Bagian 14

191K 5.7K 33
                                    


❤️❤️❤️


Braycle keluar dari mobil nya dan langsung masuk ke dalam gedung pencakar langit yang pasti itu kantor miliknya.

Kedatangan Braycle setiap saat layaknya raja atau pangeran inggris. Setiap Braycle tiba semua petinggi dan karyawan disana berkerumun untuk menghormati Braycle tidak sedikit orang yang memujanya apalagi wanita yang terlena dan bahkan rela memberikan tubuhnya untuk Braycle, dan tidak sedikit juga para pria yang iri oleh reputasi Braycle sekarang.

Braycle langsung masuk ke dalam ruangannya dan langsung bermain dengan komputer dihadapannya.
Lalu setelah itu Dominy masuk keruangan tersebut setelah Braycle memanggilnya.

"Bagaimana, apa dia mencoba meretasnya kembali?" tanya Braycle tanpa berpaling dari komputernya dan begitupun dengan Dominy yang fukus pada laptop nya.

"Tidak,tapi pasti dia akan melakukannya lagi" jelas Dominy.

"Aku sudah menghubungkan dengan ponsel mu tuan. Jika dia mencoba meretas server kita akan ada pemberitahuan langsung dari ponsel mi" Tuturnya lagi.

"Baiklah aku mengerti. Kau bisa keluar Dominy" Suruh Braycle halus.

Tapi,Dominy tidak berkutik sedikitpun dia hanya diam dengan sejuta pertanyaan di kepalanya, sampai akhirnya Braycle menyadari apa yang sedang dipikirkan Dominy. "Kau mau keluar atau aku yang keluar "Tuturnya lagi dengan tatapan mengancam.

"Ti-tidak tuan saya minta maaf, permisi tuan" Balasnya dan langsung meninggalkan ruangan Braycle.

“Ada apa dengan pria itu? Tidka biasanya dia berbicara formal padaku” gumam Braycle.

Braycle memang sudah mengerti apa yang di pikirkan sahabatnya itu. Tidak, Braycle bukan orang yang bisa membaca pikiran tapi dia sudah sangat paham akan sikap Dominy yang selalu mengkhawatirkan dirinya saat Braycle sedang berbuat rencana nya.

      Sedangkan di tempat berbeda kedua orang yang tengah tertawa-tawa, mendesah menjerit sampai merintih kenikmatan di kamar yang sudah terlihat seperti kapal pecah.

Tidak ada lelahnya bagi kedua orang itu dalam bercinta, padahal mereka sudah menghabiskan lima ronde bahkan lebih,suasana panas menyelimuti kamar itu walaupun AC yang terpasang di sudut tembok menyala dengan sempurna.

"Ahhh... William!" Desah wanitanya sambil terus meremas ujung spray menahan kenikmatan di bawah sana.

Pria yang bernama William itu seperti orang kesetanan memperlakukan lawan bercintanya sangat kasar hingga wanita yang berada di bawahnya terus mengerjang dan merintih menahan sakit juga nikmat.

Hingga beberapa jam kemudian mereka selesai dalam sesi bercintanya yang berakhir di kamar mandi. Kedua nya telah rapih memakai busana dan duduk di sofa yang letaknya tepat di depan TV yang berukurun besar.

"Apa kau berhasil meretas nya William?" Tanya wanita tadi sambil menuangkan wine ke gelas mungil untuk dipersilahkannya kepada William.

"Tentu saja,aku sudah melakukannya. Aku tidak ingin berlama-lama menjadi orang kedua setelah Braycle sialan itu"

"Baguslah,rencana kita sebentar lagi akan tercapai" tutur wanita itu dengan seringai iblis di bibirnya.

"Tidak Jeniffer, kita harus melakukan banyak rencana lagi untuk menghabisinya. Aku tahu Braycle bukanlah orang yang mudah di taklukan dalam sekejap, dia juga adalah pria licik yang pintar dalam berbuat keputusan"Jelasnya dengan tatapan menerawang.

"I know That. Kita perlu bermain main dahulu dengannya" kata wanita cantik itu yang kemudian meneguk minuman tersebut sampai tandas.


SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang