Bagian 29

232K 6.2K 223
                                    

Jangan lupa Vote dan komennya 🔥

❤️❤️❤️

    "Aku tidak bisa, ini sulit" Adrasteia menggigit bibir-nya kesal, sedari tadi permainan yang sedang ia mainkan belum juga berhasil.

Braycle terkekeh mendengar ucapan Adrasteia yang seakan menyerah pada permainan yang bernama Babble Shoot itu, dimana pemain harus bisa melesatkan panahnya ke balon-balon kecil yang terdapat kupon berhadiah yang terus berputar.

"Siapa yang menyuruh mu memainkan ini?" Tanya Braycle tanpa menghentikan tawanya. "Berhenti menertawakan ku" ucap Adrasteia sinis.

"Why?" Braycle menarik dagu Adrasteia dan langsung mengecupnya singkat.

"Hentikan tawamu Braycle!" Bagus! Gadis itu sudah meradang marah kepada suaminya yang usil menertawakan gadis itu.

"You so cute, Baby" Ucap Braycle dan mencubit hidung runcing Adrasteia.

Adrasteia tidak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya karena pujian dan perlakuan manis Braycle suaminya itu.

Braycle menggenggam tangan Adrasteia dan meninggalkan tempat permainan tersebut. Hari sudah akan menjelang sore tapi mereka berdua masih asik dengan Traveling permainan dan wahana di tempat itu.

"Apa kau akan terus disini? Apa kau tidak lapar?" Tanya Braycle.

"Kita harus makan" lanjut Braycle dan pria itu langsung mendekap bahu Adrasteia dan pergi.

Brugg! Seseorang menabrak Adrasteia tidak sengaja. Membuat gadis itu memekik karena kaget.

"Kamu tidak apa-apa sayang?" tanya Braycle khawatir.

"Im oky!" Kata Adrasteia menenangkan suaminya yang bisa-bisa ngamuk seperti gorila.

Wanita yang tadi menabrak Adrasteia menjatuhkan ponselnya, dan sepertinya wanita itu terlihat sangat terburu sampai menabrak Adrasteia.

"Ma-maafkan aku, aku tidak sengaja!" ujar wanita itu terbata.

"Lihatlah jalan mu nona, apa kau tidak punya mata" ucap Braycle geram.

"Braycle,dia tidak sengaja" Adrasteia mengusap tangan suaminya lembut, lalu ia tersenyum pada wanita berwajah Asia itu.

"Maafkan aku!" ucap wanita itu lagi.

Adrasteia mendekati gadis beramput pirang cantik itu dan Adrasteia mengambil ponsel yang tadi terjatuh miliknya dan mengembalikannya kepada wanita yang sekarang sedang ketakutan karena ulah suaminya. "Ini ponsel mu, maafkan ucapan suamiku tadi dia memang seperti itu" kata Adrasteia dengan tersenyum.

"Tidak apa-apa, sekali lagi maafkan aku"

Adrasteia mengangguk sambil tersenyum ramah. Tapi kemudian Braycle menarik tubuhnya dan meninggalkan gadis itu "Sayang ayo pergi!" Dasar pria tidak sabaran. Pikir Adrasteia.

    Yuki berlari begitu terburu-buru karena ada sebab yang membuatnya sampai tidak melihat jalan dan akhirnya ia menabrak seseorang.

"Ada apa? Kenapa kamu berlari?" Derren menarik tubuh Yuki kedekapannya dan memberikan sedikit rasa tenang untuk gadis yang ia cintai.

"Mereka, mereka mengejar—" ujar Yuki masih dalam nada ketakutan dan terbatas.

"Ssstttt.. tenanglah!" potong Derren dan pria itu terus memeluk tubuh Yuki sangat erat.


K

embali dengan pasangan ini.

Braycle membawa Adrasteia ke restoran yang sangat mewah dan berbintang. Tak hayal orang-orang yang datang kesana hanyalah orang yang memiliki dompet tebal saja. Yang ber-dominasi para kaum kelas atas.

SHE IS MY WIFE (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang