Bagian 55

77.8K 2.2K 122
                                    


Playlist 🎵A Little Braver- New Empire


"Pada dasarnya cinta tidak akan ada jika tidak adanya benci"

•••

Beberapa bulan kemudian:

      Harus kalian ketahui hari ini kehamilan Adrasteia menginjak lima bulan dan beberapa bulan terakhir juga Braycle begitu posesif dan sensitif jika mengenai kandungan istrinya.

Bukan, bukan Adrasteia yang sensitif melainkan Braycle. Hampir setiap menit tak henti-hentinya menanyakan keadaan sang calon buah hati pada ibunya, bahkan disaat dia dikantorpun dan sibuk pria itu selalu meluangkan waktunya hanya untuk sekedar mengetahui keadaan sang istri.

Bahkan Braycle kini jarang sekali pulang malam hari, bisa dikatakan Braycle tidak pernah lagi pulang malam, semua pekerjaan yang belum selesai ia membawanya kerumah disaat sang istri tertidur mau tak mau Braycle mengerjakan tugasnya dan walaupun begitu, Braycle tidak pernah merasa terbebani malainkan dia bahagia dan tak sabar untuk menunggu calon penerusnya kelak.

Kini wanita itu sudah berubah, eum dalam arti tubuhnya maksudnya. Braycle mengatakan jika istrinya semakin hari semakin sexy apalagi di bagian 'tertentu' yang membuatnya betah dirumah juga.

Well, jika hormon ibu hamil sering berubah-ubah dan itupun terjadi pada Adrasteia yang hampir setiap hari wanita itu meminta apa yang tidak masuk akal seperti; mencampurkan roti panggang dengan ikan salmon mentah lalu dibalut dengan selai yang membuat Braycle berakhir dikamar mandi. Kalian pikir Adrasteia yang makan? Oh tidak! Tentu saja Braycle, oke baiklah. Dia memang pantas dinobatkan sebagai calon ayah yang keren karena pria itu tidak pernah mengatakan 'Tidak mau' atau menolak dan beralasan hanya agar tidak memakan menu yang tersembunyi racun didalamnya. Poor Braycle!

Braycle menopang wajahnya dengan kedua tangannya dimeja makan, butuh latihan agar ia tidak menontonkan wajah sedihnya didepan istrinya.

"Kamu kenapa?" tanya Adrasteia melihat Braycle menekuk.

"Nothing! Ayok makan, kamu buat apalagi?" Tanya Braycle bernada pasrah. Tidak, maksudnya dia antusias--iya antusias menatap dinding toilet nanti. Ini gila tapi ini membuatnya bahagia karena ia turut hadir dan ikut andil dalam perkembangan sang buah hati. Pikirannya yang sedang berargumen.

Kembali pada cerita.

Adrasteia mengerti raut wajah Braycle suaminya saat ini. Adrasteia juga tau jika setiap pagi pasti seperti ini. Setelah sekian lama diam memerhatikan wajah pria dihadapannya, Adrasteia tertawa dengan mengelus perut buncitnya dan kemudian memeluk bahu Braycle dari belakang gemas--mengalungkan tangannya di leher Braycle dan mencium rahang pria itu dari samping dengan gemas.

"Tenang, ada kalanya anak kamu gak minta yang macem-macem kok. Kamu tau, kamu adalah calon Daddy yang keren. Percaya!"

"Aku tau dan itu aku" ucap Braycle bangga, seketika raut wajahnya berubah senang atas pujian tersebut.

"Jadi, anak Daddy mau menu seperti apalagi hari ini, huh?" Tutur Braycle bicara pada perut Adrasteia yang membuncit dan kemudian menciumnya.

"Aku tidak mau roti, aku ingin pancake" ujar Adrasteia.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang