Bagian 15

213K 5.6K 22
                                    



❤️❤️❤️

Adrasteia merasa haus setelah menangis cukup lama karena perasaannya kepada Braycle suaminya itu.

Adrasteia keluar dari kamarnya dengan maksud mengambil minum. Namun,fokus nya terabaikan oleh ketukan pintu yang terus menggedor-gedor yang terdengar cukup bising. Ini sudah malam. Pasti para maid sudah tertidur.

"Apa itu Braycle? Tapi kan pintu nya memakai kombinasi sidik jari Braycle juga,dan menurut para pelayan Braycle punya kunci pribadi untuk masuk ke rumah ini, apa dia meninggalkan kuncinya?" Tanyanya dalam hati.

Adrasteia mendekati pintu tersebut dan membuka pintu. Sebenarnya ia ragu, Adrasteia takut jika itu adalah perampok yang akan merampok rumah suaminya ini.

Namun setelah itu Adrasteia sangat terkejut dan bingung. Ternyata orang yang terus mengetuk pintu adalah benar suaminya yang kini sudah ada di pelukannya dengan keadaan mabuk sampai pria itu tidak kuat untuk menopang tubuhnya hingga jatuh di pelukan Adrasteia, untungnya kaki Braycle masih kuat untuk menopang sebagian berat tubuhnya dan tidak membuat Adrasteia jatuh karena menahan bobot tubuh pria ini.

"Oh Ya tuhan,Braycle kau kenapa?" Tanyanya khawatir sambil mencoba membawa tubuh Braycle ke kamarnya.

"Ahhh.." Desah Braycle tanpa menjawab pertanyaan Adrasteia.

"Braycle aku akan mengantar kamu ke kamar mu oke" Jelasnya lagi.

Namun,Braycle yang sudah lumayan hilang kesadaran malah berbelok ke arah kamar Adrasteia yang tidak tertutup rapih. Adrasteia yang membantunya membopongnya tidak bisa berkuti. walaupun Braycle sedang mabuk namun energinya tidak bisa tertandingi dengan energi miliknya.

"Braycle itu kamar ku,kamar mu bukan disana"

"Diamlah! Bawa saja aku kesana apa kau kuat membawaku menuju tangga hah?" Bentak Braycle seketika Adrasteia terdiam.

"Aku bisa jatuh dari tangga jika seperti itu" Ujarnya dalam hati memikirkan ucapan Braycle yang menurutnya ada benarnya juga.

Braycle akhirnya masuk ke dalam kamar Adrasteia dan langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur tersebut.

Adrasteia yang mencoba menolongnya dengan merangkulnya malah ikut terjatuh ke kasur hingga mereka tertidur dengan tangan kanan Braycle sebagai bantalan Adrasteia.

Deg!

Adrasteia langsung terbangun dan menjauh dari Braycle. Namun,dia tidak tega melihat Braycle tidur dengan menggunakan sepatu kerjanya. Adrasteia melepaskan satu persatu sepatu yang di kenakan Braycle tak lupa juga dengan kaos kaki yang menempel di kaki milik pria itu .

"Istirahatlah Braycle!" Ujarnya dan berbalik meninggalkan Braycle yang tertidur pulas.

Namun,secepat kilat Braycle bangun dan meraih tangan Adrasteia dan menariknya sampai tubuh Adrasteia terhuyung dan jatuh di dada bidang Braycle yang kini kembali terlentang di kasur dengan posisi Adrasteia di atasnya.

Adrasteia sangat terkejut akan perilaku Braycle yang selalu tak terduga.

"Diamlah seperti ini sebentar saja. Kau mau kemana?" Ucap Braycle tanpa ingin membuka matanya.

"Ta-tapi" Adrasteia tercekat.

Braycle kini memeluk tubuh ramping istrinya itu erat sampai kedua gundukan di dada Adrasteia yang cukup sintal dan berisi menempel sempurna di dada bidang Braycle.

Braycle yang merasakan harum strawbery. Eum vanila? Ahh,, sudahlah itu tidak penting bagi Braycle, yang jelas bau khas ini milik tubuh istri nya yang menurutnya sangat menenangkan, Apalagi saat ini dia merasakan dua benda kenyal dan hangat di dadanya membuat junior di bawahnya terbangun dan meminta untuk di keluarkan.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang