Bagian 57

73.5K 2.2K 102
                                    

Jangan lupa vote dulu yaahh:)























🌷🌷🌷

BRAYCLE menghentikan aktivitasnya kala benda pipih didalam sakunya terus mengeluarkan suara pemberitahuan.

Dominy mengetuk pintu pelan dan masuk ke dalam ruangan Braycle dengan tampang terkejut, pria itu buru-buru menghampiri boss nya namun Braycle mengarahkan tangannya agar Dominy untuk diam sebentar. Dominy pun mengerti pria itu kemudian kembali keluar untuk memberikan privasi tuannya.

"Bagaimana kabarmu, honey?" ucap sang lawan bicara disana dengan nada yang terkesan merayu.

Braycle menggertakan tangannya geram,  pria itu kemudian bangkit dengan tatapan menusuk seperti elang setelah mendengar suara yang tak asing baginya.

"Ah, aku pikir kau masuk jeruji" ucap Braycle sarkasme.

"Oh ya? Baiklah aku akan menunggu itu. Eumm... tapi sebelum itu terjadi aku ingin bertemu dengan mantan adikku boleh? Ayolah aku sudah meminta izinmu Braycle, bukankah aku terkesan baik, huh?"

"Sebaiknya kau jangan bermain-main dengan ku, bodoh! Aku rasa kau juga tidak mau kan mati sia-sia seperti ayahmu?"

"Tentu saja, tapi setidaknya rasa sakit yang kualami tidak sebanding atas apa yang akan terjadi pada dia milikmu!" Sambung Jennifer menekankan setiap katanya.

"Seperti kau mengambil apa yang aku miliku dulu" tuturnya sedikit terisak disana.

Braycle memejamkan matanya menenangkan jantung dan pikirannya yang seakan meledak saat ini juga. Braycle tidak pernah berfikir untuk melupakan Jennifer. Orang yang paling berpengaruh atas hidupnya yang belum ia selesaikan.  Sedangkan ia tahu bahwa Jennifer pasti ada dibelakang drama ini.

Braycle menarik nafasnya perlahan dan membuangnya kasar sebelum dia berucap, "Aku meminta maaf padamu, Are. Aku ingin bicara empat mata denganmu untuk meluruskan kesalahpahaman ini" ucap Braycle meyakinkan.

"Aku kira aku akan mempercayai ucapan mu itu, huh? Kau pria yang brengsek Cyle, kau telah menghancurkan hidupku dan lihat saja akhirnya"

Teriak Jennifer seperti orang frustasi disebrang sana, Braycle tahu jika wanita itu menyimpan dendam terhadapnya tapi disini? Bukankah Braycle juga korban? Dia juga telah kehilangan segalanya;  keluarga, teman dan cinta yang begitu indah dulu dan hanya karena orang brengsek seperti Thomas semuanya menjadi korban, termasuk William dan Jennifer bahkan Adrasteia itu sebabnya Braycle tidak bisa menyalahkan diantaranya selain Thomas.

"Sialan!" maki Braycle dengan menggebrak meja nya membuat sebagian buku dan berkas disana jatuh.

Sedangkan Dominy yang mendengar makian Braycle langsung bergegas masuk tanpa pemirsi.

"Aku rasa Jane dan Jennifer bekerja sama!" ucap Dominy to the point.

Braycle hanya mengurut pelipisnya, dia sudah tahu pasti akan seperti ini pada akhirnya.

"Cari wanita itu sekarang!" ucap Braycle dengan nada memerintah. Kemudian pria itu kembali mengetikan sesuatu di ponselnya dengan cepat ia menghubungi seseorang yang selalu ada dalam pikirannya. Isrinya!

"Hi, Honey kamu dimana? Masih di mall kah?" Tanyanya dengan lembut.

"Hmm.. Kenapa?" jawab Adrasteia disebrang sana.

"Aku akan kesana. Jangan kemana-mana dan jangan jauh dari Sam. Oke!" Perintah nya tegas.

"Baiklah"

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang