi umi ku adalah wanita yg tegar, ia selalu menerima segala perlakuan Abi, hingga a...