SHE IS MY WIFE (Perjodohan)

Bagian 08

She Is my Wife
Update!!

Kapan kalian baca cerita ini,heyyo?
Jangan lupa vote dan komennya yaa..
Sarannya juga🤗

❤️❤️❤️

Sinar matahari pagi menyelinap ke dalam kamar Braycle yang masih tertutup dengan gorden putih yang rapih menandakan bahwa sang pemilik kamar itu belum bangun dari tidurnya.

Dan benar saja, Braycle masih tertidur pulas dengan selimut tebalnya. Dengan berat ia membuka matanya saat sinar matahari yang begitu menyilaukan tepat menyoroti wajah tampan yang ditumbuhi bulu-bulu halus hingga berhasil membuat pria itu terbangun dari mimpinya.

Akhhh..Shitt!

Braycle mengumpat kesal karena tidak biasanya dia tidur sampai kesiangan seperti ini, jam sudah menunjukan pukul delapan lewat lima belas menit dan dia baru terbangun? Tanpa berpikir panjang ia langsung memasuki kamar mandinya untuk melakukan rutinitas pagi hari yaitu mandi dan bersiap.

Setelah sekitar sepuluh menit lebih Braycle keluar dari kamarnya lengkap dengan setelan kantornya seperti biasa. What? Bukankah dia baru menikah? Mau kemana?

Ia langsung bergegas menuju meja makan yang tepat berada di bawah loteng dua rumahnya. "Dimana nyonya?" tanyanya pada empat pelayan yang berdiri di sebelah meja makan.

"Nyonya Adrasteia tadi pergi ke sekolah katanya tuan." Jawabnya tanpa melihat Braycle.

"Yang benar saja,dia sudah menjadi istri tapi dengan tidak sopan nya. Bocah itu bahkan tidak pamit padaku,Oky Whatever you want!" Batinnya kesal dan langsung pergi meninggalkan tempat makan.

Namun,belum sempat ia melangkah pelayan yang sedari tadi berdiri melontarkan ucapannya."Tapi tuan, Nyonya bilang tuan harus sarapan dahulu" Tap! Braycle terdiam sejenak.

"Apa dia juga sudah sarapan?" Tuturnya tanpa ekspresi.

"Ma..maaf tuan, nyonya tadi menunggu anda untuk sarapan,tapi tuan belum keluar dari kamar. Jadi, nyonya pergi tuan" Jawabnya gugup.

Tanpa jawaban sedikitpun Braycle langsung melangkah pergi meninggalkan meja makan.

Seperti biasanya Adrasteia pergi kesekolah dengan menggunakan Bus. Sebenarnya dia masih punya satu izin lagi untuk hari ini karena sebelumnya Adrasteia meminta izin dua hari untuk tidak masuk sekolah,tapi dia tidak punya aktivitas lain setelah ia menikah dan lagi ia ingin mencari adiknya yang sejak kemarin tidak bisa ia hubungi bahkan temui sampai pikirannya melayang bertanya-tanya akan keadaan adiknya itu.

Kemana dia? Apakah pamannya yang melakukan semua ini?

Bagaimana bisa Thomas begitu nekat sampai menculik Derren?

Apa yang terjadi padanya saat ini?

Pertanyaan-pertanyaan yang iya-iya muncul dibenaknya.
Sebenarnya Adrasteia juga sangat tidak enak pada Braycle suaminya, karena seharusnya di hari pertama dia menjadi istri, seharusnya ia menemani dan melayani suaminya. Tapi lihatlah sekarang? Dia malah pergi sekolah bahkan tanpa izin pergi dahulu pada Braycle. Istri macam apa kamu itu? Andai bisa digantikan oleh penulisnya.

Dengan tergesa-gesa Adrasteia pergi menuju kelas adiknya dengan maksud menemui setan kecil bernama Derren "Permisi,apa kalian teman sekelasnya Derren?" Tanyanya kepada siswi yang sedang duduk di bangku depan.

"Yea!" Jawabnya singkat sambil memperhatikan wajah Adrasteia yang femiliar, cantik,anggun tidak seperti author.

"Apa dia sudah datang? Hmm..apa kemarin dia masuk?" Tanyanya lagi dengan antusias.