Bagian 61

66.8K 1.8K 47
                                    

Remake/ Part telah di perbaharui



























































🍂🍂🍂

Bugh...!

Suara pintu yang dibanting dengan keras.

Pria yang sudah menyulutkan emosinya seketika mendatarkan kembali sudut mukanya seperti semula, dimana dia?
Matanya terus berkedip seiring jarum jam yang berputar lebih mirip terlihat seperti orang yang kehilangan lensa cembung nya.

"Keluarlah! Kau harus menghentikan omong kosong ini." Suara Derren selaras dengan suara toilet yang disiram. Hmm, masuk akal.

"Astaga, apa kau tidak pernah mengetuk?" Maki seseorang yang baru saja keluar dari toilet tersebut.

"Aku Derren. D-E-R-R-E-N. Bagaimana mungkin kau masih keliru mengira ku orang lain? Apa aku perlu tanda pengenal?"  Derren berkata lantang dan terus membuntuti Dominy yang menutup telinganya dengan kedua tangannya dan kembali keruang utama.

"Ya taruh di mulut mu dan jauhkan bokong datar mu itu dari hadapan ku"

"Hahaha... Kau terlalu bijaksana sehingga menampilkan tampang sok tidak bersalah mu itu" Derren kembali berucap dengan nada mengejek sambil membanting topi Santa Claus nya dihadapan semua orang.

Well, Baiklah ini sudah memuakkan! Braycle semakin geram melihat kucing dan tikus ini yang tidak pernah akur; lihatlah mereka! Bahkan disaat Derren memberikan tantangannya yang akan kalah akan memakai kostum peri pembuat hadiah ia lakoni, dan pada akhirnya dia yang juga kalah dia mencoba menyalahkan Dominy yang rekan se-team nya, dan sampai saat ini Derren masih uring-uringan karna dia yang harus memakai bagian itu. Andaikan dia tidak se-team dengan Dominy nasibnya tidak akan sial seperti ini, mungkin.

"Apa mereka selalu seperti ini?" Bisik Adrasteia kepada suaminya dan memperhatikan kedua manusia yang sedang drama dihadapan mereka berdua.

"Aku akan lebih senang jika kau bertanya 'apa bisa kita keluarkan mereka dari sini?' seperti itu" jawab Braycle dengan tatapan bosan.

"Berbaik lah ini hari natal" ucap Adrasteia sambil terkikik geli mendengar pernyataan suaminya itu yang terlihat geram pada dua pria disana.

"Dan lebih baik lagi jika kita menghabiskan aktivitas kita di kamar" Braycle meninggikan sebelah alisnya yang langsung dibalas tatapan mematikan dari Adrasteia.

"Baiklah, aku akan mengembalikannya pada Santa Claus dan rusanya"
Braycle berdecak lalu mengambil ponsel--menelpon security dirumahnya untuk mengusir dua mahkluk gaib yang begitu menjengkelkan dan tidak memiliki status resmi di natal nya ini.

Setelah menelpon, tidak beberapa lama dua security datang dan mendorong dua orang itu secara paksa keluar dari rumah mereka.

"Hey hey hey... Kalian sungguh keterlaluan. Lihat saja aku akan membakar rumah ini jika aku perlu aku akan ledakan bersama toilet-toilet nya"

"Oke, aku akan menunggunya. Namun, sebelum itu silakan kerjakan tugas kalian terlebih dahulu "

"--oh ya aku lupa, panggilkan pihak rumah sakit jiwa dan suruh mereka bawa orang ini dan jangan sampai mengeluarkannya" Tutur Braycle kepada squrity nya itu lalu kembali masuk ke mansionnya dengan perasaan lega, akhirnya sang pengganggu sudah tamat.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang