Bagian 38

132K 4.2K 58
                                    


Jangan lupa vote dulu terus komentarnya yahh...
Thanks!

🏵️🏵️🏵️

Sebelum kejadian itu.
Beberapa jam yang lalu Adrasteia menerima pesan singkat yang dimana isinya adalah sebuah pesan dari sang ibu untuk menjenguk nya di hotel Mchampton Cv'motel. Pertama, memang Adrasteia kira itu hanyalah pesan palsu dari seseorang. Dia juga tidak mengenali nomor tersebut dan ia abaikan. Namun, setelah beberapa menit kemudian ponselnya kembali berdering khas bunyi pesan masuk dan Adrasteia kembali membacanya.

"Sayang, apa kau lupa akan ulang tahun mommy hari ini. Mommy menunggu mu, disini juga ada adikmu Derren dan kekasihnya dia sangat cantik. Mommy sudah menghubungi suamimu dan dia bilang dia akan nyusul setelah pekerjaannya selesai, Mommy menunggu mu. Bye bye!"

Adrasteia membacanya dengan saksama, seperti sedang mengingat-ingat Adrasteia bangkit dari duduknya dan mengambil sebuah kalender kecil di atas nakas.

Adrasteia membulatkan matanya, ternyata benar ibunya hari ini ulang tahun. Astaga, Adrasteia melupakannya.

Ia menyunggingkan senyumnya terlihat rona merah di wajahnya wanita itu sedang bahagia. Adrasteia mengikat rambutnya yang berwarna hitam pekat terurai yang panjang layaknya Princess.

Setelah bersiap-siap Adrasteia langsung turun kebawah dan berpamitan kepada Luci. Sang kepala pelayan di rumah ini.

"Nyonya mau kemana? Biar saya yang antarkan" ujar sang supir bernama Niko. Dia langsung membungkukkan badannya menghormati Adrasteia, selaku nyonya rumah ini. Namun, Adrasteia merasa tidak enak dirinya diperlakukan seperti ratu ataupun putri disini.

“Terimakasih!”

Adrasteia menghampiri pria yang umurnya sekitar lima puluhan itu—menyunggingkan bibirnya dan tersenyum ramah pada Niko yang sudah membukakan pintu mobil untuknya.

•••

"Sayang menjauhlah darinya. Pergilah! cari lift dan kembali kumohon pergilah dari sana" pinta Braycle penuh penekanan.

"Braycle, aku takut" ujar Adrasteia sebelum akhirnya saluran telepon itu terputus.


"Adrasteia,,,!"

"Oh Shitt!!" umpat Braycle pria itu mengacak rambutnya frustasi—mengepalkan kedua tangannya sampai buku-buku jarinya memutih karena kepalan Braycle yang sangat kuat.

Sedangkan diruang tersebut.
Adrasteia melangkah mundur saat ia melihat pria dihadapannya berjalan mendekatinya. Adrasteia dapat merasakan aura tidak baik dari pria itu.

Adrasteia meremas ujung dress nya dengan kuat bibir nya bergetar menahan ketakutan yang amat dalam."Jangan mendekat. Kumohon!!" pinta Adrasteia semakin ketakutan. Handphone nya terjatuh tak berbentuk saking takutnya dia. Matanya beralih ke arah tangan pria itu yang merogoh jarum suntik di sakunya, nafas Adrasteia semakin memburu saat tubuhnya sudah menabrak dinding.

Bughh!

Satu pukulan di bahu pria itu berhasil membuatnya merengkuh kesakitan, dia membalikan badannya mencoba membalas pukulan Braycle yang telah memukulnya.

Namun, dengan cekatan Braycle berhasil menghalau pukulan itu, ia menghempaskan tubuh pria dengan satu dorongan keras pria itu jatuh kelantai. Bodyguard menahan pria misterius itu hingga tidak bisa bergerak.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang