Bagian 03

236K 7.3K 40
                                    

Please vote dan komentarnya 🥺
Menerima koreksi dan sarannya.









































🔴🔴🔴

      Terlihat semua orang sedang sibuk bersiap-siap dan memperbaiki kembali jika ada kesalahan dalam Dekorasi pernikahan seorang pengusaha muda terkenal di Britania raya hari ini. Bahkan para pelayan dan juga Chef di dapur sibuk membuat hidangan-hidangan terenak yang harus mereka buat.

Ruangan serba putih dengan pernak pernik bunga mawar putih dan merah, tak lupa juga lampu-lampu kecil tak kalah mengiringi dan menghiasi setiap sudut di ruangan ini. Membuat ruangan ini terkesan simple namun terlihat mewah di pandang dengan nuansa putih dan emas. Tidak lama kemudian para tamu berdatangan mengisi kursi-kursi penonton resepsi upacara pernikahan tersebut.

Ya,ini adalah acara milik Braycle Luan Steven/Stevenson, seorang pengusaha lajang yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai suami dan ayah dari anak-anak nya nanti.

Tetapi, entah kenapa acara ini tidak dihadiri reporter atau bahkan Paparazi yang gila akan berita, semuanya hanya orang-orang berdasi dan ber-glamour yang datang tanda bahwa mereka adalah seorang konglomerat atau pengusaha, mungkin Braycle tidak mau sombong akan pernikahan nya ini? entahlah, ini sedikit aneh karena biasanya setiap gerak-gerik Braycle selalu ada media berita dibelakangnya dan itu sebabnya Braycle selalu dikawal. Meskipun sebetulnya ia tidak mau, tapi ia harus melakukannya agar jauh dari gosip-gosip receh netizen yang akan membuat dirinya kesal nanti.

    "Sayang, ayolah tersenyum! Kamu sangat cantik sekarang, tetapi wajahmu terlalu masam untuk dilihat" Ujar ibu Adrasteia melihat putrinya terus cemberut menatap kosong ke arah kaca rias.

"Aku biasa aja kok, nih Adrasteia senyum kan?" Cicit Adrasteia sambil memperlihatkan senyum terpaksa nya kepada sang ibu yang sangat ia sayangi ini, Adrasteia tidak mau melihat sosok ibunya bersedih dihari pernikahan nya itu.

"Kau cemberut!" Ujar ibunya dan berpura-pura ikut cemberut. Meskipun memang sebetulnya di hati kecilnya saat ini wanita itu menahan kesedihan terhadap putri satu-satunya ini.

  "Tidak, aku hanya tidak nyaman saja memakai gaun ini, ini terlalu terbuka dan dingin" Ujar Adrasteia dengan menaikan bahunya yang memperlihatkan tubuh nya yang sekarang memakai gaun pengantin yang sangatlah indah dan cocok untuk tubuh mungilnya Adrasteia.

"Ibu dimana Derren?" Tanya Adrasteia sambil melihat sekeliling, ia tidak melihat adik satunya itu dari kemarin.

"Mungkin sebentar lagi dia datang, atau lagi dijalan—" ibu Adrasteia mengusap lembut pipi mulus putrinya dan menciumnya sekilas.

"Heyy..sayang, kenapa kamu sedih nak? tenang saja adikmu pasti akan datang nanti" Tuturnya lagi melihat putrinya kini menunduk dan murung.

"Bukankah seharusnya dihari ini Ayah yang akan menggandengku ke altar? Tapi ayah tidak ada di sini..Hiks! Aku merindukan nya,sangat-sangat merindukan nya bu.." Jawabnya dan sungguh ia tak bisa menahan air mata yang kini sudah membasahi pipinya yang entah sejak kapan itu menetes.

"Aku yang akan menggandeng mu Adrasteia, jangan khawatir!" Suara bariton laki-laki terdengar cukup lantang hingga membuat Adrasteia dan ibunya langsung menengok ke arah suara tersebut.

"Ayolah,kenapa kalian bersedih seperti ini? kau akan menjadi Nyonya kaya Hey!" Sambung Thomas dan menekankan nada suaranya sambil terkekeh bahagia, sebentar lagi ia akan mendapatkan seluruh harta milik Braycle Luan Steven lewat putri sambung nya ini yang tak lain putri dari sodaranya sendiri.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang