20 - psyicopat

12.1K 541 19
                                    

" arrgghh... Darah!!!!" Teriak Zaki yang kini sedang berada didalam kamar, tentunya sedang diikat oleh pamannya.

" Paman!!! Aku mau membunuh" teriaknya.

Paman yang mendengar teriakan Zaki hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Huh... Kenapa bisa jiwa psyicopat nya kembali" tanya paman kepada para bodyguard yang tengah berdiri didepan nya.

" Hmm, semenjak peristiwa nyonya Syifa keluar dari kamarnya dengan keadaan yang hancur, t...tuan Zaki sempat mengintip, dan hasilnya dia melihat darah yang mengalir dari tubuh nyonya Syifa " ucap bodyguard.

" Ggrrhh... Kalian cari 5 orang dan bawa kerumah, biar kan monster itu membunuh dengan puas " ucap paman lalu berdiri.

" Baiklah tuan " ucap mereka serentak lalu meninggalkan paman.

Cukup lama paman berdiri sambil memikirkan sesuatu, lalu ia putuskan untuk melihat keadaan Zaki.

Ceklek...

" P...paman, darah...darah !!! " Teriak Zaki yang meronta ronta.

" Diam!!! Mangsanya sedang dicari, jadi menunggu lah" ucap paman yang mulai frustasi.

" Ha...hahaha... Aku sangat menyukai darah paman, apalagi kalau yang keluar dari tubuhnya... Hahaha wanginya pasti harum... Aku tak sabar paman" ucap Zaki yang membayangkan Syifa dengan keadaan yang ia fikirkan.

" Yah... Kau benar, dan ketika sudah menikah nanti, kau harus menyiksanya, jika perlu bunuh saja dia ya, tak perlu khawatir dengan Abi nya, kau paham.. bunuh dia " ucap paman dengan aura membunuh.

" Membunuh nya " ucap Zaki dengan menatap kosong.

"Ya nak, apalagi, tujuan akhirmu adalah membunuhnya, membunuhnya " ucap paman.

" Tapi... Dia gadis yang baik paman, bisakah aku membunuhnya " tanya Zaki yang sudah seperti orang gila.

" Ya... Ketika kalian sudah menikah nanti, dia bebas menjadi milikmu" ucap paman.

" Aku akan pikirkan paman" ucap Zaki sendu lalu menatap lantai.

Brak..

Pintu terbuka kasar dan muncul lah para bodyguard dengan membawa orang orang yang diculik tadi.

" Selamat menikmati nak " ucap paman lalu memerintahkan bodyguard untuk meninggalkan kamar dan para mangsa.

Blam

Pintu tertutup, dan sang empu akan segera memulai aksinya.

" Arrrgghhh lepaskan!!!!!" Teriak sang korban.

" Ibu!!! Sakit!!" Teriak anak kecil, salah satu korbannya.

🐝🐝🐝

" Wah... Cantiknya anak umi" ucap Zahra saat melihat Syifa memakai baju pengantin.

" Udah ya mi, Syifa malu" ucap Syifa yang kurang enak memakai baju pengantin nya.

" Loh... Kenapa, kan cuma ada umi sama mbak butiknya sayang" ucap Zahra lalu sedikit membenahi jilbab Syifa.

" Hmm Syifa takut umi, bajunya sama seperti di mimpi Syifa " ucap Syifa menahan tangis.

" Khmm mbak, bisa tinggalkan kami berdua " ucap Zahra kepada mbak butiknya.

" Baiklah nyonya besar " ucap nya lalu segera pergi meninggalkan Syifa dan Zahra.

Blam

" Jadi, tadi malam mimpi apa lagi hmm" ucap Zahra sambil mengelus kepala Syifa.

SYIFA (Lagi Revisi Nih!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang