Bagian 44

120K 4K 150
                                    

Hi....
Jangan lupa vote dulu yahhh...
Tinggalkan jejak kalian di kolom komentar...


Playlist | Cartoon ft Daniel levi - On & on

🏵️🏵️🏵️

    Keesokan paginya, Adrasteia seperti biasa. Menghabiskan waktunya di rumah dengan memasak sendiri. Memasak sudah menjadi hobby nya sejak dia berada di rumah ini. Itu sebabnya para pelayan membiarkan Adrasteia melakukannya sendiri karena itu keinginan Adrasteia yang bersikeras.

Dan setelah memasak rutinitas selanjutnya  adalah-menyiram bunga—bunga pemberian suaminya yang ditanam di halaman belakang. Sebenarnya dialah yang meminta itu.

Adrasteia sangat menyukai aktifitasnya setiap hari. Mungkin beberapa hal yang dia lakukan akan mengubur rasa bosannya daripada harus berdiam diri dirumah atau menghabiskan uang suaminya.

Semua terlihat indah dan penuh warna; mawar merah, mawar putih dan pink. Semua ada di sana, bahkan bunga lily dan aster pun ikut menambah keindahan tamannya. Aster dan Lily adalah bunga yang paling Adrasteia sukai sejak dulu.

Sesekali Adrasteia bersenandung sambil terus menyirami bunga-bunga tersebut— dia tidak menyadari bahwa seseorang sedang melihat gerak-gerik wanita ini sedari tadi, dengan senyuman yang mengembang.

"Well, apa yang sedang istri kecil ku lakukan sekarang. Huh?"

Adrasteia langsung terkejut—menengok ke arah suara tersebut. Tersenyum. Adrasteia menghentikan aktifitasnya.

Braycle yang sedari tadi berdiri di belakangnya langsung mendekati Adrasteia. Isterinya. Namun kemudian wanita itu kembali melepaskan tatapan nya dari Braycle dan kembali fokus pada bunga-bunga nya.

Ahh sepertinya dia marah padanya.

Braycle berdecak. Bertolak pinggang menatap sang istri yang nampak biasa saja setelah kepulangan nya. Memperihatinkan. Ekspetasi memang tidak seindah realita. Eum.. lupakan. Braycle menghampiri istrinya—memeluk dia dari belakang dan menciumi ceruk leher milik istrinya.


Hangat. Memabukkan. Seperti biasanya, apapun yang dilakukan suaminya. Sentuhan—cumbuannya, membuatnya gila seketika.

"Apa kau tidak bertanya kenapa aku pulang cepat, huh?" Ujar Braycle dengan menyelundupkan wajahnya di tengkuk leher Adrasteia dan sesekali ia mencium nya gemas.

Adrasteia sudah menghentikan aktifitasnya. Pria itu menguncinya—menutup matanya merasakan buaian lembut dari Braycle.

Ciumannya berhenti—berganti menjadi ciuman disertai gigitan kecil di pundaknya. Satu tangannya mengelusup kebalik dress Adrasteia, memainkan area sensitif milik gadis cintanya. Salah satu area yang Braycle sukai. Adrasteia mengerang saat ketika satu tangan Braycle mencubit puting dadanya, meremas nya lembut. Dan terus seperti itu.

Do you Miss me?” Braycle menyeringai. Suaranya terdengar begitu sexy. Serak—menahan gairahnya.

Sial! Adrasteia tidak bisa menolak ini.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang